45 (Fin)

7.7K 500 106
                                    

Setelah melalui serangkaian persiapan yang cukup membuat ku pusing tujuh keliling karena berbagai permintaan Yoongi yang tidak masuk akal, hari itu akhirnya datang. Hari dimana akan selalu aku ingat selama seumur hidupku.

Hari ini aku akan resmi menjadi istri dari seorang Min Yoongi. Hanya tinggal beberapa jam lagi marga 'Kim' yang tersemat di depan namaku, akan berubah menjadi 'Min', ya aku akan menjadi nyonya Min suka atau tidak suka semua orang akan memanggil ku seperti itu.

Aku duduk tepat didepan cermin besar yang menunjukkan seberapa cantiknya aku saat ini dengan mahkota emas diatas kepalaku dan gaun putih yang menjuntai panjang.

Rasanya aku sangat gugup, tenggorokan ku juga jadi mudah kering.

"Minum dong, Bang." Ucapku pada Seokjin yang sangat setia mendampingi ku.

"Astaga, lagi?"

"Hmm." Aku mengangguk.

"Udah botol keberapa ini?" Seokjin memberikan satu botol air mineral, disampingnya terdapat dua botol lainnya yang telah tandas. "Kamu ini gugup apa dehidrasi sih?"

"Gugup bang, rasanya tenggorokan ku kering terus. Apa semua orang yang mau nikah jadi salah tingkah begini?"

"Itu wajar, yang gak wajar itu kamu yang sudah menghabiskan tiga botol air mineral."

Aku tertawa kecil, menenggak botol air mineral itu dan meminumnya banyak-banyak. Benar kata Seokjin, aku ini seperti orang yang sedang dehidrasi. Hingga satu botol yang diberikan Seokjin barusan tandas dengan cepatnya.

"Udah udah, ini botol terakhir. Kalau kamu minum lagi kamu mungkin harus pake diapers saat naik ke altar nanti." Gerutu Seokjin mengambil botol yang telah kosong dari tanganku.

"Kok gitu?" Aku mendelik padanya.

"Ya kamu minum terus nanti diatas altar pengen buang air kecil gimana? Mau lari ke kamar mandi pake gaun panjang menjuntai begini? Yang ada kamu jatuh terus kelilit sama gaun mu sendiri."

"Hahaha serem amat dah, yakali aku gak bisa nahan pipis."

"Mau kena batu ginjal ya?"

"Udah sih bawel, Tibang masalah minum doang."

Seokjin itu, walaupun bawel gak terkira, tapi aku sangat menyayanginya. Bagiku sekarang, Seokjin bukan hanya sekedar aku anggap seperti kakak, tapi juga seperti ayahku sendiri. Gak salah dong aku anggap dia ayah? Dia aja udah tua. Hehehe

"Ssstt.. Yoongi tuh." Seokjin menggerakkan bola matanya menunjukan Yoongi yang berjalan masuk kedalam ruangan kami.

Aku tersenyum saat melihat pria dengan balutan jas lengkap dan dasi kupu-kupu dilehernya, dan sedikit bunga cantik disaku jasnya, serta rambut hitam yang telah tertata dengan begitu rapih. Kakinya berjalan melangkah mendekati ku dengan senyumnya yang tidak pernah pudar.

"Nyonya Min, sudah siap untuk pemberkatan?" Ucapnya berdiri dibelakang ku, menempatkan kedua tangannya diatas bahu ku, dan menatapku lewat cermin besar didepannya.

Aku mengangguk pelan, "siap dong." Balasku lembut.

"Sok cakep lu, tadi aja kek orang pengen boker mukanya, giliran calon suaminya datang aja senyum. Cih." Celetuk Seokjin. Memang kadang-kadang aku ingin sekali menjahit mulutnya untuk meminimalisir hal-hal yang seperti ini.

"Ya emang cakep kenapasih. Gak liat nih aku udah kayak princess di film Disney, pake mahkota begini."

"Halah cakep juga hari ini doang, besok palingan kayak Tarsan lagi. Belum kalo udah punya anak nanti, pasti tak sempet ngurus badan, ngurus muka. Pulang kerja mukanya kucel, anaknya nangis langsung ngurusin anak. Hahahaha, rasakan kau marimar."

OH! MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang