Cinta itu merubah segala nya. Dia yang mampu membuka hati ku padahal aku sudah dengan sangat rapat menutup nya.
🥀🥀🥀
"Dia jawab masih tapi dia bakalan ngelupain kamu kok katanya. Tadi juga Fasha bilang mau buka lembaran baru buat calon suami nya""Terus tanggepan kamu gimana?"
"Ya aku bilang sama dia aku gak bakalan maksa juga buat ngilangin perasaan dia ke kamu kalok dia emang belum bisa. Kan perasaan itu gak bisa di larang" Wildan tidak terkejut lagi sih jika Fasha masih memiliki perasaan terhadap nya ya meskipun waktu mereka masih di perbatasan waktu itu Fasha yang meminta nya untuk melupakan nya tapi Wildan tau kok kalau Fasha juga masih ada rasa dengan dia ituterlalu kentara dari mata Fasha.
"Hati kamu sakit gak?"
"Ya sakit gak sakit sih. Tapi ya mau gimana lagi aku rasa Fasha juga lebih sakit dia gak bisa sama kamu. Tapi aku juga gak bakalan nyalahin kehadiran aku diantara kalian. Ya meskipun aku terkesan menjadi penghalang di antara kalian tapi kan itu bukan kebetulan itu juga bukan kehendak aku tapi semua sudah di takdirin sama Allah" jelas Dina panjang lebar. Bahkan Wildan sampai menahan nafasnya untuk mendengar rentetan pernyataan Dina itu. Wildan kira Dina akan menyalahkan diri nya tapi ternyata hati Dina teguh juga untuk menyadari jika ini semua sudah di takdir kan oleh Allah bukan kemauan dari Dina.
Baru saja Wildan ingin mengucapkan sepatah kata tapi sudah kalah cepat dengan Dina. Wildan hanya menghela nafas nya kemudian mendengarkan Dina lagi "Terus tadi aku juga bilang biar Fasha bahagia kan aku sama kamu udah bahagia masak iya dia mau terikat di masa lalu sama kenangan kalian"
"Kenangan?" tanya Wildan dengan alis terangkat.
Dina langsung menatap Wildan "kalian kan udah deket lama pacaran pulak pasti punya banyak kenangan kan"
"Kamu cemburu" goda Wildan dengan mata yang mengkerling.
"Enggak lah" sangkal Dina sambil bersedekap.
Wildan memegang kedua tangan Dina sehingga Dina kembali menatap Wildan "Din satu hal yang harus kamu tahu. Fasha emang masa lalu aku dan pasti nya ada banyak kenangan antara aku dan dia. Tapi kamu adalah masa depan aku Din, dan kenangan kita bersama akan jauh lebih banyak di bandingkan aku dengan Fasha. Aku bertemu dengan Fasha juga bukan kehendak aku kalok aku boleh milih juga aku pengen nya langsung ketemu kamu aja sejak awal"
"Emang bisa?"
"Ya itu kamu tau kalok gak bisa. Jadi aku gak bisa nentuin siapa yang akan jadi jodoh aku dulu, siapa yang akan jadi pasangan aku sekarang itu di luar kuasa aku Din. Tapi kamu tenang aja aku bakalan selalu berdoa sama Allah. biar kita bisa menjadi jodoh dunia akhirat"
"Aminnnn"
🥀🥀🥀
"Hil aku tu serius sama kamu" Zen terus saja merengek pada Hilya bahkan Zen terus mengikuti Hilya memilih hijab di sebuah toko. Hilya hanya mengabaikan Zen saja di usir udah dari tadi Hilya meminta Zen untuk menjauhi nya tapi emang Zen aja yang ngeyel luar biasa. Bahkan Hilya saja sudah bersikap tak kenal dengan Zen diri nya udah kebal banget sama rengekan Zen ini.
"Mba yang ini ada warna violet?" Hilya masih terus asik memilih jilbab yang akan ia gunakan untuk hari raya nanti.
"Sebentar ya mbak saya carikan"
"Oh iya mbak"
Zen yang sejak tadi sudah di abaikan langsung berdiri di depan Hilya dan menatap nya dengan tatapan teduh nya itu ya meskipun dia juga sudah greget sendiri dengan Hilya yang lempeng banget.
![](https://img.wattpad.com/cover/169535762-288-k593255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nareswara (selesai)
Short StorySemua sudah tertulis di lauhul mahfudz jadi tak perlu khawatir apapun yang terjadi. Tidak ada kebetulan di dunia ini semua nya sudah digariskan oleh takdir sang pencipta. Cinta tak harus memiliki kata yang seringkali di dengar tapi apa jadinya jika...