Arshy, langit dengan berbagai ekspresi. Menggambarkan kehidupan lewat mahakarya Tuhan. Selayaknya hujan yang mengajarkan kita bahwa "kita dibiarkan untuk jatuh agar kita dapat bangkit". Selayaknya matahari yang mengajarkan kita bahwa "Tujuan kita hidup untuk membuat orang yang kita sayangi tersenyum". Selayaknya siang dan malam yang mengajarkan kita bahwa "setiap yang datang pasti akan kembali".
Senja di langit sore, fajar di langit pagi, rembulan dan bintang menghiasi malam, tiap-tiap dari mereka memberikan keindahan tersendiri, memberikan pembelajaran tersendiri, saling melengkapi untuk memberi sejuta manfaat kepada makhluk di bumi. Namun bukan hanya itu, Arshy juga menyimpan banyak misteri.
☁️☁️☁️
Rembulan menunjukkan cahayanya yang meneduhkan, ditemani bintang yang bisa di hitung dengan jari, berkelap-kelip di tengah gelapnya langit malam.
Siswa-siswi SMA pelita berbondong-bondong melewati pagar sekolah mereka, malam ini mereka akan berpesta merayakan kelulusan sekaligus bertemu untuk terakhir kalinya.
Acara promnight, acara ini yang tentu saja dipanitiai oleh OSIS, dilaksanakan di lapangan SMA Pelita yang begitu luas. Diujung lapangan ada panggung kecil tempat band yang diundang mengiringi acara, sementara ditengah-tengah lapangan ada meja panjang yang disusun sebagai tempat hidangan, dengan di sekiling meja-meja panjang tersebut disusun rapi kursi -kursi berkelompok yang akan diisi oleh masing-masing kelas. Ada pula tempat yang kosong di lapangan tersebut, tepat di depan panggung yang akan digunakan bagi mereka yang ingin berdansa.
Kini lapangan itu telah disulap menjadi tempat yang begitu indah di pandang mata, di sekiling lapangan diletakkan bunga-bunga pelastik raksasa, dengan setiap sisinya diberi pohon-pohon hias di mana pohon-pohon itu digantungkan lampu-lampu tumberlight. Bagian atas lapangan dibawah langit, digantungkan payung-payung berwarna-warni hingga langit tidak terlihat tertutupi payung-payung itu, dengan setiap payung di beri lampu-lampu penerang. Panitia pun telah menyiapkan beratus-ratus lampion, yang kemudian nanti akan mereka terbangkan, sebagai tanda perpisahan.
25 menit sebelum acara puncak, terlihat Abigail dengan jas hitam berlapis kemeja putih, serta celana bahan hitam, dengan sepatu putih bertengger di kakinya, dia terlihat begitu karismatik malam ini.
Diikuti Zafran yang menggunakan kemeja putih dengan celana bahan cream serta sepatu putih yang membuatnya terlihat begitu berbeda dari biasanya.
Seluruh mata memandang ke arah mereka, memberikan tatapan memuja yang begitu kentara. Namun, mereka terus berjalan, menghiraukan, menuju satu meja yang sudah di kelilingi oleh teman-temannya.
Ketika mereka makin mendekat ke arah meja itu, mereka melihat ada yang berbeda, membuat Zafran menyerngitkan dahinya.
"Kok, nih anak kelas dua ada di mari?" tanyanya ketika sudah sampai di meja itu, sambil menunjuk kearah dua orang yang dimaksudnya.
"Emang gak boleh? Mentang-mentang nih acara promnight cuman buat kelas XII terus anak kelas XI gak boleh ikutan gitu?" sewot salah satu di antara dua orang tersebut yang tisak lain dan yang tidak bukan adalah Shera.
Yah, malam ini Shera dan Nessa datang ke acara promnight mereka.
"Emang boleh yah mereka ikutan?" tanya Zafran lagi, sepertinya memang ingin mencari gara-gara.
"Gini ni kalo orang gak ada perhatian. Jelaslah anak kelas dua boleh ikutan, secara kan yah kita juga pernah bareng- bareng mereka otomatis mereka juga perlu datang ke acara terakhir kita di SMA ini. Hitung-hitung salam perpisahan lah," ucap Sammy menjelaskan kepada Zafran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arshy ✓
Teen FictionKisah romansa anak remaja. Mencinta, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Jangankan menyentuh, memandang pun enggan, karena teringat akan dosa yang memenjara. Hendak menunggu waktunya tiba, tetapi rasa telah membuncah kian bertahtah. Apalah daya, bers...