Rasa penasaran

69 7 5
                                    

Author mau ngucapin HAPPY 1k PEMBACA IK HOU VAN JE!!!

Aaaaa bahagianyaa author meskipun baru 1k tapi khususnya bagi author dan mungkin umumnya bagi semua author author dimuka bumi ini, peristiwa 1k pembaca adalah salah satu pencapaian berharga dalam merintis karya kami

Semoga pembaca IK HOU VAN JE ningkat terus ya, aminnn<3

Pokoknya doa terbaik buat kalian yang dukung author dibelakang layar dan kalian yang selalu setia nunggu cerita ini tanpa ada kata lupa untuk meninggalkan jejak vote kalian dilapak ini

GOD BLESS YOU SEMUAAA POKOKNYA AUTHOR CINTA KALIAN UH SARANGHAMNIDAAAA<3 <3 <3

Oke happy reading!!!

-

-

-

Setelah pertengkaran tak terduga diparkiran tadi, akhirnya Rea dan Regha berhasil keluar dari sana. Meninggalkan berjuta pertanyaan dikepala banyak orang. Termasuk Elden dan sahabat sahabatnya.

"Kenapa Rea ninggalin Elden?"

"Rea selingkuh demi Regha?"

"Rea yang murahan atau Regha yang kurang ajar?"

"Si Elden kurang ganteng apa gimana?"

Mungkin kurang lebih itu beberapa pertanyaan random yang pasti terucap dari bibir mereka.

"Lo gak perlu jemput gue kayak tadi." ujar Rea memperingati, dengan wajah memandang lurus ke depan. Tangannya sibuk memutar mutar gelas di depannya.

Mendengar itu Regha terkekeh. Ia menyimpan ponsel hitamnya dan menyeruput vanilla latte miliknya. "Gue jemput lo buat ngasih tau semua orang kalo mulai sekarang lo itu milik gue." jawabnya santai.

Rea menatap Regha geram. Tak habis pikir dengan jalan pikiran cowok di depannya ini. "Apa lo gak malu ngejar cewek yang jelas jelas udah punya cowok?" tanyanya tajam.

"Makannya gue rebut lo dari Elden biar gue gak usah ngejar lo. See? Gue berhasil." bangganya dengan alis terangkat. Terlihat begitu pongah meski dirinya telah merebut sesuatu yang jelas sudah menjadi milik orang lain.

"Lo sakit jiwa." desis Rea.

Tangan Regha bersidekap dada. "Gue punya prinsip. Apapun yang gue mau harus gue raih. Dan ini adalah bentuk realisasi dari prinsip gue itu. Salah gue dimana?"

Rea menegakkan tubuhnya. "Salah lo adalah lo udah ngerebut milik orang lain demi prinsip lo yang gak masuk akal itu." jawabnya pelan. Sarat akan amarah yang berusaha ia tahan sejak kemarin.

"Masuk akal atau pun enggak, prinsip tetep prinsip. Gak bisa gue ingkari. Lo jelas tau itu."

Rea menutup matanya, menghela nafas. Berusaha menahan sesuatu dalam dirinya.

Regha mencondongkan tubuhnya ke arah Rea. "Mulai sekarang gue mau lo perlakuin gue sama kayak lo perlakuin Elden selama ini. Di depan atau dibelakang Elden sekalipun. Kalo enggak lo sendiri tau akibatnya apa." ancam Regha dengan smirk smile yang sangat Rea benci.

"Gue benci lo, Regha."

✴️✴️✴️

"Lo sebenernya ada masalah apa sama Rea? Kenapa Rea bisa se welcome itu nerima Regha?" tanya Ari menggebu gebu. Sejak di sekolah tadi ia sudah gatal ingin bertanya tapi Gerald dan Nizar malah melarangnya.

IK HOU VAN JETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang