2:35 am
Yoongi meregangkan tubuhnya, setelah dua jam dia berkutat dengan komputer didepan matanya. Akhirnya semua berkas untuk kunjungan kerja ke Jepang selesai semua. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada gadis yang saat ini mungkin sedang tertidur di kamar yang sebelumnya bahkan jarang dia buka.
Kim Yura, entah kenapa Yoongi jadi sangat penasaran sedang apa gadis itu sekarang. Dan Yoongi bangkit dari tempat duduknya. Segera dia menuju ke kamar yang letaknya tepat bersebelahan dengan kamarnya.
Dia menarik kenop pintu kamar Yura dengan hati-hati, berusaha buat gak menimbulkan suara bising apapun yang bisa aja bikin Yura jadi terbangun dari tidurnya. Bisa-bisa gadis itu berteriak hebat malam-malam begitu.
Yura sedang tertidur pulas sembari memeluk sebuah bantal guling, tanpa selimut. Iya Yoongi lupa kalau kamar itu lama kosong, gak ada yang nempatin. Cuma sesekali aja dia buka kalau ada petugas yang sengaja dia panggil untuk membersihkan rumah itu.
Anehnya, Yura sama sekali gak mematikan lampu kamarnya. Masih terang benderang dan Yoongi bisa melihat jelas wajah Yura saat ini.
"Haish, aku lupa kasih dia selimut."
Dan setelah dia mengambil satu buah selimut berwarna putih, Yoongi balik lagi masuk ke kamar itu. Lalu dengan cepat dia menyelimuti badan Yura yang saat ini terasa dingin.
Untuk beberapa saat Yoongi cuma berdiri disamping Yura sambil terus memperhatikan wajah yang sedang tertidur pulas tersebut.
"Kenapasih kamu mirip banget sama nara?" Ucap Yoongi pelan.
Mata Yoongi mengedar melihat ruangan yang sama sekali gak pernah dia rubah tata letak ruangannya. Masih sama seperti saat pertama Nara menempatinya. Hingga saat ini muncul kembali kenangan manis antara Yoongi dan Nara dulu. Yoongi segera menggeleng cepat untuk menepis segala kenangan yang muncul begitu saja.
Kalau Nara sudah bahagia, dia juga harus bahagia. Sedikit demi sedikit Yoongi memang harus melupakan gadis yang telah meninggalkannya dan mencari sosok yang baru.
"Kamu unik, sepertinya kamu bakal berhasil menggantikan posisi Nara, ya walaupun aku sendiri masih gak yakin." Gumam Yoongi sembari mengelus pelan Surai hitam Yura.
Yoongi mulai ngerasa ngantuk, dan dia harus pergi dari kamar itu secepatnya sebelum Yura menyadari kehadirannya. Diambang pintu Yoongi sekali lagi melihat Yura. Senyumnya sekali lagi mengembang, padahal gak ada hal spesial yang yura lakukan sekarang.
"Selamat tidur, Ra." Ucapnya lalu mematikan lampu kamar Yura.
Setelahnya dia keluar dan kembali menutup pintu kamar dengan hati-hati. Baru kali ini Yoongi merasa hatinya berdebar lagi.
***
Pagi itu Yura bangun lebih awal dari biasanya dia bangun. Hari pertama tinggal satu atap dengan bosnya, Yura sedikit merasa segan untuk bermalas-malasan. Karena ini bukan rumahnya dia gak bisa bebas bangun sesuka hatinya. Seenggaknya dia harus bisa keliatan lebih berguna untuk Yoongi.
Sesaat setelah bangun tidur, Yura merasakan ada perbedaan dalam dirinya. Perasaan tadi malam dia tidur gak pake selimut. Kenapa pas bangun udah ada selimut yang menutupi tubuhnya?
"Apa ini selimut punya kaki?" Yura menaikkan bola matanya mencoba mengingat kejadian semalam.
Lampu yang sengaja dia biarkan menyala juga pagi itu sudah dalam keadaan mati.
"Lampunya juga mati, apa si bos semalam kesini?"
"Anjir lah untung aja pake baju lengkap gini. Coba kalo dirumah, cuma pake dalaman aja kalo tidur. Bisa berabe kalo si bos tau." Yura menepuk-nepuk wajahnya untuk mengumpulkan kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY BOSS
FanfictionYura dan Yoongi sama sama memiliki masa lalu yang kelam dan rasa ketakutan akan sebuah perpisahan. Ditinggalkan secara tiba-tiba membuat keduanya merasa harus saling menghargai hubungan agar kedepannya tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan sepert...