Vote dulu vote
Happy reading!
****
"YURAAAA!!!"
"KIM YURA!!!!"
Seokjin dari tadi teriakan didepan rumahnya Yura. Padahal udah malem juga dia berisik begitu. Untung aja kan tetangga gak ngelepasin anjing peliharaannya buat gigit Seokjin yang bikin kegaduhan malam-malam begitu.
Jimin yang didalam rumah Yura terkejut waktu denger ada yang teriakan diluar. Dengan cepat dia melepaskan tangan Yura dan kembali menaruh pisau lipat ditangannya kedalam saku celana Jimin.
"Sialan, siapa lagi sekarang." Rutuk Jimin.
Sementara Yura sekarang bisa bernafas lega, mengetahui kalau Seokjin datang kerumahnya. Biarpun biasanya kedatangan Seokjin itu cuma bikin Yura kesel dengan alasan alasan gak pentingnya seperti datang kerumah cuma karena dia laper, atau minta tolong digarukin punggungnya, atau cuma numpang istirahat sambil marathon nonton TAYO. Apapun alasan kedatangan Seokjin kali ini, dia akan tetap berterimakasih karena Seokjin dateng tepat waktu sebelum Jimin berhasil menyakitinya seperti dulu.
"YURA!!" teriak Seokjin untuk kesekian kalinya.
Seokjin sedikit terkejut pas ngeliay rumah Yura yang pintunya dibiarkan terbuka, gak biasanya Yura malem-malem ngebiarin pintu rumahnya kebuka kayak gitu.
Pas masuk kedalam rumah, Seokjin lebih dibuat terkejut lagi akan keberadaan Jimin disana.
"Ya!! Jimin-ah?!! Kok ada disini? Kalian berdua kenal? Pacaran ya kalian?" Seokjin gak nyangka aja kalo Jimin bisa kenal sama Yura.
"Enggak! Sembarangan aja kalo ngomong." Tukas Yura gak terima.
Gak Sudi banget Yura punya pacar psikopat kayak Jimin. Yang ada mungkin Yura bakalan punya banyak luka sayatan seandainya dia pacaran sama Jimin. Ngebayanginnya aja Yura tuh gak sanggup.
"Lah terus kok tiba-tiba CEO park nyasar disini?" Jin menunjuk kearah Jimin.
"Aku cuma temen SMA Yura kok. Gak sengaja tadi ketemu dia pas rapat sama Yoongi Hyung. Tadi gak sempet ngobrol banyak soalnya Yura sakit perut. Makanya aku kesini buat mastiin apa kondisi Yura udah baik atau belum." Bohong Jimin.
Ya siapapun kalo liat ketenangan yang terpancar dari wajah Jimin, suara lembutnya, tatapan teduhnya, dan senyum manisnya. Pasti percaya dengan apa yang dia bilang tadi. Gak tau aja kalo orang disamping Yura sekarang ini adalah seorang psikopat gila yang pernah mengurungnya dalam gudang sekolahan dan menyayat tangannya hingga menimbulkan bekas luka yang bahkan gak bisa hilang setelah bertahun-tahun waktu berlalu.
"Cieee perhatian banget sama temen lama. Pasti gak cuma temen kan. Hmm..."
"Enggak kok Hyung, kita dulu pernah satu kelas makanya kita pernah cukup deket tapi gak sampe pacaran. Iyakan, Ra?" Jimin menyenggol tangan Yura disampingnya sembari menunjukkan seringainya yang bikin Yura jadi merinding.
Oh baiklah demi ketenangan hidup Yura cuma bisa mengiyakan ucapan Jimin aja. Dan emang begitu juga kenyataan yang sebenarnya.
"Iya." Jawab Yura ketus.
"Yaudah aku pamit pulang aja ya. Yura kayaknya udah gapapa." Pamit Jimin.
"Hati-hati ya Jim." Seokjin menepuk pundak Jimin.
"Ah, iya Hyung."
Jimin pergi dari rumah Yura, setelahnya Yura baru benar-benar bisa merasa aman. Untuk kali ini mungkin dia selamat, tapi apa yang bakalan terjadi besok hari dia gak akan pernah tau. Yura merasa kalau dia mungkin harus pindah. Tapi percuma juga, Jimin pasti bisa menemukan dia dimanapun. Ditempat yang sekarang aja walaupun Yura gak pernah kasih tau alamat rumahnya pada Jimin, dia bisa dengan mudahnya menemukan keberadaan Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY BOSS
FanfictionYura dan Yoongi sama sama memiliki masa lalu yang kelam dan rasa ketakutan akan sebuah perpisahan. Ditinggalkan secara tiba-tiba membuat keduanya merasa harus saling menghargai hubungan agar kedepannya tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan sepert...