2.Sosok yang Tegas

20.8K 702 12
                                    

Seorang pria yang sedang menikmati hari liburnya dengan rekan kerjanya dan juga sebagai sahabatnya sejak SMA. Pria tersebut bernama Satya Raharja seorang kapten pemimpin pasukan khusus dan rekannya bernama Gading Magantara yang akrab disapa Gading yang menjabat sebagai Sersan Mayor.

"Terlambat 5 menit, Kapten Tiger" ucap Gading menyandarkan tubuhnya di kursi

"Maaf"jawab Satya datar

"Santai aja kapten, udah terbiasa dengan kehadiranmu yang selalu terlambat"sindir Gading namun tidak di respon oleh Satya

"Ehh Tig, gimana sama tugasmu yang akan dikirim ke Turki??"tanya Gading

"Stop panggil Tig, aku Satya bukan 'Tig' " ucap Satya tanpa ekspresi

"Selalu gitu mukanya"ucap Gading pelan

"Entahlah" jawab Satya merespon pertanyaan Gading

Tak berapa lama kemudian sebuah panggilan tertera di handphone milik Satya.

"Hormat, MayJen Akhdiyat"ucap Satya tegas

Setelah mendapat panggilan untuk menemui atasannya. Satya pun pamit kepada Gading dan segera bergegas menuju Batalyon. Ia pun menemui Mayjen Akhdiyat dan memberi hormat.

"Kau ditugaskan untuk menjaga seorang anak dari pimimpin perusahaan tambang terbesar di Indonesia, persaingan yang ketat membuat nyawa mereka terancam dan berbagai negara mengincar keselamatan mereka. Kuharap kau bisa mempersiapkan diri lusa"ucap Mayjen Akhdiyat tegas

"Siap laksanakan"ucap Satya memberi hormat lalu pamit

Ketika di dalam mobil, Satya hanya menghela nafas melihat sebuah foto yang ia pegang. Sosok gadis yang tersenyum manis dengan lesung pipi nya menambah kecantikannya. Ia tidak habis pikir dengan tugas diberikan kepadanya, menjaga seorang gadis kecil??, ia tidak tahu bagaimana nantinya saat bersama gadis tersebut selama seminggu. Ia tidak yakin apakah gadis tersebut mematuhi perintahnya atau malah sebaliknya.

Sebuah nama tertera di handphone Satya, ia pun mengangkatnya dengan malas dan siap mendengarkan ocehan dari Gading yang sempat ia abaikan setelah panggilan dari Mayjer.

"Kapten Tiger, dimana kau berada?? Teganya kau meninggalkanku sendiri disini"

Namun Satya hanya bergeming

"Haloo!!! Apa kau masih di situ???"

"......"

"Sudah ku duga, kau masih membisu seperti biasa. Sekarang cepat kau kemari"

"Baik"

Sambungan langsung terputus karna Satya tidak ingin lama-lama mendengar suara Gading yang memekakkan telinganya sedari tadi.

Sementara itu, Gading tersenyum masam saat panggilan diputus sepihak oleh Satya. Ia pun tidak menyangka memiliki teman seperti Satya yang ngirit untuk berbicara bahkan untuk berinteraksi dengan orang lain saja masih membutuhkan Gading.

Tak berapa lama kemudian Satya pun datang dengan langkah tegap nya serta wajah dingin yang terpancar di dalam diri Satya. Dengan santai, Satya pun duduk di berhadapan dengan Gading tanpa mengucap sepatah kata apapun.

"Darimana??tanpa pamit gitu aja "tanya Gading

"Batalyon"jawab Satya

"Dapet tugas dari atasan??"tanya Gading dan Satya pun mengangguk kaku

"Hidup kok kaku banget, lebih baik kita menyegarkan otak dengan sedikit bermain-main"ucap Gading menaik turunkan alisnya

"Apa?"

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang