1. Hot news

419 28 18
                                    

   Pagi ini SMA Galaxy tengah digegerkan oleh isu bersatunya dua makhluk terdingin disekolah tersebut. Satu dari ribuan murid melihat sepasang manusia sedang jalan jalan diatas motor ninja sang pria. Kebetulan orang yang melihat merupakan makhluk tuhan berupa wanita. Dan karna mulut cewek itu lebih dari satu, dampaknya kini hubungan sejoli itu pun menjadi hot news bagi mereka. Para lambe turah.

   Bagaimana tidak hot? Ketika cowok dingin, cuek, bodoamatan, dan tidak pernah peka sama sekali akan keadaan, menjalin hubungan, merajut kasih dengan seorang cewek cuek bebek, tak kalah dingin, sangat tertutup, and tidak suka masalah. Bahkan mereka adalah most wanted. Bukan hanya didalam sekolah, sekolah tetangga pun sudah mengenal mereka. Bahkan tak sedikit yang menjadi pengagum mereka berdua. Namun tuhan berkehendak lain. Ternyata manusia sesama dingin itu harus bersama sekarang.

  Orang itu adalah Elden Aldrick Fahreza dan Edrea Kyra Arundati. Dua orang yang paling unggul saat pemilihan ketua osis bulan lalu, namun dengan entengnya mengundurkan diri. Dengan alasan "Males."

   "Woy! Lo berdua jadian?"tanya Ghifara yang biasa dipanggil Ara oleh mereka sambil menggebrak meja. Membuat seisi kantin yang sedang bergosip ria mendadak hening. Tubuh mereka condong kearah meja yang kini diisi oleh Rea, Elden dan sahabat sahabatnya yang berjumlah sembilan orang seakan ingin mendengar pengakuan sang king and queen cold itu.

   "Ck, kepo banget lo! Kayak monyet dora."cibir Nizar.

   "Heh! Abang gue tuh!"protes Ari yang merupakan saudara kembar Ara membela abangnya.

   "Bangga banget lo punya abang kayak dia?"tanya Dimas sarkastik.

   "Enggak."jawab Ari cepat sambil melanjutkan acara makan memakan siomay nya yang sempat tertunda. Membuat semua yang berada dimeja memutar bola mata mereka malas. Kecuali Elden dan Rea yang kini tengah sibuk dengan ponselnya masing masing.

   Bahkan orang yang menjadi topik pembahasan pun malah terlihat santai. Tidak ada niatan untuk menjawab sama sekali.

   "Re!"panggil Dimas.

   Rea mendongakkan kepalanya menatap Dimas datar. Lalu menaikkan sebelah alisnya.

   "Lo bener jadian sama Elden?"tanya nya.

   Lagi lagi kuping seisi kantin mendadak membesar sebesar kuping gajah. Mereka sama sama ingin tahu pasal berita ini. Benar atau tidak.

   Rea masih menatap Dimas selama tiga detik.  Beralih pada makhluk makhluk yang berada semeja dengannya satu persatu. Suasana benar benar hening. Mereka tegang. Jawaban Rea seakan taruhan antara hidup atau mati nya mereka.

   Tatapan Rea berhenti tepat dimanik Elden yang kini juga menatapnya. Membuat keadaan semakin panas. Bahkan manusia manusia yang berada dimeja itu pun sampai menggigit sendok, garpu, kuku tangan bahkan baju siapa saja yang berada disampingnya saat melihat kejadian itu. Namun semua tidak berlangsung lama. Hanya empat detik saja. Setelah itu Rea kembali fokus pada ponselnya. Tanpa memberi respon apapun. Setidaknya anggukan atau gelengan sudah cukup untuk saat ini. Tapi Rea tidak melakukannya.

   Dan seisi kantin merasa kecewa dengan respon Rea yang kelewat sinting.

   "Ah anjing! Gue udah greget juga."ucap Adrian frustasi.

   "Tau lo! Php tau gak. Bete deh bete ah!"sambung Arif.

   "Najis!"sergah Adilla.

***

   "Re, bener?"tanya Adilla. Adilla tau cara terbaik jika ingin seorang Rea menjawab pertanyaannya adalah ketika mereka sedang berdua. Diantara sahabat yang Rea miliki, hanya Adilla lah yang waras. Ia lebih mengerti Rea dibanding yang lainnya. Bukan maksud membanding bandingkan. Hanya saja itu memang faktanya. Ya walaupun sahabat Elden pun sahabat dirinya juga.

IK HOU VAN JETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang