Bagian 39

159 17 3
                                    

"Mau kemana?" Yebin dengan wajah bingung berkendara bersama Siyeon dan Elijah yang sedang menyetir.

"Nanti kau juga pasti tau." Siyeon menjawab sambil berfokus pada ponselnya memastikan tidak ada orang kantor yang menghubunginya.

Yebin mendengus sebal pada jawaban Siyeon. Namun ia tetap diam, menyandarkan diri pada bahu Siyeon.

"Kenapa? Jangan sedih gitu." Siyeon menggenggam tangan kiri Yebin. Lalu berbisik pelan,
"Kau bisa melakukan ini."

Sistem Navigasi membawa mereka ke pusat perdagangan tua. Elijah dengan ragu masih menginjak pedal gas.

"Apa jalannya benar?" Tanya El pada Siyeon. Siyeon mengisyaratkan untuk terus berkendara hingga mereka berhenti di ujung gedung-gedung tua itu dan memarkirkan mobilnya.

"Kau tidak mau memberitahu kemana kita akan pergi? Jangan-jangan kau salah satu orangnya Kang Jaehyun ya?! Tolonglah Park Siyeon, aku sedang tidak bisa mempercayai siapapun sekarang." Siyeon tertawa mendengar keluhan Yebin.

"Semua hal ini sudah mengacaukan isi kepalamu ya? Bagaimana bisa menuduhku bagian dari orang jahat? Apa aku terlihat begitu jahat?" Yebin mendengus menimpali ucapan Siyeon.

Tak lama, Siyeon mengisyaratkan agar Elijah parkir di ujung deretan pertokoan tua. Yebin mengikuti Siyeon, sedangkan Elijah menunggu mereka di mobil. Gang sempit dan lorong kotor. Yebin masih tidak habis pikir kenapa temannya ini membawa mereka kesini.

"Sebentar lagi. Nah, sampai." Apa Siyeon sedang bercanda? Jika dia ingin menunjukkan sesuatu, tidak ada apapun yang bisa mereka lihat. Itu hanya seperti kantor kecil disebuah komplek perkantoran usang.

Siyeon mendorong pintu yang memiliki stiker bertuliskan "Service Elektronik" itu.

"Permisi, apa ada orang?" teriak Siyeon di antara barang-barang elektronik setengah jadi itu. Lalu karena tidak ada respon, Siyeon mendorong sebuah lemari dan voila!
Yebin terkejut,

Tempat apa ini?!

Mereka berdiri disebuah balkon besi dan melihat hamparan komputer dan orang-orang di sebuah basemen seraya lemari di belakang mereka kembali menutup. Yebin yang masih tertegun mengikuti Siyeon menuruni anak tangga.

Aku mengenali orang-orang ini.. tapi.. siapa?

"Pengacara Park! selamat datang." Yebin mengenali pria itu, Astaga!

"Kang Yebin, sudah lama sekali!" ia menepuk lengan Yebin.

"Bagaimana, bagaimana kalian b-bisa?" Yebin sangat terkejut.

"Pengacara Park yang-" Pria itu menjelaskan dan dipotong oleh Siyeon.

"Ada yang lebih penting sekarang. Seungkwan, tolong perlihatkan hasil yang ku minta kemarin."

Ini adalah markas Seoul Hacking Society. Tidak banyak yang Yebin tau mengenai nasib kelompok ini setelah ia 'dibuang'. Mereka sebelumnya menggunakan baseman di kantor pusat NamDak, namun ketika Yebin tidak di Seoul kemungkinan besar nasib mereka sama dengan Yebin, dibuang. Atau entah apakah Kang Minhyuk membantunya dalam hal ini.

Pikirannya kembali fokus saat Seungkwan memutar sebuah video cctv hotel tempat pernikahan Minhyuk dan Krystal digelar. Yebin menyadari kalau itu rekaman Minkyung,

"Kami berhasil mendapatkan rekaman cctv ini, lalu kami mencoba mengikuti mobil itu dari kamera lalulintas. Mereka pergi ke luar Seoul."

Yebin meraih mouse dan mengambil alih komputer itu. Ia memperbesar plat nomor mobil yang membawa Minkyung. Setelah menyambar sobekan kertas, ia mencatat plat nomor itu dan segera menelfon seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A | Rore • MinkyebinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang