Bukan salah hati jika dia singgah di tempat yang salah sebelum menemukan rumah nya untuk menetap. Karena rasa cinta itu hadir tanpa di duga dan tidak bisa dipilih dengan siapa dia akan menjatuhkan pilihan nya....
🥀🥀🥀
Seharusnya sekarang Dina sudah berada di jalan untuk pulang kerumah dan bersiap untuk memasak menu berbuka, tapi itu hanyalah angan Dina saja karena sekarang dia malah duduk di taman bersama dengan Fasha.
Iya Fasha, tadi mereka tidak sengaja bertemu di jalan dan Fasha ingin berbicara sebentar dengan Dina. Sebenarnya Dina ingin menolak karena dia juga bingung apa yang akan ia bicara kan dengan Fasha mengingat mereka tidak terlalu akrab terlebih status Fasha sebagai mantan dari Wildan tentu membuat tembok besar tak kasap mata bagi hubungan mereka. Yah meskipun saat Fasha sakit Dina sempat menjenguk nya waktu itu, hanya saja hubungan mereka juga tidak bisa di katakan baik karena mereka tidak pernah bertatap muka atau menghabiskan waktu bersama.
Lima menit sudah berlalu mereka duduk tanpa ada percakapan sama sekali. Fasha yang sibuk dengan pikiran nya tentang bagaimana cara nya memulai pembicaraan dengan Dina. Dan Dina yang sejak tadi hanya memilih diam toh Fasha yang ingin bicara.
"Aku mau ngasih ini" itulah kata pertama yang Fasha ucapkan setelah mereka duduk di bangku taman yang tidak terlalu ramai ini.
Undangan. Fasha menyerahkan sebuah undangan pada Dina yang langsung di terima oleh nya.
"Sebenarnya pernikahan kami masih lama setelah lebaran tapi berhubung tadi aku gak sengaja ketemu sama kamu sekalian aja sekarang"
"Pernikahan nya di Jogja ya?" tanya Dina saat melihat tempat akad yang ternyata di Jogja. Sebenar nya ini yang membuat Dina bertanya tanya sejak mereka tidak sengaja bertemu tadi kenapa Fasha bisa berada di Jogja. Bukan nya setelah kecelakaan waktu itu Fasha langsung di jemput oleh kedua orang tua nya untuk kembali ke Jakarta.
Karena setahu Dina sekarang Fasha menetap di Jakarta dan lagi kata Wildan waktu itu kan Fasha mau menikah sama temen masa kecil Fasha dan Dina kira pernikahan mereka akan di laksanakan di Jakarta kalok gak di Malang.
"Iya itu karena keluarga calon suami aku udah pindah kesini satu tahun yang lalu orang tua aku juga setuju buat ngadain disini" jelas Fasha secara rinci.
Sebenarnya tak hanya Dina yang tidak nyaman di situasi ini Fasha juga merasakan hal yang sama. Dia ingin memperbaiki hubungan mereka ya meskipun tidak seakrab layak nya seorang sahabat setidak nya mereka bisa berteman bukan.
"Sekarang kamu tinggal di sini?"
"Bisa di bilang begitu" Dina hanya menganggukan kepala nya saja dia bingung ingin bertanya apa lagi.
"Din aku boleh minta tolong nggak" perkataan Fasha yang tiba tiba itu tentu membuat Dina langsung mengalihkan pandangan nya terfokus pada Fasha.
"Boleh selagi aku bisa. Tolong apa"
"Emmm kita bisa jadi teman" Dina dapat mendengar jelas nada keraguan dari ucapan Fasha.
"Emmm bisa kok" jawab Dina tanpa pikir panjang ya meskipun hati nya belum sepenuh nya yakin tapi setidak nya tawaran pertemanan Fasha tidak boleh di tolak bukan.
"Beneran" Fasha memastikan dengan penuh harap.
"Beneran. Tapi aku boleh tanya sesuatu gak?"
"Boleh tanya aja kan sekarang kita udah jadi temen"
Dina melirikkan mata nya kesana kemari dia bingung merangkai kata seperti apa dan dia juga tidak yakin apakah ini waktu yang tepat atau bukan untuk menanyakan hal ini pada Fasha. Tapi Dina sangat penasaran jika dia tidak bertanya sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/169535762-288-k593255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nareswara (selesai)
Short StorySemua sudah tertulis di lauhul mahfudz jadi tak perlu khawatir apapun yang terjadi. Tidak ada kebetulan di dunia ini semua nya sudah digariskan oleh takdir sang pencipta. Cinta tak harus memiliki kata yang seringkali di dengar tapi apa jadinya jika...