1.Keseharian

57.5K 1K 11
                                    

Aku berlari tergesa-gesa menuju kelas ku karna hari ini aku terlambat ke sekolah untuk kesekian kalinya. Aku mengintip melalui jendela apakah guru pengajar sudah masuk atau belum. Aku bernafas lega ketika melihat meja guru kosong.

"Fel, ngapain loe berdiri disitu??"tanya sahabatku bernama Meisha dari belakang

"Enggak papa"ucapku latah karna terkejut

"Buruan masuk nanti keburu guru nya dateng"ucap nya mendahului ku

"Ehh iya iya"ucapku mengekori Meisha

Selama pelajaran, aku terus menguap karna pelajaran nya membuatku bosan. Bukannya aku sombong, aku termasuk siswa yang pandai dan genius. Sering sekali sekolahku mengirimku ke berbagai olimpiade baik nasional maupun internasional walaupun aku pandai tetap saja ada yang memanfaatkan kepandaian ku dengan meminta tolong untuk mengerjakan tugas rumah kelompok ataupun individu dan entah gobloknya aku, mau menerimanya.

"Felisha, apa kamu mendengarkan ibu bicara??"tanya guru membuat lamunan ku buyar

"Haa apaa buu??"tanya ku tak mendengarkan

"Kamu ini selalu saja melamun dan menguap, pergi ke kamar mandi sana dan cuci muka"ucap guru tersebut sangar

"Iya buu"ucapku menunduk lalu bangkit dari bangku dan berjalan keluar kelas

Aku memilih untuk berjalan mengelilingi koridor sekolah ketimbang kembali ke kelas, aku tidak mempedulikan guru fisika yang bernama bu Mia ini memarahiku. Pandangan terfokus pada sosok laki-laki yang sedang bermain basket bersama teman-temannya namun laki-laki tersebut menyingkir dari lapangan dan memilih berteduh. Aku yang melihat nya pun tersenyum hangat dan menghampirinya.

"Aku rindu"ucapku memeluknya dari belakang membuat si empu nya terkejut

"Ehh ngagetin aja sih, pacar aku"ucap Raihan

"Kok kamu main basket sih, ini kan jam KBM??"tanyaku menghirup aroma tubuh nya yang menenangkan pikiranku

"Tadi si Farhan bikin gaduh di kelas dan disuruh keluar kelas"ucap raihan menarikku agar menghadapnya

"Halah loe tuh juga bikin gaduh kali gak cuma Farhan"sembur Reno yang notabene adalah sahabatnya Raihan

"Apaan sih loe, ehh Ar suruh mereka ke kantin duluan gih"ucap Raihan membuat Arga mendengus

"Iye iyee yang lagi kasmaran mah bebas, hehh loe berdua ikut gue"ucap Arga menarik kerah kedua laki-laki tersebut dari belakang

"Udah sama temen-temen kamu??"tanyaku sedari geli melihat tingkah laku sahabat pacarnya

"Udah kok, owh ya kamu kok disini sih bukannya di kelas??"tanya Raihan bingung melihatku disini

"Tadi disuruh ke kamar mandi buat cuci muka tapi aku males buat balik kesana lagi"ucapku kesal menggebungkan pipiku

"Gemess dehh sama pipi kamu, boleh bawa satu dong"ucap Raihan mencubit gemas pipiku

"Jangan dicubit dong sakit"ucap ku merengut

"Terus mau diapain?"tanya Raihan

"Di elus dong"ucapku manja membuat Raihan semakin gemas

"Aku beruntung punya pacar gemesin kayak kamu"ucap Raihan memeluk ku dan kubalas dengan senang hati

"Aku tahu itu"ucapku di pelukannya

"Hehh!!! Siapa itu yang pelukan??!!"tegur salah guru

Aku yang terkejut begitu juga dengan Raihan, aku dan Raihan pun saling bertatap lalu tersenyum penuh arti.

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang