🥀 Perasaan yang Terbalas

2.3K 142 2
                                    

Hari ini Batalyon Wirasada Pratista menjalankan bakti sosial yang memang rutin diadakan tiap tiga bulan sekali. Dina dan Wildan pun berada pada kelompok yang sama tapi mereka tetap bekerja secara profesional dengan tidak menunjukkan perhatian satu sama lain Leya juga satu kelompok dengan Wildan dan Dina. Disepanjang hari dia terus saja mencari perhatian Wildan padahal Wildan tidak terlalu mempedulikan nya tapi berbeda dengan Dina dalam hati dia selalu mengatai wanita itu karena terus saja menempel kepada suaminya Dina pun sempat berpikir apakah dia perlu memberi tulisan di baju Wildan dengan tulisan sudah punya istri agar tidak ada perempuan yang mendekati nya lagi. Tapi itu semua ia tahan dalam hati karena dia juga harus profesional penuh dalam menjalani tugasnya.

Sejak melihat Leya yang pertama kali Dina sudah bisa melihat jika wanita itu tertarik dengan suami nya.

Flashback

Waktu itu Dina berkunjung ke Kompi senapan C untuk mengajak Wildan makan siang dan berpapasan pada Leya di koridor. Saat Dina bertanya di mana Kapten Wildan Leya bukan nya menjawab malah memandang nya seperti menilai dari atas sampai bawah. Dina yang risih ditatap seperti itu langsung berdehem agar Leya berhenti menatap nya.

Dasar tidak sopan beraninya menilai senior Dina membatin kemudian melihat seragam Leya berpangkat serda  masih bintara  itu artinya Dina lebih tinggi darinya tapi lihatlah Leya tidak ada hormat hormat nya pada Dina.

Dina tidak menyalahkan nya karena saat ini Dina memang tidak menggunakan seragam nya tapi apakah Leya tidak mengenal Dina.
Bahkan mereka tugas di batalyon yang sama.

"Dimana Kapten Wildan?" Dina mengulang lagi pertanyaan nya.

"Ada urusan apa ya kok cari kapten Wildan?" tanya Leya sinis.

"Yang jelas tidak ada sangkut pautnya dengan anda!" setelah mengatakan itu Dina langsung pergi meninggalkan Leya dan lebih memilih bertanya pada tentara yang lain karena menurutnya percuma saja jika terus bertanya pada Leya tidak akan mendapat jawaban dan akan membuang waktunya.

"Dasar aneh!" maki Leya pada Dina saat Dina sudah menghilang di balik koridor.

Hari pun telah sore dan sekarang saatnya mereka kembali ke Batalyon dan diperjalanan Dina masih saja memperhatikan Leya yang sejak tadi masih saja sibuk mengajak suami nya mengobrol. Dina merasa jengkel sendiri karena Wildan tidak berusaha menjauh dari Leya malah dia juga sekarang menanggapi ucapan Leya bahkan mereka juga sering tertawa.
Dina jadi malas untuk duduk disebelah Wildan saat berada didalam mobil dan dia memilih untuk duduk menjauh dari Wildan.

Wildan juga tidak menyadari kalau Dina saat ini sedang cemburu karena menurutnya wajar saja jika dia berbicara dengan Leya tapi tetap saja pandangan orang lain itu berbeda beda. Sesampai nya di Batalyon Dina tetap mendiami Wildan dan dia berjalan tanpa melihat kearah Wildan.

Wildan yang sedang berbincang dengan sahabatnya pun mendapat banyak pertanyaan dari mereka.

"kapten ada apa dengan istrimu itu?"
Tanya sersan Ryan yang memang sudah mengetahui jika Wildan dan Dina sudah menikah sambil menunjuk arah Dina yang sekarang sudah tidak terlihat lagi.

Sebenarnya berita tentang pernikahan Wildan dan Dina cukup menjadi sorotan bulan lalu dan mungkin tamtama yang baru masuk belum tahu apalagi Wildan yang bertugas di Malang dan Dina di Jogja siapa yang akan mengira jika mereka telah menikah termasuk Leya dan letingannya.

Wildan pun mengankat bahunya tanda bahwa dia juga tidak tahu tentang perubahan sikap istrinya sejak pagi tadi.

"Sepertinya dia sedang cemburu" sersan Dimas menyampaikan pendapatnya

Nareswara  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang