02

9.3K 866 84
                                    

Masih pagi tapi Seokjin udah dibikin menggerutu gara-gara temannya yang bernama Yoongi. Bisa-bisanya orang yang lebih muda umurnya dari Seokjin itu seenak jidatnya nyuruh-nyuruh Seokjin. Dan lagi Seokjin juga gak punya pilihan lain selain menuruti keinginan Yoongi untuk mencari seorang sekretaris.

Sambil mengendarai mobilnya, Seokjin berpikir rumah siapa yang akan dia tuju kali ini. Seokjin harus mencarikan solusi untuk masalah Yoongi yang selalu pemilih soal sekretaris. Dia gak mau kalo nanti orang yang dipilihnya malah bukan orang yang bisa diterima oleh Yoongi. Nanti Seokjin harus kerja dua kali dong. Padahal ini sama sekali bukan urusannya, seharusnya.

Kemudian pikiran Seokjin tertuju pada satu gadis yang sebelumnya pernah ngebantu dia juga.

"Kim Yura!!" Ucap Seokjin antusias dengan menjentikkan jarinya.

Seokjin ngambil hp yang ada di sakunya, lalu menelpon gadis yang bernama Yura tersebut. Mencari tau keberadaan gadis itu.

"Halo~" sapa Yura.

"Yura-yaa?! Kamu dimana sekarang?"

"Dirumah, kenapa emangnya?"

"Aku kesana sekarang." Seokjin memutus sambungan telepon itu dengan sepihak.

Segaris senyum mengembang dari bibir tebalnya saat dia menekan lebih dalam pedal gas di mobilnya. Dia harus cepat sampai agar semua urusannya cepat terselesaikan juga.

Sampe dirumah Yura, Seokjin berjalan cepat memasuki pelataran rumah Yura yang bisa Seokjin lihat sangat kotor karena banyak daun kering yang berserakan di pelataran rumah dengan gaya minimalis tersebut. Seokjin menggeleng heran memperhatikan kondisi rumah yang lebih terlihat seperti rumah kosong. Padahal dia tau ada seorang anak gadis yang tinggal didalam rumah itu.

Seokjin sih udah kenal baik sama Yura, mereka pertama kali ketemu di sebuah pameran foto. Seokjin yang ngerasa nyambung ngobrol sama Yura, akhirnya memutuskan buat meminta kontak Yura sampe akhirnya sekarang mereka berdua menjadi dekat. Bukan soal asmara juga, hubungan mereka hanya sebatas kakak beradik yang bertemu saat mereka udah dewasa.

"Yura-yaa!! Kim Yura!!" Seokjin mengetuk pintu rumah Yura.

Beberapa saat nunggu pintu dibuka, Seokjin makin gak sabaran dan makin sering menggedor pintu berwarna putih itu.

"Yura-yaa!! Bukain pintunya!! Yura!!" Seokjin teriakan udah kayak dihutan aja.

Karena Seokjin terus menerus teriak didepan pintu, akhirnya Yura membukakan pintu rumahnya juga.

Seokjin terperangah melihat Yura yang hanya mengenakan tank top dan celana super pendek dengan rambut yang di kuncir sembarangan dan sikat gigi yang masih berada didalam mulutnya.

"Apaansi?! Berisik banget dah!" Yura menarik keluar sikat gigi yang ada di mulutnya dan berbicara dengan mulut yang masih dipenuhi busa dari pasta gigi.

Seokjin menyilangkan tangannya didepan dada, memperhatikan keadaan Yura dari atas sampe kebawah dengan mulut yang berdecak dan kepalanya menggeleng heran.

"Yura kamu ini berapa tahun coba? Kenapa hidup mu masih berantakan kayak gini sih? Anak gadis macam apa yang jam segini baru gosok gigi hah?" Omel Seokjin.

Yura melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 10 pagi. "Masih pagi kok." Ucapnya santai lalu melanjutkan aktivitas menggosok giginya didepan Seokjin.

"Kamu ini hampir 24 jam dirumah tapi liat kondisi rumah kamu ini. Emangnya tempat ini pantes disebut rumah?" Mata Seokjin memperhatikan setiap sudut rumah Yura yang dipenuhi dengan kertas putih berserakan dan kaleng bir yang tercecer.

OH! MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang