Apakah ini di sebut Cinta...
Ketika batin kita saling terikat.
Saat dirimu kesakitan aku bisa merasakan sakit itu meskipun kamu yang terluka.
Aku juga bisa merasakan kebahagian yang luar biasa hanya dengan melihat senyum mu...
Jika memang ini yang dinamakan Cinta maka aku telah jatuh sejatuh jatuhnya terhadap dirimu.
Aku mencintai mu lebih dari apa pun di dunia ini semoga kita bisa saling mencintai dan membawa cinta kita hingga Jannah-Nya...Wildan Idyzraf Nareswara
🥀🥀🥀
Tak terasa pernikahan Wildan dan Dina sudah menginjak di tahun ketiga dan saat ini kebahagian terbesar hadir ditengah tengah mereka. Tepat sembilan bulan yang lalu Dina dinyatakan positif hamil dan berita bahagia nya lagi mereka akan memiliki anak kembar tentu berita itu disambut dengan sangat bahagia oleh Wildan dan Dina juga para kerabat dan teman teman mereka.
Keadaan malam yang sunyi tentu menjadikan tidur sangat nyenyak dan terus bermimpi. Tapi keadaan malam itu berbanding terbalik dengan kondisi rumah Wildan. Pukul satu dini hari Dina merasakan nyeri yang amat sakit diperutnya. Awal nya Dina hanya menahan nya karena tidak mau mengganggu tidur Wildan. Dina kira sakit nya akan reda tapi sudah tiga jam berlalu dan sakitnya bukan berkurang malah bertambah.
Dina tidak tau jika akan melahirkan karena menurut perkiraan dokter kandungan dia akan melahirkan satu minggu lagi. Dan Dina kira dia hanya mengalami kontraksi palsu yang akan hilang nanti nya tapi rasa sakit itu semakin menjadi.
Sudah tak kuat menahan sakitnya Dina membangungkan Wildan dengan suara yang bergetar menahan rasa sakit Dina mencoba membangunkan suami nya itu.
Tak butuh waktu lama untuk Wildan bangun, pertama kali membuka mata tentu Wildan kaget melihat istri nya sudah pucat bahkan air mata nya mengalir dengan deras nya. Wildan langsung bangun dari tidurnya sambil menggenggam tangan Dina Wildan bertanya dengan panik "Din kamu kenapa apa yang sakit ""Wil sakit Wil perutku sakit" ujar Dina merintih menahan sakit tangan nya pun tak lepas dari perut nya.
"Kita kerumah sakit sekarang ya"
Tiba dirumah sakit Wildan langsung membopong Dina membawa Dina kedalam dan memanggil perawat kemudian Dina di bawa keruang ICU. Wildan sangat gelisah menanti kabar dari dokter di dalam dia tak tega melihat Dina yang kesakitan Dia ingin menggantikan posisi Dina saat ini tapi dia tak berdaya.
Wildan seperti orang bodoh dari tadi mondar mandir di koridor rumah sakit dia takut takut terjadi sesuatu pada istri dan anak anak nya. Tak dipungkiri rasa cemas itu ada Wildan terus berdoa tanpa henti.
"Dok bagaimana keadaan istri saya Dok?" tanya Wildan tergesa saat dokter sudah keluar.
"Air ketuban nya sudah pecah istri anda akan melahirkan syukur nya Kondisi istri anda cukup baik untuk melakukan melahirkan secara normal"
"Bukannya waktu lahiran masih seminggu lagi Dok"
"Iya itu berdasarkan perkiraan dokter tapi tetap tuhan yang menentukan berdoalah semoga istri anda lancar dalam melahirkan buah hati kalian dia baru mengalami bukaan tiga sabar ya dan terus berdoa"
Wildan hanya mengangguk kemudian dokter itu kembali masuk keruangan Dina.
Wildan baru ingat jika dia belum mengabari keluarganya dia merogoh ponsel di sakunya kemudian menghubungi keluarganya. Bagaimana pun kehadiran mereka akan sangat di butuhkan bagi Wildan dan Dina.
Wildan
Saat saat yang paling menegangkan dan membuat ku takut bukanlah saat menghadapi musuh yang sangat kuat tanpa senjata apapun atau menjinakkan bom tanpa perlengkapan yang memadai apalagi saat pelatihan di akademi militer yang sangat keras bahkan sudah jauh dari kata layak untuk manusia. Tapi perasaan itu semua tak sebanding dengan yang aku rasakan saat ini saat melihat Dina perempuan yang ku cintai berjuang melahirkan calon anak kami dia mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nareswara (selesai)
Короткий рассказSemua sudah tertulis di lauhul mahfudz jadi tak perlu khawatir apapun yang terjadi. Tidak ada kebetulan di dunia ini semua nya sudah digariskan oleh takdir sang pencipta. Cinta tak harus memiliki kata yang seringkali di dengar tapi apa jadinya jika...