"Bisa ketemu sama Gyuri?"
Mereka malah bengong karena ini pertama kalinya mereka ketemu Yebin setelah 3 tahun ia memacari Gyuri.
Lalu, Saerom keluar dari kamar. Ia memandangi Yebin dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Mau ngapain ke sini?"
Mendengar ucapan Saerom, membuat Yebin menelan ludah.Mampus...
Saerom semakin mendekat dan Yebin malah semakin mundur kebelakang. Terdengar kikikan dari member yang lain.
"Mau ngapain ke sini?" Saerom mengulang pertanyaannya hingga mereka benar-benar berhadapan.
"M-mau k-ketemu G-gyuri." Yebin menggenggam erat album Fromis punya Siyeon dengan tangan kanannya. Ia gugup.
"Terus ini buat apa?" Saerom menunjuk album fromis yang Yebin bawa.
"E-e ini m-mau.. minta tanda tangan sekalian.." dan semua orang terkikik. Saerom tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaudah sana kamu temuin Gyuri. Ini kami tanda tanganin. " Ia menepuk pundak Yebin. Yebin berjalan menuju kamar Gyuri dan berpapasan dengan Hayoung yang baru keluar dari sana. Mereka saling bertukar salam.
Ia membuka pintu kamar Gyuri dengan gugup. Ia tidak melihat siapapun. Yebin rasa, Gyuri sedang membersihkan badannya di kamar mandi. Dengan bingung, Yebin duduk di kasur berwarna biru muda. Ia menunggu dengan mengetuk-ngetukkan kedua kakinya ke lantai.
Lalu mata Yebin menjelajah ke seluruh kamar itu, ia melihat foto Gyuri dan orang tuanya di meja kecil dekat ranjang. Ia terus melihat sekeliling, sambil menunggu dengan gugup.
Pintu kamar mandi terbuka,
"Gyuri unnie." Sapa Yebin yang membuat Gyuri kaget.
"Kamu kok bisa sampai sini?" Dengan pakaian santai dan matanya terlihat sembab, ia menghampiri Yebin. Yebin memeluk Gyuri, untuk beberapa saat mereka hanya diam. Hingga, ia mendengar isakan Gyuri dipelukannya. Astaga, aku telah menakutinya.
Gyuri memang terlihat tangguh, tapi sebenarnya ia sangat mudah menangis.
"Jangan takut padaku ya.. " suara Yebin parau. Tangisan Gyuri bertambah kencang.
"B-bukan b..be...gg..gitu.... " ia membalas ucapan Yebin sambil sesegukan. Lalu tangisannya semakin menjadi-jadi, perasaannya tak karuan.. ia menangis karena tertekan tak mampu menyampaikan perasaannya. Perasaan kecewa pada dirinya sendiri,
kecewa pada Yebin yang tidak cukup percaya pada Gyuri bahwa ia orang yang tepat untuk menerima apapun cerita tentang permasalahan Yebin dan keluarganya.
Dan,
Perasaan takut, ia takut selama ini ia menilai Yebin salah."Ini salahku. Aku minta maaf karena membawamu ke masalah ini." ia masih memeluk Gyuri erat.
"Gyul" Yebin menggunakan nama kesayangannya untuk Gyuri.
"Bukan aku tak mempercayaimu.., keluargaku itu gila. Aku tidak ingin membuatmu takut." Ia menghela nafas, "tapi melihatmu seperti ini.. Aku akan menceritakan semuanya.. aku minta maaf.."
Gyuri dapat merasakan bibir Yebin dan hembusan nafas hangat itu di keningnya. Kedua tangannya mencoba menyeka air mata di pipi Gyuri. Termasuk tangan kirinya yang diperban.
"Tanganmu.." mata Gyuri yang sembab menatap Yebin sedih.
"Keren ya?" Candaan Yebin membuat Gyuri tersenyum kecil dan memeluk Yebin lagi.
Episode lainnya dimalam itu. Minkyung yang emosinya dipermainkan oleh tingkah Yebin yang tak terduga, semakin merasa galau. Ya gimana tak galau? Perempuan yang bernama Kang Yebin itu telah kembali dan mengobrak abrik pertahanannya. Melihat Yebin yang bertingkah seperti itu membuatnya sedih. Dia bukan Yebin yang pernah ku kenal.
Apa saja yang telah ia lewatkan selama ini? Bagaimana Yebin menjalani hidupnya?Ia berada didalam apartemennya yang sepi. Bahkan lampu-lampu belum sempat ia nyalakan. Jaehyun dilarikan ke rumah sakit karena luka yang cukup serius dibagian pelipis kanannya. Minkyung yang masih shock diantar pulang oleh salah seorang supir keluarga Kang.
Ya, malam ini gila.
Ia berkali-kali terus mengulang apa yang terjadi malam itu. Setiap ucapan dan gestur Yebin. Ada perasaaan aneh di dalam dirinya saat mengulang setiap memori tentang Yebin hari ini.
Ia tersenyum.
Kenapa dia terlihat sangat cantik?
Suit dark plum dan turtle neck hitam. Rambutnya yang terurai dan tatapan matanya yang tajam khas Kang Yebin. Lalu ia mengingat sesuatu, ia mengingat bahwa ada seseorang di sana.
Jang Gyuri.
Beruntungnya perempuan itu.
Apa ini? Rasa iri? Ya, Minkyung merasa iri. Saat mereka bersama, yang mereka lakukan hanyalah bersembunyi. Dan Gyuri? Yebin dengan bangganya membawa Gyuri ke keluarga gila itu. Ia membayangkan bagaimana jika ia berada di posisi Gyuri. Minkyung tersenyum membayangkan ke-rebel-an yang akan dilakukan Yebin untuk bersama dirinya.
Ah. Bayangan gila itu.
"Minkyung-ssi?"
Tubuh Minkyung merinding saat Yebin memanggilnya."Iya?" Minkyung sedikit bingung, apa yang akan perempuan itu ucapkan lagi.
"Softlense abu-abu tidak cocok untukmu.Warna asli matamu lebih indah."
Kang Yebin masih menginginkannya.
Yebin masih menginginkanku?-
Yebin menghela nafas panjang dan meregangkan tubuhnya. Matanya mengerjap-ngerjap. Terdengar sayu-sayu suara gaduh disekitarnya.."Dia udah bangun, dia udah bangun."
Ini kenapa banyak orang si..
Yebin baru ingat kalau dia berada di dormnya Gyuri. Astaga. Pantas saja gaduh.
"Yebin unnie, sarapan dulu." Ujar Jiheon dengan senyum ramah.
Yebin hanya melihat maknae line disekitarnya. Mungkin pagi ini beberapa dari mereka ada schedule. Tak lama, Yebin pamit pulang. Lift yang sepi membuatnya berfikir tentang semalam.
Yebin yakin, pagi tadi Gyuri bangun sambil mengira bahwa ia telah bercerita tentang semuanya. Ya semua tentang keluarganya. Tapi tidak tentang Minkyung.
"Yeb, apa yang kamu lakukan ke Minkyung-ssi sangat mengecewakan. Kamu harus meminta maaf padanya." Ucap Gyuri sambil bersandar didada Yebin dan memainkan rambutnya.
Apa aku harus minta maaf?
Pertikaian batin terjadi didalam diri Yebin. Di satu sisi Yebin merasa Minkyung pantas mendapatkan itu.. di sisi lain.. ah. Kim Minkyung.Semua ini berbahaya. Ia pernah sangat menyukai Kim Minkyung. Ia pernah sangat membenci Kim Minkyung. Yebin bisa gila karenanya..
Perempuan bernama Kim Minkyung itu. Mungkin sudah saatnya ia menerima kenyataan bahwa perempuan itu telah kembali dikehidupannya. Bukan sebagai orang yang bisa ia cintai. Astaga hal itu akan membuatnya sangat merana.Memiliki Minkyung, adalah hasrat yang selalu ada pada dirinya.
Tatapan mata itu, suaranya, senyumnya..
AH!Kini, ia sedang memulai permainan gila ini.
Aku harus meminta maaf padanya. Kim Minkyung.
Yebin keluar dari gedung apartemen Gyuri dan udara dingin segera menerpa wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A | Rore • Minkyebin
FanficHarta, Tahta, RoA - Sequel dari Superior You Baca: https://my.w.tt/vcFoJ7G3BS