34

3.1K 450 195
                                    

Yoongi segera berlari keluar dari ruang perawatan Nyonya Kim untuk mencari pertolongan. Pikirannya sudah kalut dan tak dapat berpikir dengan jernih. Untuk sekali saja, Yoongi ingin membuktikan bahwa dia bisa diandalkan. Dia bukan pria yang payah, yang membiarkan seorang perempuan menderita sendirian, menanggung beban yang sedikit banyak dirinya menjadi sebab dalam semua permasalahan ini.

Ditengah usahanya mencari pertolongan, ponsel Yoongi berdering dan dirinya mendapatkan sebuah panggilan dari Hoseok. Sepagi itu? Apakah sesuatu yang buruk terjadi lagi? Tidak, Yoongi harus segera memastikannya. Namun pria itu sedikit kebingungan kenapa dibalik panggilan Hoseok, malah terdengar suara Yura.

"Yoongi ini aku, Yura. Hoseok menyandera aku di apartemennya. Tolong aku takut banget."

Apa-apaan ini? Lelucon macam apa yang Yura lontarkan sepagi itu? Yoongi hanya mengira hal itu dilakukan Yura untuk membuatnya segera pulang. Tapi ini bukan saat yang tepat, tidak saat ini, ditengah  kepanikan yang melanda Yoongi.

"Enggak sekarang Yura, aku tau kamu suka bercanda, tapi ini bukan waktu yang tepat. Lagipula kenapa Hoseok menyandera kamu sedangkan dia sendiri sayang kamu. Hoseok bukan penjahat." Balasnya sembarang lalu langsung mematikan sambungan telepon dari Hoseok tersebut.

Disisi lain, Hoseok bisa tersenyum sangat puas, karena seperti dugaannya, Yoongi tidak lebih mementingkan Yura ketimbang Nara.

"See, Kim Yura? Kamu gak ada artinya buat dia, kamu cuma pelampiasan atas rasa kesepiannya. Dia gak benar-benar mencintai kamu." Ujar Hoseok senang.

Lagi, dan lagi dada Yura terasa sesak, matanya mulai berkaca-kaca dan saat ini dirinya tidak bisa berucap satu katapun. Bibirnya seakan terkunci begitu rapat. Bagaimana bisa Yoongi memperlakukannya seperti ini? Kalau memang Yoongi hanya butuh penghibur kenapa dia tidak menyewa seorang jalang saja, ketimbang membuatnya menjadi terlalu menyayangi Yoongi seperti ini. Sungguh Yura jadi merasa sangat bodoh.

"Cup.. cup.. jangan nangis gini ah. Bukannya Yura gadis yang kuat?" Hoseok mengusap air mata Yura yang jatuh membasahi pipi mulus gadis itu dengan ibu jarinya.

"Sebenarnya apa maksudnya Abang nahan aku gini? Bang Hoseok bukan orang jahat, ya kayak apa yang Yoongi bilang. Tapi yang didepan aku sekarang ini pasti bukan Hoseok."

"Lalu? Kamu pikir aku siapa?"

"Kamu? Iblis yang menjelma menjadi sosok Hoseok."

"Hahaha.. benar kata Yoongi, kamu emang suka bercanda ya orangnya?" Senyum Hoseok tiba-tiba hilang, sorot mata tajamnya seakan hendak membunuh Yura. Tangannya dengan cepat menarik rambut panjang Yura ke belakang hingga gadis itu sedikit menengadah. "Aku Hoseok, Jung Hoseok, laki-laki yang menemani kamu selama bertahun. Dan baru-baru ini dicampakkan oleh seorang Kim Yura."

"Bang Hoseok yang pergi dari kehidupan Yura, bang Hoseok juga udah tunangan. Siapa yang mencampakkan siapa disini, huh?"

"Ya, tapi tetap saja harga diri ku terluka."

"Bang Hoseok egois!!"

"DIAM!!"

Hoseok menarik rambut Yura lebih kuat lagi, hingga menimbulkan rasa sakit dan perih yang teramat sangat dikepala Yura. Rasanya seakan kulit kepalanya akan lepas dari tempatnya.

"Aakkhh.. tolong lepasin, ini sakit!!"

"Hahaha? Sakit ya? Ini gak sebanding ketimbang Yoongi dan kamu menyakiti ku. Kalian berdua pantas mati di tangan ku."

Yang bisa Yura lakukan sekarang hanyalah menangis, dia tak bisa melakukan apapun dengan keadaan tangan terikat. Namun setelahnya, Hoseok melepaskan tangan dari rambut panjang yura saat seseorang menghubungi dirinya. Yura bisa melihat sekilas nama Jungkook tertera di layar ponsel Hoseok. Entah kenapa rasanya Yura ingin berteriak meminta tolong pada Jungkook.

OH! MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang