🥀 Pertemuan tak Terduga

2K 109 9
                                    

"FASHA"

Fasha yang berjalan santai di koridor Rumah Sakit tempat nya bekerja mendadak menghentikan langkah nya mendengar teriakan cempreng dari sahabat nya Una.

"Ada apa sih Na teriak teriak untung keadaan sepi gimana kalok rame kamu mau kena SP dari pak Arga ini Rumah Sakit Na bukan hutan!!" Fasha geram sendiri dengan tingkah laku sahabatnya ini padahal sudah menyandang profesi sebagai dokter tapi sifat nya masih kekanak kanakan.

"Bawel banget sih Sha kayak mau di Madu aja terus ditinggal minggat kayak bang toyib, aku tu mau kasih info tau gak, dijamin kamu bakal beryukur banget sama aku"

Sabar Sha sabar Una itu sahabat kamu - batin Fasha pada dirinya sendiri mendengar ucapan Una yang sangat nyelekit bahkan Fasha sendiri heran kenapa dia bisa memiliki sahabat yang ucapan nya sebelas dua belas sama bon cabe.

"Info apa?"

"Ada dua pilihan mau denger yang mana dulu ni" ujar nya dengan centil sambil menunjukan dua jari nya.

"Terserah kamu udah deh cepetan aku mau istirahat ni capek baru selesai operasi"

"Ok deh berhubung aku lagi baik sama kamu lebih baik dari pada para pemberi Give away jadi aku langsung kasih tau kamu dua dua nya"

"Ya udah buruan"

"Sabar elah kayak mau lahiran aja gak sabaran"

"Na!!" peringat ku pada nya agar dia tidak kebanyakan bercanda.

"Iya iya yang pertama presdir Rumah sakit kita bakalan diganti karena dia udah pensiun dan yang kedua.."

Una sengaja menggantungkan ucapan nya membuat Fasha tambah greget ingin memutilasi nya sekarang juga.

"Bakalan ada pendaftaran untuk jadi Relawan Fasha!! akhir nya setelah sekian lama Rumah Sakit ini mengirim relawan lagi" ujar Una yang sangat kegirangan bahkan dia sangat bahagia seperti mendapatkan hadiah mobil. Fasha tak heran melihat Una yang begitu girang saat ada pengumuman Relawan karena dia memang menyukai acara bakti sosial dan sangat suka dengan suasana pedesaan. Terlebih lagi menjadi Relawan didesa terpencil artinya akan berpetualang dan berlibur dari kesibukan di RS.  Sedangkan Fasha dia hanya menanggapinnya dengan muka datar.

"Ih kok kamu biasa aja sih Sha"

"La terus aku harus gimana?"

"Ya kaget kek seneng kek atau apa gitu masak b aja"

"Kamu kudet sih baru tau info nya aku udah tau dari semalem" jawab Fasha dengan penuh kemenangan jarang jarang loh Fasha mengetahui info mendahului Una yang notaben nya orang teruptudate se antero RS.

"Kok kamu jahat sih gak ngasih tau aku"

"Kamu kan gak nanya jadi udah ya jangan ganggu aku aku capek mau istirahat bye!"

Setelah mengatakan itu Fasha langsung pergi meninggalkan Una di koridor RS.

"IH FASHA TUNGGUIN!!"

Fasha sampai menutup telinganya dan berlari menjauhi Una. Baru saja tadi di bilangin jangan teria teriak udah kambuh lagi.

🥀🥀🥀


Waktu berjalan sangat cepat kini Wildan dan sembilan rekannya sudah mengabdikan dirinya di perbatasan selama tiga bulan. Seperti biasa setiap hari Jum'at Wildan dan rekan rekan nya akan mengadakan kerja bakti di desa Bansri mereka membantu warga menbawa air bersih dari desa sebrang terkadang juga membantu membenarkan rumah warga. Mereka yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan pembawaan mereka yang ramah membuat warga Bansri menyambut mereka dengan tangan terbuka sejak pertama kali mereka datang bahkan tak jarang disaat salah satu warga desa mengadakan sebuah acara pasti mereka mengirimkan makanan ke posko.

Nareswara  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang