Afterword

7.5K 286 156
                                    

Alhamdulillah, kelar juga novel kedua ini gaesss.

Disini author mohon waktu kalian sedikit saja untuk membaca tulisan receh ini. Biar kita jadi makin dekat gitu. Cieee. *muntah saya..

Novel ‘munding’ ini, menurut saya pribadi sebenarnya termasuk novel yang ‘gagal’ kalau dilihat dari segi metode penulisan.

Kok bisa?

Gini ceritanya.

Di real life, saya bekerja sebagai engineer. Dan sebagai bagian dari pekerjaan saya, saya harus menulis berbagai engineering document seperti engineering procedure, method statement, work instruction, analysis, report dan sedabreg tulisan membosankan lainnya. Dan sepanjang belasan tahun karir saya, entah berapa banyak dokumen seperti diatas yang sudah saya tulis.

Dan percaya atau tidak, saya menggunakan metode penulisan yang saya gunakan untuk menulis dokumen diatas dalam menulis novel.

Ketika saya mengatakan, sebuah cerita masih dalam tahap konsep/planning, itu artinya saya paling tidak sedang menyiapkan dua buah file terpisah.

Satu file MS Word yang berisi konsep cerita/alur cerita. Biasanya terdiri dari start, build up, conflict, conclusion, end.

File kedua adalah file MS Excel yang biasanya berisi karakter list atau tokoh-tokoh yang akan muncul dalam novel tersebut.

Terdengar membosankan ya kan?

Kalau kalian membaca dari awal novel ini ditulis, judul novel ini aslinya adalah ‘I am a Psychopath’ dengan cover tengkorak berwarna hitam putih. Gothic banget pokoknya. Dan itu memang sesuai dengan konsep cerita yang saya buat.

Munding versi asli IaaP itu bener-bener brutal, ganas dan psycho.

Di konsep cerita asli yang saya buat, dalam rentetan balas dendamnya, Munding bener-bener mengobrak-abrik desa Sukorejo. Banyak sekali wanita-wanita yang menjadi korban ‘keganasannya’ seperti: Istri pertama Karto (Alfiah), Istri kedua Karto (Astuti Wulandari), Kakak pertama Joko (Fitria Sentono), istri Koko Cina ayah kandung Ayu, Bu Ani wali kelas Munding saat SD, Ibunya Ediandres (Nur Aulia), temen-temen cewek sekelas Munding yang jumlahnya ada 6 orang, semua karakternya sudah saya siapkan. Tentunya termasuk Ayu dan Sutinah sendiri seharusnya juga menjadi sasaran ‘keganasan’ Munding.

Endingnya?

Munding tewas di tangan Pak Yai.

Saya juga udah membayangkan end scene-nya. Munding yang berlumuran darah dan telah mengobrak abrik desa Sukorejo semalaman bertemu dengan Pak Yai di sawahnya Wage. Munding yang kelelahan memaksa masuk ke mode tarung untuk bisa mengimbangi Pak Yai dan akhirnya Munding kalah. Fajar terbit dan Pak Yai menggendong tubuh Munding pulang ke Sumber Rejo, kali ini tanpa nyawa. Story End.

Sadis dan menyedihkan ya kan?

Tapi, ketika saya mulai menulis novel ini sampai ke tahap build up, terjadi kesalahan fatal. Saya 'jatuh cinta' dengan karakter 'Munding' dan nggak tega kalau Munding berakhir seperti konsep cerita aslinya. Ini terjadi waktu chapter 14-15.

Akhirnya di tengah jalan, saya merubah alur cerita menjadi seperti yang baru saja kalian baca dan diikuti dengan ganti judul.

Tapi tentu saja dari sekian banyak wanita yang harusnya jadi korban keganasan Munding, ada dua wanita yang tidak bisa ‘terselamatkan’ yaitu Si Mbak penjual jamu di Pasar Sukolilo dan Bu Carik, karena mereka punya peran dalam proses evolusi Munding.

Jadi gimana? Kalian lebih suka ‘munding’ versi asli IaaP atau versi ‘munding’ yang barusan kalian baca sekarang? Komen dibawah gaess.

Oke, cukup dengan bahasan 'munding'. Whats next?

Dengan metode penulisan yang saya pakai diatas, terus terang saat menulis novel saya tidak lagi mencari-cari inspirasi untuk menentukan arah cerita atau bingung mau menulis apa.

Kan story line sudah ada. Ending cerita aja kadang udah kebayang waktu bikin konsep awal.

Jadi kendala yang sering saya hadapi adalah apakah saya punya waktu untuk nulis atau nggak? Hanya itu.

Kemudian ketika mulai menulis saya tinggal menambahkan imajinasi dan ‘rasa’ ke tulisan saya.

Dan, Booommm. Its done.

Itulah alasannya saya bisa nulis 2 - 3 chapter setiap hari.

Tapiiiii.

Selama menulis ‘munding’ ini saya jadi tersadar, meskipun konsep cerita sudah matang, karakter list udah ada, menulis 2 buah novel dalam waktu bersamaan itu adalah sebuah kesalahan. Yang ada, salah satu pasti terbengkalai.

Seperti nasib CMdKG sekarang ini.

So gaesss, kedepannya saya putuskan untuk fokus hanya satu novel dalam waktu tertentu.

Planning projects kedepan saat Afterword ini saya tulis (08 Jan 2019):

1. CMdKG status ongoing, teen romance, harus dikelarin. Sudah separuh jalan.

Next projects:

1. Suamiku Suamimu (konsep selesai),

Sequel dari KKdKG, menceritakan kisah Abi, Ima dan Ririn pasca menikahnya Ririn dengan Abi.

Rating mature romance.

2. munding: redemption (konsep in progress),

Novel lanjutan seri ini. Munding yang ditangkap dan dipenjara oleh militer akhirnya ditugaskan oleh pihak militer dalam sebuah misi yang disesuaikan dengan usia dan kemampuan Munding. Kali ini petualangan Munding terjadi di perkotaan. Munding bersedia melakukan tugas itu karena diiming-imingi oleh pihak militer akan mendapatkan pengurangan masa tahanan sebagai gantinya.

Rating mature action: artinya kekerasan brutal sampai menghilangkan nyawa seseorang. Sedikit adegan seks untuk dewasa.

3. Box!!! (konsep in progress),

Dian adalah seorang shut in, anak pengusaha kaya yang tidak mempunyai kawan dan dianggap seperti orang aneh di SMAnya. Satu-satunya hobi Dian adalah bermain PS di kamarnya sendirian. Berawal dari kesukaan Dian terhadap tokoh favoritnya, Steve Fox, petinju dalam game series Tekken. Dian berlatih tinju secara otodidak di kamarnya. Tidak ada yang tahu kalau dibalik penampilan Dian yang seperti kutu buku, seorang petinju yang berlatih keras setiap hari, menunggu kesempatan untuk melayangkan jab dan hook-nya ke muka musuh-musuhnya.

Rating teen action: mild violence, nggak sampai dalam tahap brutality atau sampai menghilangkan nyawa orang. Sedikit romance tanpa explicit sexual content.

Jadi gaess, saya tetep minta support kalian untuk tulisan-tulisan selanjutnya.

Jangan lupa follow, vote dan komen.

Salam,
MoMu98

munding (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang