Karna bahan-bahan di dapur kurang untuk membuat brownies akhirnya aku memutuskan untuk membeli bahannya di supermarket ditemani Satya yang entah sejak kapan mulai banyak bicara denganku. Dan dengan itu aku menjadi lebih baik, aku lebih bisa menerima keadaan.
Aku tersenyum geli melihat Satya dari belakang yang mendorong trolly belanja dan memilih milih barang yang akan dibeli. Aku sedikit terpana dengan pandangan tersebut, bagaimana tidak terpana seorang kapten dengan baju dorengnya dengan luwes memilih bahan dapur yang biasanya dilakukan seorang wanita.
"Satyaa"panggilku iseng membuat Satya menoleh
"Apa?"tanya Satya
"Manggil aja"ucapku nyengir membuat Satya menggeleng
Sebagian para wanita yang mungkin seumuran dengan Satya menatap nya dengan wajah kagum. Aku merasa hati panas melihatnya kemudian aku mendekati Satya dan memeluknya dari belakang, Satya pun nampak terkejut dengan sikap ku yang tiba tiba.
"Jangan lepas"ucapku
"Kenapa?"tanya Satya bingung
"Lihat itu"ucap ku kemudian Satya pun mengedarkan pandangannya
"Terus kenapa?"tanya Satya tak mengerti
"Mereka ngeliatin kamu, bodoh!"ucapku kesal karna Satya tak peka
"Hei, baru pertama kalinya ada yang mengataiku bodoh"ucap Satya menatapku sangar
"Bodoamat, kapten juga manusia biasa yang suka khilaf"ucap ku mengelak
"Aku kapten yang beringas dan kejam"ucap Satya
"Teruss kenapa??"tanyaku
"Arghhh kamu yang membuatku kesal sendiri"ucap Satya mengacak rambutnya
"Udah gak usah diacak acak gitu, gak punya rambut juga, ngapain digituin"ucap ku santai membuat Satya melotot
"Kamu ituu..."ucap Satya menahan geram
"Aku itu cantik"celetukku
"Kamu emang bisa buat aku gemes sendiri"ucap Satya mengacak rambutku lalu meninggalkanku yang mematung
Aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi, Satya benar-benar mau menuruti perkataanku dengan cara merubah sikap nya yang dingin itu.
"Mau aku tinggal?"tanya Satya dari kejauhan membuat tersadar dan berlari mendekati Satya yang berada beberapa meter dariku
"Jangan ditinggal, nanti aku sama siapa pulangnya"ucapku memeluk tangan Satya
"Bercanda aja"ucap Satya
"Tapi kok gak lucu ya"ucapku
"Udah ssttt diem"ucap Satya yang sepertinya mulai malas
Setelah membayar di kasir, aku dan Satya pun segera pulang. Setibanya di rumah, aku pun langsung berlari menuju dapur karna tak sabar untuk membuat brownies.
"Satyaa pakai celemek ini yaa biar sama kayak aku"ucapku nyengir sambil memberi celemeknya
"Apa??!!"tanya Satya menaikkan satu alisnya
"Udah gakpapa daripada seragam mu kotor"ucapku
"Tapi kenapa harus bentuk nya musang"ucap Satya menatap celemek tersebut yang dipegangnya
"Ihhh itu bukan musang Satyaaa, itu kucingg doraemon namanya"jawabku kesal
"Ohhh doremon"ucap Satya mengangguk angguk
"DORAEMONNNNNNN BUKAN DOREMON"pekik ku kencang tak terima
"Argghh iyaa iyaa, jangan di telinga juga"ucap Satya menutup telinganya
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
RomanceBELUM DIREVISI JADI BANYAK YANG MASIH TYPO Satya Raharja adalah seorang pemimpin pasukan khusus ia menjabat sebagai seorang kapten. Umurnya yang masih terbilang muda yaitu 22 tahun sudah berkecipung di dunia militer dan merelakan masa muda nya demi...