"Iya nanti aku jemput di bandara"
"Serius lo Wil nanti aku kayak orang ilang lagi nunggu jemputan"
"Iya Dina bahkan sebelum kamu landing dari pesawat aku udah di bandara"
"Bener ya"
"Iya udah dulu ya nanti kabarin lagi ada tugas Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Wildan merenggangkan otot tangan nya yang terasa kaku sejak tadi dia terus berkutat di depan monitor komputer untuk mengerjakan laporan, dia harus menyelesaikan nya dengan cepat jika ingin menjemput Dina di Bandara. Setelah menjalani hubungan LDR selama satu bulan setelah kembalinya Wildan ke Malang akhirnya hari ini untuk pertama kalinya Dina pergi ke Malang sendirian untuk bertemu suami nya itu. Pagi tadi dia menghubungi Wildan akan terbang ke Malang karena mendapat Cuti selama satu minggu Ardi dan Nina menyarankan Dina untuk ke Malang sekali kali Dina juga harus tau bagaimana kehidupan suaminya itu di Malang. Dina jangan ditanya reaksinya bagaimana tentu saja dia sangat bahagia pasalnya jika mendapat cuti dia hanya akan berdiam diri dirumah membantu ibunya karena ayah nya sangat protektif terhadap nya jadi Dina tidak diperkenan kan keluar rumah hanya untuk bermain main tidak jelas.
Wildan sudah tiba di Bandara satu jam yang lalu untuk membunuh rasa bosannya Wildan memilih untuk membuka sosial media nya. Jarinya dengan lihai berselancar di Dunia Maya tidak banyak akun yang diikuti oleh Wildan meskipun followers nya sudah lebih dari 23k hanya akun yang penting saja yang dia ikuti seperti milik Dina, beberapa orang yang dia kenal, tentang info militer dan sejenisnya.
Tangannya yang awalnya bergerak menscroll layar ponsel nya keatas kini berhenti pandangan nya terfokus pada sebuah foto, foto seseorang yang sangat dikenalinya, tidak bukan hanya dikenalinya lebih dari itu lebih tepatnya pernah menjadi seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya tapi itu dulu. Selama ini Wildan memang tidak pernah meng-unfollow akun itu karena menurutnya mereka bukan lagi remaja yang jika ada masalah maka akan saling menutup akses di dunia maya.
Fasha ya Fasha lah yang ada di dalam foto itu dia terlihat sangat bahagia meskipun dengan make up natural dia tetap terlihat cantik serta senyum nya yang sangat manis memperlihatkan deretan gigi nya yang rata. Tapi ada yang berbeda dari Fasha. Sudut bibir Wildan terangkat saat melihat foto itu, rindu iya dia merindukan nya selama pernikahan Wildan dengan Dina yang hampir lima bulan selama itu pula mereka tidak pernah bertemu. Bahkan jika diingat ini adalah postingan pertama Fasha sejak perpisahan mereka. Jika ada yang bertanya apakah Wildan masih mencintai Fasha tentu dengan tegas Wildan akan menjawab TIDAK karena cintanya sudah sepenuhnya untuk Dina tapi rasa itu entahlah Wildan tidak tahu rasa apa yang ia miliki untuk Fasha tapi yang nama nya masalalu tentu tidak akan pernah terlupakan apalagi Fasha yang notaben nya pernah mengukir cerita bersama melalui suka duka bersama tentu banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan. Banyak yang bilang jika cinta pertama diingat sampai mati entahlah Wildan tidak terlalu memepercayai hal itu karena menurut nya jodoh sudah ada yang mengatur.
Terlalu lama memandangi foto Fasha membuat Wildan tidak sadar jika Dina sudah berdiri tepat di sampingnya. Jangan tanyakan apakah Dina melihat apa yang dilihat Wildan barusan tentu saja dia melihatnya.
Awalnya dia ingin mengejutkan Wildan tapi tak jadi saat tahu apa yang membuat suaminya melamun, ternyata sedang memandangi foto seorang perempuan. Cemburu tentu saja istri mana yang tidak cemburu melihat suaminya memandangi foto perempuan lain terlebih lagi perempuan itu sangat cantik tapi Dina tidak ingin egois dengan salah menuduh Wildan karena dia tidak tahu siapa perempuan itu dan apa hubungan nya dengan Wildan suaminya bisa jadi saudara jauh dari pada suudzon lebih baik diam saja nanti dirumah akan Dina pastikan jika dia akan bertanya tentang siapa perempuan itu."Assalamualaikum suamiku" akhirnya Dina lebih memilih menyadarkan Wildan dari dunia lamunan nya itu, Wildan sedikit terkejut awalnya bukan itu saja bahkan dia bertingkah seperti maling yang takut ketahuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/169535762-288-k593255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nareswara (selesai)
Short StorySemua sudah tertulis di lauhul mahfudz jadi tak perlu khawatir apapun yang terjadi. Tidak ada kebetulan di dunia ini semua nya sudah digariskan oleh takdir sang pencipta. Cinta tak harus memiliki kata yang seringkali di dengar tapi apa jadinya jika...