6. Truth or Dare 2

139 20 6
                                    

   Elden sempat merutuki otak Audy. Namun tak urung ia mendengarkan pertanyaan yang Audy lontarkan.

   Dan detik berikutnya, semua yang ada disana bersorak sorai saat mendengar pertanyaan Audy.

   "Jadi, kenapa lo bisa suka sama Rea?"

   "Pertanyaan yang sangat berfaedah."

   "Mantap masbrooo."

   "Hayooo si kulkas bingung nyari jawaban."

   Dan berbagai macam sorakan yang mengundang perhatian seisi kafe tersebut.

   "Jawab, Den. Jangan kayak cewek lo."tantang Ghifari.

   Elden mendongak, mengangkat sebelah alisnya.

   "Kenapa lo bisa suka sama Rea?" ulang Audy.

   "Karna dia cewek."

   Duarrr!!!

   Sungguh. Jawaban yang jauh dari ekspetasi.

   Apa dia bilang?

   Karna dia cewek?

   "Eh haii hellooo semua orang juga tau lo itu cowok tulen."

   "Yaelahhh polos sama bego beda tipis."

   "Yang ada tuh pinter ngeles sama kelewat sinting yang beda tipis."

   "Pintar sekali abangku ini. Tepuk tangan semuanyaaa, tepuk tangan!!!"

   Audy hanya bisa melongo tak percaya.

   Dan Rea? Ia bahkan sempat menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Ia juga berusaha menyembunyikan senyum tipisnya dengan menunduk.

   Dan game pun berlanjut. Mereka menghabiskan malam mereka disana. Meskipun besok sekolah, tetap saja mereka seakan enggan pulang.

   Bahkan saat apel berputar diputaran ke 21, seisi kafe dibuat berisik kembali. Karena apa? Karena Rea mendapat kesempatan menjawab pertanyaan sederhana dari Gerald. Yang malah Rea jawab dengan kalimat ambigu.

   "Bagian mana dari Elden yang lo suka?"

   "Dalemnya."

   Dan tentu saja maksud Rea bukan dalam yang itu. Tapi dalam hati Elden yang bahkan rela mengorbankan perasaannya sendiri demi menutupi harga diri Rea.

   Tapi apalah daya, manusia manusia yang berada dimeja itu otaknya kelewat absurd semua. Jadilah mereka bersorai heboh.

   "Ternyata oh ternyata babang Elden udah belajar buka bukaan."

   "Udah tahap daleman juga ya?"

   "Gak nyangka gue."

   "Ternyata dibalik dinginnya si kulkas, terdapat secercah otak cabul dikepala indahnya."

   Dan masih banyak lagi.

...

   Hari ini, kelas 12 IPA 1 tengah geger diperbincangkan oleh semua guru mata pelajaran hari ini.

   Bagaimana tidak?

   Selama proses belajar mengajar berlangsung, hanya ada beberapa siswa yang dengan tekunnya mendengarkan penjelasan sang guru.

   Sisanya?

   Ada yang menguap.

   Tidur.

IK HOU VAN JETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang