Aku menahan nafasku agar bisa mengurangi rasa nyeri di bagian perut yang terasa sangat melilit. Aku menatap Satya dari samping yang terlihat tampan kapanpun. Aku sedikit tersenyum mencoba menahan nya sebentar lagi.
"Kamu gak makan, Sat?"tanyaku membuat Satya menoleh
"Enggak, kamu aja. Aku bakal nunggu kamu"ucap Satya
"Sat, cari tempat duduk yuk"ucap ku tersenyum
"Kenapa?? Kamu kok sedikit pucat?"tanya Satya melihat ku seperti ini
"Ahh enggak kok"jawabku meskipun dalam hati aku merutuki nya
"Biar aku aja yang cari, kamu tunggu sini"ucap Satya yang nampak sedikit khawatir dan aku hanya mengiyakan
"Bun"panggil Satya yang berdiri di sebelah ku sementara aku hanya duduk
"Mau pulang aja??"tawar Satya
"Sekarang??"tanyaku
"Iya, kamu keringatan gitu. Pulang yaa?"bujuk Satya
"Iya deh"jawabku kemudian Satya membantu ku berdiri
Aku berjalan menuju keluar gedung dan menunggu Satya di lobi. Aku masuk ke dalam mobil dan duduk tenang di sebelah Satya.
"Kamu gak papa kan??"tanya Satya
"Gak papa kok"jawabku
"Ya udah kamu tiduran aja dulu "ucap Satya menatapku sekilas
Beberapa waktu aku memejamkan mataku namun seketika aku sedikit terhuyung ke depan karna Satya menghentikan mobilnya secara mendadak.
"Sat, kena-"ucapku terpotong melihat Satya yang mencengkram erat stir mobil
"Shit!!!"umpat Satya menatap ke depan
"Satya"panggilku hati-hati
"Hah?"ucap Satya tersadar
"Kamu tetap di mobil jangan keluar dan jangan buka kan pintu pada siapapun. Aku keluar sebentar"ucap Satya berpesan padaku sebelum keluar mobil
Pandanganku teralih ke depan melihat segerombolan orang memakai pakaian serba hitam persis yang digunakan Satya sebagai penyamaran.
*****
Satya menatap orang-orang tersebut waspada. Ia merutuki kebodohan nya karna tidak membawa senjata apapun bahkan ponsel nya pun tertinggal di dashboard mobil.
"Selamat bertemu kembali, tuan"ucap salah satu orang dengan tersenyum remeh
"Mau apa kalian"ucap Satya tanpa basa-basi
"Kami kemari ingin membalaskan dendam karna kau telah membunuh pemimpin kami"ucap orang itu membuat kening Satya berkerut
"Ngomong-ngomong wanita yang ada di dalam mobil lumayan juga"ucap orang itu membuat wajah Satya seketika memerah
"Jangan kau sentuh dia sedikit pun"ucap Satya dingin
"Ohh ya?, Mari kita buktikan"ucap orang itu mengarahkan untuk menyerang Satya
Satya yang terlibat perkelahian yang jumlahnya banyak. Satya kewalahan menghadapi musuh-musuh berbadan besar dan kekuatan nya hampir sama dengannya. Terlebih lagi jumlah mereka lebih banyak sementara Satya hanya sendirian namun tak membuat nya takut, karna yang terpenting Felis tetap aman.
"SATYAAA!!!!!"pekikkan Felis membuat fokus Satya buyar
Satya menoleh ke belakang dan melihat Felis diseret oleh beberapa orang. Nampak wajah ketakutan pada diri Felis membuat Satya hendak menghampiri nya namun dicegah oleh beberapa orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana
RomanceBELUM DIREVISI JADI BANYAK YANG MASIH TYPO Satya Raharja adalah seorang pemimpin pasukan khusus ia menjabat sebagai seorang kapten. Umurnya yang masih terbilang muda yaitu 22 tahun sudah berkecipung di dunia militer dan merelakan masa muda nya demi...