Yoongi memasuki kembali restoran yang sempat didatangi sebelumnya bersama Yura. Kakinya dengan cepat melangkah menuju tempat dimana si pemilik restoran berada.
"Uhm.. permisi." Ucap Yoongi.
Ahjuma si pemilik restoran itu langsung mendongak melihat Yoongi yang sudah berdiri didepannya. "Ah— anda tuan yang tadi kan? Ponsel anda." Ahjuma itu melebarkan matanya.
"Jadi bener ya ketinggalan disini."
"Iya tuan, tadi pelayan yang ngeliat ponsel itu tergeletak diatas meja, dia langsung kasih ini ke saya." Dia membuka laci mejanya dan mengambil ponsel Yoongi yang dia simpan disana.
"Ini tuan— lain kali lebih berhati-hati. Ini ponsel harganya pasti mahal." Ucap si ahjuma memberikan ponsel Yoongi.
Yoongi menerima ponsel itu dengan senangnya. "Terimakasih ahjuma— sebenarnya bukan soal harga ponselnya, tapi beberapa pekerjaan penting ada di dalam sini. Makanya saya khawatir kalau sampe ponsel ini hilang."
"Sama-sama, iya tentu aja itu juga bakal jadi masalah besar. Terimakasih sudah berkunjung ke resto kami."
"Kalo gitu saya permisi dulu ahjuma. Sekali lagi makasih banyak." Yoongi membungkukkan badannya lalu melangkah pergi dari restoran tersebut.
Sampai di mobil, dia menyempatkan untuk mengecek ponselnya, barangkali ada pesan yang penting atau panggilan dari orangtuanya. Tapi yang dia lihat adalah beberapa panggilan tak terjawab dari Hoseok.
Yoongi mengerutkan keningnya. "Hoseok, ada apa malam-malam begini telpon."
Dia mencoba kembali menghubungi Hoseok, namun ternyata ponsel Hoseok gak aktif.
"Yaudahlah besok aja." Gumam Yoongi.
Setelah akhirnya Yoongi bisa bernafas lega karena telah menemukan kembali ponselnya. Dia memutuskan untuk pulang kerumah karena gak bisa meninggalkan Yura terlalu lama disana sendirian.
Tapi Yoongi merasakan keanehan, entah apa yang terjadi pada mobil sedan hitam miliknya yang sebelumnya terlihat baik-baik saja sekarang malah ban mobil tersebut kempes. Yoongi merasa dia mungkin secara tidak sengaja melindas paku di jalanan.
"Haishh— kenapa jadi kayak gini sih?" Yoongi mengacak rambutnya. "Mana gak bawa ban cadangan."
Yoongi pasrah menatap mobil yang ada didepannya. Sesekali dia melihat arloji di tangannya. Waktu sudah malam, dan Yoongi tidak mungkin menyelesaikan masalah mobilnya seorang diri, kalau begitu caranya bisa-bisa dia terlambat pulang kerumah. Akhirnya Yoongi menelpon seseorang untuk menyelesaikan masalah mobilnya itu, sementara dia akan pulang dengan menggunakan taxi.
Namanya Park Jaehyung, pria berperawakan tinggi dan kurus dengan rambut berwarna pirang itu datang. Dia merupakan karyawan Yoongi yang sudah bekerja bersama Yoongi dalam waktu yang lama dan menjadi salah satu dari beberapa orang kepercayaan Yoongi.
"Boss? Kenapa mobilnya?" Tanya pria yang akrab disapa Jae tersebut.
"Ini, gatau kenapa tiba-tiba ban-nya kempes begini." Yoongi menyentuh ban mobil tersebut dengan kakinya. "Mungkin kena paku, atau benda tajam lainnya. Belum saya cek juga."
Yoongi menatap Jaehyung, "kamu bisa selesaikan masalah ini kan? Saya harus cepetan pulang kerumah, ada penting soalnya." Ucap Yoongi.
"Ah— ini bukan masalah besar kok boss. Biar aku yang beresin mobilnya, besok pagi-pagi mobil ini udah parkir didepan kantor." Jae menjawabnya enteng tanpa ragu.
"Makasih banyak." Yoongi memberikan kunci mobilnya. "Ini kuncinya, kalo ada masalah apapun kamu bisa hubungi saya."
"Boss bisa percaya sama aku." Jaehyung menepuk dadanya sombong. "Jae itu multi talent, multimedia, dan multi multi yang lainnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY BOSS
FanfictionYura dan Yoongi sama sama memiliki masa lalu yang kelam dan rasa ketakutan akan sebuah perpisahan. Ditinggalkan secara tiba-tiba membuat keduanya merasa harus saling menghargai hubungan agar kedepannya tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan sepert...