Arshy || Lukanya Bidadari

4.8K 331 5
                                    

"Tidak semua orang dapat berpikiran positif melihat hal yang negatif."

~Az-Zafran Rafael~

☁️☁️☁️

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, apa kabar semuanya?" Salam yang diucapkan oleh Rael menandakan dimulainya acara pembubaran panitia event rohis pada malam hari ini yang diselenggarakan di taman belakang villa keluarga Abigail, ketua rohis mereka yang tidak lama lagi akan lengser.

"Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatu, Alhamdulillah baik!" jawab mereka serentak.

"Semuanya pada semangat nih. Udah pada jalan-jalan gak sore tadi?" tanya Rael basa basi sebelum memulai acara malam ini dengan serius nantinya. "Udah dong!" jawab mereka serentak. Memang setelah mereka sampai siang menjelang sore tadi, mereka buru-buru beres-beres agar dapat jalan-jalan keliling villa.

"Wah. Berarti cuman gue, Arshy dan Nisa yah yang gak sempat jalan-jalan tadi sore. Sayang banget kan?" curhat Rael. Memang ia bersama Arshy dan Nisa tidak sempat jalan-jalan, karena mereka menyiapkan kejutan untuk acara malam ini.

"Yah, sudahlah. Mungkin lain waktu kita bisa jalan-jalan di sini lagi," desahnya kecewa dibarengi dengan pengharapan. Hal itu sebenarnya untuk menyinggung Abigail. Namun ternyata, orang yang disinggung tersebut terdiam di ujung sana dengan diapit dua wanita, Arshy dan Cantika.

"Tapi, walaupun kami bertiga gak sempat jalan-jalan, kami sudah merasa senang dengan melihat kalian senang. Bagaimana dengan dekorasi yang kami buat? Keren bukan?" ujar Rael.

Mereka bertiga memang memutuskan mendekor sedikit halaman belakang villa keluarga Abigail. Mereka membuat beberapa tenda yang mengelilingi api unggun, selayaknya lingkaran. Mereka juga mempersiapkan meja yang berisi aneka makanan dan minuman yang disiapkan oleh Bi Imah, seorang Art yang tinggal di villa ini.

"Oke, deh. Tanpa berlama-lama lagi, karena gue fikir kalian udah gak sabar nunggu surprise kita selanjutnya. Mari kita sambut dengan meriah Abigail dan Arshy selaku ketua dan wakil ketua organisasi Rohis untuk memberikan sepatah dua patah kata yang dilanjutkan dengan peresmian pembubaran panitia event rohis."

Arshy dan Abigail yang mendengar itu langsung menuju ke arah Rael yang berada di dekat api unggun, tepat di tengah lingkaran tenda. "Siapa nih yang mau bicara? Atau mau dua-duanya aja?" tanya Rael ketika Abigail dan Arshy sudah berada di dekatnya.

"Kak Abigail aja, kan dia ketuanya," usul Arshy. "Lo aja," tolak Abigail. "Yah, kok gitu? Kakak aja. Lagian Kakak kan tadi gak ikut kita buat bikin kejutan acara ini, jadi sekarang tugas kakak untuk berbicara di depan mereka," jelas Arshy masih tetap kekeh, berusaha membuat Abigail yang berbicara menyampaikan sepatah dua patah katanya.

"Kalo gak ikhlas ngerjainnya, gak usah dikerjain!" ketus Abigail kepada Arshy, membuat Arshy tertunduk takut. "Yah, gak gitu kak," bela Arshy dengan suara parau, sepertinya dia akan menangis. "TERSERAH!" bentak Abigail, membuat Rael dan Arshy tersentak, untungnya anggota rohis yang lain tidak menyadari hal itu.

Namun, ada dua laki-laki di ujung sana menatap dengan iba. Siapa lagi jika bukan Zafran dan Arby. "Ya udah. Aku aja, Kak Rael," pasrah Arshy. Ia tengah menahan air matanya sejak tadi.

"Oke. Lo gak apa-apa kan?" tanya Rael khawatir. Pasalnya Rael tau bahwa Arshy  tidak pernah dibentak seperti itu sedari dia kecil. Tentu saja, semua keluarganya jika berbicara dengannya selalu lembut nan halus. Yah karena memang Arshy yang bersikap demikian juga pada mereka.

Arshy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang