Setiap rahasia yang belum ditampakkan oleh Yang Maha Kuasa memiliki tujuan dan makna tersendiri.
~Arshy Aresha Akbar~
☁️☁️☁️
Dalam sebuah kamar bernuansa hitam putih, terlihat seorang pria tampan sedang berdiri di depan cermin sambil memperbaiki tatanan rambutnya. Abigail, dia terlihat kharismatik dengan penampilannya saat ini. Sore tadi, sepulangnya sekolah, tiba-tiba ummi dan abinya mengatakan bahwa malam ini mereka akan berkunjung ke rumah sahabat lama mereka. Sahabat lama yang baru saja dijumpai. Abigail sebenarnya tidak mau ikut, dia tidak suka acara seperti itu. Dia sudah tau alurnya, membosankan. Namun, ummi dan abinya memaksa, karena memang bukan hanya dia yang akan pergi, tapi kakaknya juga, Qalishya.
"Dek, cepet turun. Abi udah mau berangkat tuh," teriak ummi Aisyah, ummi Abigail dari bawah. "Iya, Um, " jawab Abigail menyudahi kegiatannya dan segera menemui umminya di bawah. Di sana sudah ada Ummi Aisyah juga Qalishya yang menunggu kedatangan Abigail keluar dari kamarnya. "Aduh, ganteng amat Adekku," puji Qalishya, kakak perempuan Abigail sambil mencolek dagu adiknya. "KAK!" kesal Abigail yang kemudian menghempaskan tangan kakaknya itu dari dagunya. Sedangkan perempuan berhijab syar'i itu pun hanya terkekeh. "Udah. Ayo berangkat," lerai Ummi Aishya sebelum akhirnya melangkah menuju pintu yang diikuti oleh kedua anaknya.
Di tengah perjalanan menuju rumah sahabat orang tuanya, Abigail merasa familiar dengan jalur kendaraan beroda empat yang tengah ditumpanginya. "Ummi, kita mau kemana sih?" tanyanya kemudian. "Yah mau kerumah sahabat Abi kamu dong. Itu loh Om Akbar," jawab Ummi Aisyah atas pertanyaan putranya. Abigail yang mendengar hal itu menyerngitkan keningnya. Entah apa yang tengah dipikirkan oleh kepala kerasnya itu.
Hanya sampai di situ perbincangan antara orang-orang yang berada dalam mobil tersebut, sebelum akhirnya hanya keheningan yang mewarnai suasana. Abi Rahman fokus memperhatikan jalanan di depan sana, begitu pun dengan ummi Aisyah. Berbeda halnya Qalishya yang sibuk memandang ponsel genggamnya, sementara Abigail menatap keluar jendela. Sampai akhirnya kendaraan beroda empat itu masuk melewati pintu gerbang yang telah dibuka oleh seorang security, tidak lama kemudian terlihat lah sebuah rumah dengan cat hijau kekhasannya. Di sana telah terparkir satu lagi kendaraan beroda empat, artinya sang pemilik rumah tengah kedatangan tamu seperti halnya Abigail dan keluarganya yang hendak bertamu.
"Dek, kenapa sih kayaknya dari tadi mikirin sesuatu?" tanya Qalishya kepada Abigail yang begitu sibuk dengan lamunannya. "Gak mikir apa-apa," jawab Abigail datar, kemudian meninggalkan kakaknya itu di dalam mobil menyusul ummi dan abinya yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkan mereka. "Aduh, udah pada datang. Ayo masuk," ajak seorang wanita paruh baya yang baru saja membuka pintu rumahnya. "Assalamualaikum," salam Abigail dan sekeluarga, tidak terkecuali Qalishya yang sudah menyusul segera. "Walaikumsalam," jawab wanita paruh baya itu. Dia kemudian berjalan merangkul ummi Aisyah, hingga pandangan matanya tertuju pada Abigail. "Loh, Abigail ini anak kalian ?" tanya bunda Linda, bunda dari Arbhy. Tanya yang sedari tadi memenuhi benak Abigail terjawab sudah. Pantas saja dirinya merasa begitu familiar dengan rumah yang mereka datangi malam ini. Bukannya dia sudah beberapa kali berkunjung?
"Jeng Linda udah kenal sama Afidz?" ujar ummi Aisyah cukup terkejut dengan keadaan yang sekarang tengah terjadi. "Yah gimana gak kenal. Abigail ini kan sahabat Arby, anak saya," jawab bunda Linda yang sepertinya terlupa untuk mengajak tamunya masuk ke dalam rumah dan duduk. "Lah, Arby yang sering main ke rumah itu yah?" tanya Ummi Aishya lagi, membuat Abigail dan Qalishya menghela napas. Jika obrolan ke dua bidadari ini diteruskan, bisa tidur di depan pintu mereka. "Khem, Bunda kok tamunya gak disuruh masuk?" ujar seorang pria paruh baya yang tidak lain dan tidak bukan ayah Arby suami bunda Linda, cukup untuk menghentikan obrolan panjang di depan pintu tersebut. "Aduh. Keasyikan, Yah. Ayo masuk. Udah ada Zafran di dalam juga loh Bi," ungkap bunda Linda mempersilahkan mereka masuk. Tanpa disangka dan diduga sebelumnya, tamu yang sudah berada di dalam itu adalah Zafran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshy ✓
Teen FictionKisah romansa anak remaja. Mencinta, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Jangankan menyentuh, memandang pun enggan, karena teringat akan dosa yang memenjara. Hendak menunggu waktunya tiba, tetapi rasa telah membuncah kian bertahtah. Apalah daya, bers...