Masa lalu mu memang bukan milikku, maka aku akan membiarkan mu menyimpannya. Tapi saat ini dan dimasa depan kau adalah milikku. Jadi biarkan aku menjaga mu agar tetap menjadi kita -Kim Yura
***
Yura menjatuhkan dirinya diatas sofa hitam di di sudut ruangan katornya yang saat ini hanya ada dirinya didalam sana. Dia melirik kearah meja yang biasa ditempati oleh Yoongi, dan kembali teringat wajah Yoongi yang selalu tersenyum ramah padanya, jika dia sedang menatap Yoongi dengan intens.
Jujur saja Yura mulai takut posisinya akan tersisih dan hati Yoongi kembali menerima Nara. Yura semakin gelisah saja karena sekarang Yoongi sudah berani berbohong padanya.
"Aku tau Yoon, Nara juga pernah jadi orang yang mengisi hati kamu, tapi bisakah kamu sedikit menjaga perasaan aku? Apa aku sama sekali gak ada artinya buat kamu?" Gumam Yura makin frustasi.
Setelah mengumpulkan keberanian, Yura kembali mengangkat ponselnya dan menghubungi Yoongi. Namun berkali-kali dia menelfon Yoongi, tetap saja tidak ada yang berubah, Yoongi tetap menolak panggilan dari Yura. Membuat pikiran negatif gadis itu semakin menguat.
"ARRRGHH!! YOONGI SIALAN!!" Yura yang emosi membanting ponselnya hingga hancur berkeping-keping. Tangisnya pecah saat itu juga menggema di ruangan besar tersebut. Hanya dia, seorang diri.
Bahkan sampai malam datang, Yoongi masih belum datang juga. Entah apa yang sedang dilakukan pria itu bersama mantan kekasihnya, Yura hanya bisa menciptakan asumsinya sendiri diotaknya. Sepertinya apa yang dikatakan Jungkook memang benar, ini menyakitkan hati Yura, tapi tak bisa disangkal bahwa Yoongi mungkin masih memiliki perasaan untuk Nara, sama besarnya dengan saat dimana Yura belum memasuki kehidupan Yoongi.
Dan disanalah Yura berakhir, di sebuah kedai dengan beberapa botol Soju yang telah dia habiskan. Gadis itu mencoba melampiaskan semua emosinya yang tak bisa tersalurkan lewat minuman, mungkin itu bisa sejenak menenangkan pikiran Yura dari hal-hal yang membebaninya seharian ini.
Dengan penglihatan yang sedikit kabur, Yura melihat sosok didepannya yang sangat familiar. Senyum yang mengembang begitu lebar, tidak ada orang lain yang memiliki senyum itu selain Jung Hoseok.
"Bang Hoseok? Ngapain kesini?" Tanya Yura dengan suara paraunya karena saat ini sudah berada dibawah pengaruh Alkohol.
"Abang cuma mampir sebentar, kebetulan ada kamu. Hey kalo mau minum kenapa gak ngajakin aku? Daripada sendirian gak asik."
"Hahaha.. aku gak kepikiran buat ngajakin siapapun, cuma lagi pengen sendiri."
"Yoongi Hyung dimana? Harusnya kamu ajak dia, kamu tau? Yoongi Hyung itu peminum yang hebat, dia partner mabuk terbaik sepanjang masa."
"Yoongi— aahh!! Dia sedang sibuk, jadi aku sendirian, ya begitu hahaha memangnya kenapa." Kata-kata Yura sudah terdengar tidak waras. Ucapannya makin ngelantur dan dia tidak berhenti berbicara dihadapan Hoseok.Pria itu hanya duduk diam sambil memperhatikan Yura yang sedang mabuk dan mengoceh seenaknya. Hanya senyum seringai yang nampak di sudut bibirnya, menghiasi wajah Hoseok sedari tadi.
"Bang Hoseok diem aja dari tadi... Ah sudahlah Yura mau pulang aja. Bang Hoseok juga hari ini gak asik." Ucap Yura sembari berusaha menyelempangkan tasnya.
"Perlu Abang anter?"
"Gak usah, Yura bisa sendiri."
Yura berjalan sempoyongan hingga kakinya menabrak kaki meja dan gadis yang sedang mabuk itu berakhir jatuh di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY BOSS
FanfictionYura dan Yoongi sama sama memiliki masa lalu yang kelam dan rasa ketakutan akan sebuah perpisahan. Ditinggalkan secara tiba-tiba membuat keduanya merasa harus saling menghargai hubungan agar kedepannya tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan sepert...