"Buang Soudzon, keep Husnudzon."
~Only Me~
☁️☁️☁️
Mendung, awan kelabu yang menimbulkan tanya yang menggema di batin manusia. Selayaknya rasa cinta yang terpendam, menyebabkan tanya akan rasa yang terbalaskan atau malah sebaliknya.
Arshy, langit yang berharap bahwa gumpalan kelabu tersebut berubah menjadi butiran air yang membasahi bumi. Baginya hujan memberinya banyak hal yang dapat ia rasakan juga pelajari. Sang hujan yang begitu tabah menerima takdirnya. Meski selalu dihempaskan, tetapi ia tetap kembali dengan ikhlas pada awan demi kesuburan bumi ini.
Filosofi hujan seakan membawa Arshy pada makna kehidupan. Tentang bertahan melakonkan peran pada panggung sandiwara, meski tertatih kisah tidak akan hadir tanpa pemeran utama.
Ah, sudahlah. Tinggalkan dulu pembahasan kita mengenai hujan. Karena kisah ini bukanlah tentang hujan, tetapi tentang Arshy. Gadis yang menyukai segala hal yang berhubungan dengan langit. Gadis biasa yang mengharap cinta dari seorang pangeran. Gadis yang memendam cinta pada pria yang tidak halal baginya. Gadis yang tidak tahu dirinya bermimpi menjadi seorang bidadari.
Dialah gadis itu, Arshy Aresha Akbar. Yang baru tiga tahun ini berhijrah ke jalan-Nya.
Ia percepat langkahnya ke arah dimana kelasnya berada. Hari ini terasa berat kakinya melangkah ke sekolah. Ada rasa takut yang hinggap di hatinya, masih mengingat kejadian di malam itu, malam yang ia habiskan dengan menangis.
Yang ia lakukan saat ini adalah tertunduk malu, mereka menatap Arshy seakan mereka ingin menelannya hidup-hidup. Tanpa mereka jelaskan pun, Arshy sudah tahu apa pokok permasalahannya.
Mereka pasti mengira bahwa Arshy bukanlah perempuan baik-baik. Arshy tahu ini bukan salah mereka sepenuhnya, karena dirinya lah yang salah. Sedari awal sudah seharusnya ia jelaskan bahwa hubungannya dengan Arby adalah saudara kandung, Arby berasal dari singkatan nama Arshya Ashaby.
Yah, ia pikir ini tidak menjadi masalah. Toh ia juga tidak pernah terlihat bersama dengan Arby di depan umum. Memangnya Arshy siapa yang perlu diketahui segala sesuatu tentang kehidupannya?
Sungguh, ia tidak tahu jika semuanya akan serumit ini. Sulit baginya untuk memberi penjelasan pada mereka. Karena spekulasi di pikiran mereka sudah sampai tahap kronis yang menjadikan sebuah berita menjadi fitnah. Sementara fitnah berubah menjadi realita.
"Ar, lo baik-baik aja kan?" tanya Shera ketika Arshy langkahkan kakinya masuk ke dalam kelas mereka. "Lo gak apa-apa kan?" tanya Nessa lagi, ketika melihat Arshy malah melewati mereka menuju ke arah bangkunya.
"Alhamdulillah, aku tidak apa-apa," ujarnya menenangkan kedua sahabatnya sambil menyunggingkan senyum terpaksa. "Gak apa-apa gimana? Hampir satu sekolahan bicarain lo. Liat aja tuh, temen-temen sekelas pun juga sama."
Memang, sedari Arshy keluar dari mobil ayahnya setiap siswa maupun siswi yang melewatinya memandangnya sinis. Berbisik-bisik sambil melirik ke arah dirinya dan memang benar bahwa teman sekelasnya pun sama saja.
Entah, gosip apa lagi yang beredar. Dan entah siapa lagi yang menebar gosip itu. Yang jelas, pasti berhubungan dengan malam itu. Ah, seharusnya ia tidak usah ikut saja dalam acara weekend kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshy ✓
Teen FictionKisah romansa anak remaja. Mencinta, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Jangankan menyentuh, memandang pun enggan, karena teringat akan dosa yang memenjara. Hendak menunggu waktunya tiba, tetapi rasa telah membuncah kian bertahtah. Apalah daya, bers...