Secarik kertas putih hasil test laboratorium yang digenggam Yura saat ini menjadi fokus perhatian Yura dan Yoongi, setelah mereka pulang dari rumah sakit.
"Kamu tuh kecapean, sampe kurang darah begini. Makanya kamu sering ngerasa pusing kan? Makanya lain kali tuh kalo kerja jangan kelewat makan. Biar gak sakit begini." Ucap Yoongi.
"Iya iya, aku mana tau kalo penyebab sakit kepala ini adalah anemia. Untung gak harus dapet perawatan intensif."
"Kim Yura, tolong ya lain kali kalo ngerasain apa-apa yang janggal, tolong bilang sama aku. Aku gak mau kamu ngumpetin sesuatu hal sekecil apapun. Kamu tau? Itu bisa berdampak fatal nantinya."
"Aku baik-baik aja, kenapa panik gitu sih."
"Ya gimana aku gak panik coba, aku ngeliat rambut kamu juga rontok. Pikiran aku udah kemana-mana aja."
"Hahaha, udah aku bilang kan itu cuma efek dari cat rambut, kalo enggak ya shampoo yang gak cocok. Aku baik-baik aja ih, gak usah berlebihan."
"Pokoknya kalo ada apa-apa kamu wajib lapor sama aku. Paham enggak?"
"Apasih, kamu kok jadi lebay gini cuma gara-gara aku sakit. Aku kan juga baru sakit sekali ini aja. Gak sering juga."
"Apa?!! Kamu sakit? Hahahaa." Seokjin yang datang tanpa diundang itu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak memasuki kediaman Yoongi. "Kok bisa sih Tarsan kayak kamu sakit? Iiihh manja nya mentang-mentang udah jadi pacar Yoongi, hahaha." Tanpa disuruh juga Seokjin langsung duduk di sofa dekat tempat duduk Yura dan Yoongi.
Yura dan Yoongi masih melongo melihat kedatangan Seokjin yang tiba-tiba dan dengan tidak tahu dirinya orang tua itu langsung duduk dengan menumpangkan satu kakinya, sambil menyedot es amerikano miliknya.
"Heh! Anda belum disuruh duduk ya, gak sopan banget manusia." Tukas Yura.
"Ini kan bukan rumah kamu juga." Balas Seokjin santai sembari menyedot es kopinya.
"Aku ini calon nyonya Min Yoongi loh, jangan sembarangan berbicara anda!!"
"Pffft...." Seokjin yang sedikit kaget langsung menyemburkan kopi di mulutnya dilanjutkan dengan batuk kurang kerjaan ala jomblo. "Kalian mau nikah?" Ujar Seokjin dengan mata mendelik gak santuy.
"Ya emang kenapa kalo kita mau nikah? Ada yang salah?" Balas Yoongi santai, terlampau santai sampe mau tidur aja dia disofa.
"Gak ada yang salah sih, tapi kan kalian belum dapat ijin. Pacaran aja masih illegal." Raut wajah Seokjin sudah mulai serius kali ini.
"Hari ini aku mau ketemu sama Presdir, mau bilang semuanya biar lebih jelas." Jelas Yoongi.
"Kamu serius? Apa gak terlalu beresiko?"
"Kalo gak dicoba kan gak bakalan tau."
"Iya sih, tapi—"
"Kalian berdua ngobrol aja deh disini, aku mau istirahat dulu. Kepala ku makin pusing kedatangan Jin botol ini." Yura beranjak dari tempat duduknya.
"Heh! Sialan!" Ujar Seokjin gak terima.
"Jin botol sih mending di undang dulu baru datang, ini gak diundang aja tiba-tiba muncul." Yura terkekeh saat menuju ke kamarnya.
"Kamu aku blacklist dari kehidupan baru tau rasa ya!"
"Bodo! Wleee." Yura meledek Seokjin sebelum akhirnya dia masuk ke kamarnya.
Kini hanya tinggal menyisakan dua orang itu saja di ruang tamu kediaman Yoongi. Seokjin kali ini benar-benar serius, tidak pernah Yoongi melihat Seokjin seserius itu sebelumnya. Keningnya tampak berkerut dan matanya menatap tajam kearah Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY BOSS
FanfictionYura dan Yoongi sama sama memiliki masa lalu yang kelam dan rasa ketakutan akan sebuah perpisahan. Ditinggalkan secara tiba-tiba membuat keduanya merasa harus saling menghargai hubungan agar kedepannya tidak ada lagi kejadian yang menyakitkan sepert...