16

6.2K 733 193
                                    

"Ra, saya boleh panggil kamu sayang?"

Demi Neptunus, jiwa Yura serasa pengen melesat keluar waktu Yoongi ngomong begitu. Padahal cuma kata-kata simple, tapi rasanya bahagia luar biasa berasa kayak dapet duit sekoper dari langit.

Untung sekarang ini Yoongi ada di belakangnya, jadi gak ngeliat gimana bersemunya pipi Yura.

"T-tapi apa gak terlalu berlebihan boss?" Jawab Yura ragu.

"Kenapa berlebihan? Bukannya seseorang yang menjalin hubungan spesial selalu punya panggilan sayang?"

"Iya sih tapi kita bukan anak remaja yang lagi kasmaran. Lalu gimana sama orang-orang kantor kalo tau hubungan kita?"

"Kamu kenapa khawatir sama pandangan orang lain sih Ra? Yang ngejalanin kita loh, fokus aja sama hubungan kita."

Oh my! Sejak kapan Yura bisa baper dengan kata 'kita'. Semua memang terasa beda kalau yang berbicara itu Yoongi.

"Boss panggil sayangnya kalo lagi berduaan gini aja. Aku gak mau jadi bahan gunjingan orang satu kantor." Tukas Yura.

"Iya sayang, lagian hampir 24 jam kita selalu berdua kan."

Yoongi memutar tubuh Yura hingga sekarang posisi mereka saling berhadapan. Menatap lekat wajah Yura, yang sebelumnya gak pernah terpikirkan oleh Yoongi bahwa dia akan jatuh cinta dengan sosok Yura.

Setelah bertahun-tahun lamanya dia bertahan pada gadis bernama Nara, akhirnya hatinya kembali bergetar saat Yura perlahan masuk dalam kehidupannya. Cuma butuh perkenalan yang singkat untuk Yoongi merasa mantap menetapkan hatinya untuk Yura.

Yoongi memegangi kedua lengan Yura dengan erat seolah gak mau kehilangan orang yang dia sayangi lagi.

"Kamu sekarang udah jadi hak milik saya, gak ada seorangpun yang bisa nyentuh kamu tanpa seizin saya, kamu juga gak boleh pergi kemanapun tanpa seizin saya. Paham?" Ucap Yoongi.

"I'm yours." Lirih Yura.

Entah kenapa disaat seperti ini malah Hoseok kembali masuk dalam pikiran Yura. Mungkin sama seperti Yoongi yang takut kembali di tinggalkan, Yura juga merasa seperti itu. Dia gak mau kalau suatu saat Yoongi pergi gitu aja meninggalkan Yura tanpa kejelasan yang pasti.

"Boss juga jangan pergi tanpa alasan. Yura benci sama yang namanya kehilangan." Tukas Yura.

"Saya ada disini." Yoongi menunjuk dada Yura. "Di hati kamu."

"Kalo bukan kamu yang mengeluarkan saya dari sana, saya gak akan pergi kemanapun." Ucap Yoongi sembari tersenyum manis.

Perlahan tapi pasti Yoongi mendekatkan wajahnya pada Yura, saling bertatapan sebelum akhirnya Yura refleks menutup matanya saat Yoongi mulai menautkan bibirnya.

Mencium Yura saat ini terasa berbeda, jantung Yoongi berdebar lebih kencang dari sebelumnya. Hal yang bahkan gak pernah dia lakukan saat bersama Nara dulu, gatau kenapa sekarang malah Yoongi lebih suka melakukannya dengan Yura.

Yoongi melumat bibir Yura sambil sesekali menggigit kecil bibir bawah Yura. Tangannya menelusup masuk kedalam kemeja putih yang Yura kenakan. Meremas dada Yura hingga membuat gadis itu melenguh.

"Eungghh- boss." Yura melepaskan sepihak tautan mereka dan menatap Yoongi dengan ragu.

"Jangan takut, sayang. Aku bukan bajingan."

Yura mengangguk paham, lalu Yoongi kembali mencium bibir Yura. Sedetik kemudian Yoongi mengangkat tubuh Yura dan membawanya keatas kasur. Merebahkan tubuh Yura dengan dia diatasnya.

OH! MY BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang