Hancur sudah harga diri Yoongi tercoreng cuma gara-gara rollercoaster sialan yang bikin dia jadi muntah-muntah didepan sekertarisnya sendiri. Wibawa, kharisma, dan image sebagai bos yang tegas seketika luntur gitu aja didepan Yura. Untung cuma Yura yang tau dia takut dengan hal semacam itu. Cukup Yura, yang lain jangan sampe tau.
Yoongi dan Yura berjalan dengan canggung, Yoongi juga masih gapunya muka didepan Yura saat ini. Dia lebih banyak diam daripada sebelumnya. Jujur sih Yura jadi gak enak sendiri karena dia juga tadi sempet ngetawain Yoongi.
"Bos, udah gapapa kan?" Yura melirik bosnya yang sedang menata kembali wibawanya yang tadi tercecer bersama muntahannya.
"Gapapa, itu karena saya lagi gak enak badan, makanya sampe muntah begitu." Yoongi beralasan.
"Ah, begitu ya. Kalo gitu nanti aja nyoba permainan lainnya kalo bos udah sehat ya." Yura menepuk pundak Yoongi perlahan.
Yoongi sontak mendelik dengan melihat Yura yang lagi memperhatikan dirinya. Pandangan mereka bertemu. Satu hal yang Yoongi rasakan saat dia menatap Yura, dia mirip dengan mantan kekasihnya, Kim Nara. Yang sampai sekarang masih belum bisa dia lupakan walaupun gadis itu sudah pergi entah kemana.
"Saya gak tertarik, Ra." Singkat Yoongi.
Oke baiklah kalo emang Yoongi gak tertarik Yura juga gak akan maksa Yoongi. Yura cuma akan mengikuti kemanapun bos nya itu pergi untuk hari ini. Toh, dia yang awalnya ngajak Yura kan.
Yura tetap berjalan menyamakan langkahnya dengan Yoongi, mengelilingi taman bermain yang sepi pengunjung itu, karena memang bukan musim liburan. Jadi sangat jarang orang yang keliatan disana.
Yura ingat, Hoseok juga benci hal-hal semacam itu, dia benci menaiki rollercoaster, persis seperti Yoongi. Tapi demi bikin Yura bahagia dan mendengar tawa dari seorang Yura, Hoseok rela menepis semua ketakutan dan kebenciannya pada rollercoaster.
Melirik kearah tangan Yoongi yang menggantung, rasanya Yura pengen banget buat menggandeng tangan itu. Tapi dia juga cukup tau diri buat menahan keinginannya. Yoongi bukan Hoseok yang bisa seenaknya dia tarik-tarik kesana kemari. Walaupun sebelumnya dia sempet melakukan itu pada bosnya karena terlalu excited. Tapi Yoongi tetaplah seorang bos dan dia cuma sekertaris, setidaknya Yura harus menaruh sedikit rasa hormat kepada atasannya itu.
Ditengah pikirannya akan Hoseok, tiba-tiba aja Yoongi meraih tangan Yura hingga membuat gadis itu sedikit terkejut. Keinginannya buat menggenggam tangan Yoongi akhirnya tercapai. Apa bosnya itu bisa membaca pikiran Yura?
"Ra, disana ada yang jualan ice cream, kamu mau?" Tawar Yoongi dengan mata yang berbinar.
Sepertinya sekarang keadaan bos Yoongi udah lebih baik, Yura segera mengangguk pasti. Kenapa dia bahagia liat senyum gummy bosnya itu. Sadar Yura!
"Boleh, Yura mau satu yang rasa coklat."
Lalu Yoongi mengajak Yura membeli sebuah ice cream dengan tetap menggandeng tangan Yura. Ah, seandainya saja setiap hari ada yang mendampingi Yura seperti sekarang ini. Pasti dia gak akan merasa takut karena Jimin.
****
• Play Mulmed •
Dua orang itu sekarang lagi duduk di sebuah bangku panjang dibawah pohon besar yang mereka pilih buat sejenak beristirahat ditengah teriknya matahari yang sedang sombong atas langit sana. Sembari menikmati ice cream dan melihat beberapa orang yang berlalu lalang didepan mereka.
Saat ini, baik Yura dan Yoongi sama sama merasakan tenang ditengah terpaan angin yang berhembus membelai lembut wajah mereka. Untuk sejenak akhirnya mereka bisa melupakan semua beban berat yang mereka rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY BOSS
FanfictionYura dan Yoongi sama sama memiliki masa lalu yang kelam dan rasa ketakutan akan sebuah perpisahan. Ditinggalkan secara tiba-tiba membuat keduanya merasa harus saling menghargai hubungan agar kedepannya tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan sepert...