41

3.5K 460 124
                                    

Vote dulu sebelum baca ya hehe
.
.
.
.

"Ra, Jadi istri ku ya."

Ya aku mau Yoon, sangat. Jadi ayo kita menikah. Aku akan marah kalau kamu mengingkari janji kamu. Awas ya kalau tidak mau berjuang.

Aku melihat Yoongi dari sebuah kaca kecil ditengah-tengah pintu ruangan unit gawat darurat. Beberapa dokter tengah merawatnya untuk mengeluarkan timah panas yang bersarang di punggung Yoongi. Jungkook disamping ku, sedari tadi tidak pernah berhenti menenangkan ku yang terus menerus menangis.

"Yura, Yoongi Hyung akan baik-baik saja. Dia sudah mendapatkan pertolongan dari dokter."

"Ya aku tau, tapi bagaimana jika kemungkinan terburuknya terjadi?"

Jungkook menarikku menjauh dari pintu tersebut, "dengarkan aku, lebih baik kalau kamu terus berdoa untuk keselamatan Yoongi Hyung, daripada memikirkan sesuatu yang tidak-tidak."

Aku mengangguk pelan.

"Kamu juga harus mendapatkan perawatan, lihatlah ini. Kamu banyak terluka."

Aku hanya bisa pasrah ketika Jungkook membawaku untuk duduk di kursi tunggu, kemudian dia pergi dari hadapan ku dan selang tak berapa lama, dia kembali lagi dengan kotak P3K yang entah dia dapat dari mana. Dia lalu berjongkok tepat dihadapan ku, mengeluarkan selembar tisu untuk pertama kali, "bisa berhenti menangis? Aku akan kehabisan tisu kalo kamu nangis terus." Ucapnya mengusapkan selembar tisu tersebut untuk menghapus air mataku.

Lalu dengan cekatan tangan Jungkook menambahkan alkohol diatas kapas untuk membersihkan sisa darah dan luka yang ada di wajah ku.

"Kasian sekali ya, cantik-cantik gini harus punya luka di wajah." Gumam Jungkook.

"Kalau begini lukanya bisa-bisa berbekas." Jungkook menatapku dalam-dalam, "tahan ya, ini agak sedikit sakit, tapi gak bikin meninggal kok." Senyum khas anak kelinci itu mengembang, huh, mau tidak mau aku ikut tersenyum mendengar lawakannya itu.

"Nne, hati-hati, jangan melukai ku lagi."

"Enggak, aku kan mau menghapus luka, ngapain nambahin luka lagi."

Tangan Jungkook perlahan-lahan menyapukan kapas basah itu diatas luka gores di wajah ku. Aku sedikit meringis kesakitan, dan Jungkook sepertinya khawatir ketika aku sedang bereaksi terhadapnya.

"Aakkhh.. pelan-pelan Jung, itu sakit."

"Ah maafkan aku, aku sudah melakukannya dengan hati-hati." Terlihat ekspresi wajah paling khawatir dari seorang Jeon Jungkook yang pernah aku lihat selama ini. "Aku akan lebih berhati-hati lagi." Ucapnya kembali mengobati luka ku.

"Jung?"

"Hmm?"

"Bagaimana dengan Hoseok?"

"Bagaimana apanya?"

"Apa Hoseok tidak akan mendapatkan hukuman dari apa yang dia perbuat hari ini? Tadi kita meninggalkannya begitu saja, tidak ada satupun yang menghubungi polisi."

"Hoseok Hyung pasti akan dihukum, Nara juga."

"Benarkah?"

"Tentu saja." Jungkook mengangguk perlahan. "Tapi Hoseok masih beruntung, karena bukan Yoongi yang menghukumnya secara langsung."

"Lalu? Siapa yang akan menangani Hoseok?"

"Ada Namjoon, dan Jin Hyung. Kau tau, kan?"

***

Hoseok panik, tentu saja, memangnya orang waras mana yang masih bisa tetap tenang saat dirinya baru saja melukai seseorang yang berpengaruh seperti Yoongi, berita ini akan tersebar dengan cepat dan tidak ada lagi tempat yang aman untuknya di Korea ini.

OH! MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang