Ancaman Regha

83 9 3
                                    

Rea berjalan membuntuti Elden kearah motor. Wajahnya memang santai. Datar seperti biasa. Namun tidak dengan hatinya. Kini ia tengah berfikir keras bagaimana cara ia berbohong pada kekasihnya ini.

Hari ini, sepulang dari sekolah ia akan menemui Regha yang kemarin mengaku mengetahui sesuatu tentang dirinya dan Elden. Tapi ya karna sifat Elden yang ia tau tidak akan membiarkan dirinya pergi menemui orang lain apalagi Regha, cowok yang notabenenya naksir Rea sejak mereka bertemu kala itu, membuat ia yakin harus berbohong saat ini.

Elden sudah menyalakan motornya. Tapi Rea belum juga melakukan pergerakan. "Mau nginep?" tanyanya menyadarkan Rea.

Rea tersentak kecil. "Ngaco." jawabnya melengos. "Lo drop gue ke kampus bang Erick aja ya. Katanya dia mau minta anter gue nemuin ceweknya." Rea mulai beralibi.

Elden mengerutkan keningnya. "Bang Erick kayaknya bukan tipe cowok mental tempe, sampe pdkt aja harus dianter adeknya."

"Yakali. Tuh curut cuma mau ngenalin gue sama ceweknya doang. Katanya buat dp, sebelum dia ngenalin ke Mama."

Akhirnya Elden ber oh ria sambil mengangguk. "Yaudah. Buruan naik."

Diam diam Rea bernafas lega. Dengan cepat ia naik keatas motor, kemudian membiarkan Elden mengendalikannya sampai mereka tiba di depan salah satu kampus ternama di jakarta.

"Yakin mau nunggu sendiri?" tanya Elden sekali lagi.

Rea mengangguk. "Bentar lagi juga dia keluar." jawab Rea meyakinkan.

"Yaudah kalo gitu. Gue pulang duluan." pamit Elden sambil menstater motornya kembali.

"Hati hati." Elden hanya mengangguk sebagai jawaban. Detik berikutnya, ia melesat bersama pengendara lain.

Rea celingukan, barangkali abangnya itu ada disini melihatnya. Dirasa tidak ada tanda tanda manusia kelahiran 29 Februari 1997 itu membuatnya mulai berjalan kearah jalanan.

Hm. Seorang Erick Putra Algama hari ulang tahunnya memang 4 tahun sekali.

Oke. Masalah itu kita bahas nanti.

Rea memberhentikan sebuah taksi, lalu ia masuk.

"Cafe Sadely, pak." beritahu Rea, membuat sang sopir mengangguk dan mulai menjalankan taksi birunya itu.

Rea membuka ponselnya. Ada whatsapp masuk dari Regha.

Regha
Kayaknya gue telat dikit
Lo tunggu aja
Gue gak lama

"Bodoamat." decak Rea. Ia hanya membaca tanpa membalas. Merasa tidak ada yang penting disana, ia pun beralih membuka instagram. Keningnya berkerut melihat ada notif dari username Elfahreza_.

"Ini si Elden taging gue?" gumam Rea membuat sang sopir sedikit melirik lewat kaca spion.

Dengan cepat ia membuka postingan Elden.

Dengan cepat ia membuka postingan Elden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IK HOU VAN JETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang