28.Welcome!!

7.8K 341 3
                                    

"Kamu sangat cantik, Bunny"ucap Satya melihat bingkai fotoku di meja kerjaku

"Itu waktu aku mengikarkan janji ku sebagai seorang dokter"jawabku masih fokus dengan beberapa dokumen

"Bisakah kamu duduk Sat??"ucapku mulai kesal Satya yang berdiri di depan meja kerjaku

"Lanjutkan aja, jangan fokus padaku. Aku hanya ingin melihat-lihat ruangan mu yang cukup menarik"ucap Satya masih fokus dengan bingkai foto itu

Aku mendesain sendiri ruanganku agar terasa nyaman bagiku. Ruangan yang mendominasi hitam dan putih serta letak ruangan ku berada di lantai 3 yang menghadap langsung ke bangunan kota membuat ku terkadang merilekskan diri dengan melihat pemandangan sekitar melalui kaca jendela.

Aku hanya menghela nafas setelah beberapa waktu aku menyelesaikan dokumen yang menuntutku, akhirnya aku selesai juga. Aku menatap Satya yang ternyata tertidur dengan posisi duduk dan menyadarkan tubuhnya di sofa. Aku mendekati Satya yang nampak sangat lucu ketika tidur, bagaimana tidak?? Satya yang tadinya terlihat tampan, gagah, dan perwira mengenakan PDU nya sekarang tertidur dengan memeluk bantal sofa. Aku hanya terkekeh geli melihatnya, aku duduk sebelahnya dan menatap Satya lekat.

"Satya bangun deh"ucapku pelan dengan mengelus lembut rambut Satya yang cepak itu

"Emmm"ucap Satya menggelengkan kepalanya

"Bangun Satya, aku udah selesai kok"ucapku terkekeh geli melihat ekspresi Satya

Tanpa membuka matanya, Satya berganti posisi nya dengan menurunkan kepala nya di pangkuan ku. Aku hanya tersenyum melihat nya.

"Kamu ternyata bisa manja juga ya"ucapku meraba setiap bagian wajah Satyaa

"Karna kamu, aku selalu ingin dekat denganmu"jawab Satya lalu menahan tanganku lalu meletakkan nya di dadanya

Aku hanya bisa diam mendengar penuturan Satya. Aku menatap Satya yang sudah membuka matanya dan menatap lekat mataku.

"Aku sangat beruntung memiliki gadis tangguh sepertimu yang mampu berjuang untuk tetap di sampingku"ucap Satya lalu menyentuh wajahku

Aku memejamkan mataku menikmati waktu yang ku pikir langka dan sangat jarang terjadi selama aku memiliki hubungan dengan Satya.

"Selamanya aku akan bersama mu"jawabku membuat Satya menghentikan gerakannya menyusuri wajahku

"Kamu harus janji itu"ucap Satya

"I'm promise, sayang"ucapku memelankan kata terakhir

"Apaa?? Coba ulang satu kali"ucap Satya yang kali ini terdengar menggodaku

"Gak ada pengulangan"jawabku lalu menarik cepat hidung Satya sudah nampak merah karnaku

"Awwwwww"pekik Satya lalu bangkit dan duduk

"Siapa suruh punya hidup kok mancung"ucapku gemas sendiri

"Dari dulu udah mancung"ucap Satya membuatku mencibir

"Serah dahh serahh"ucapku tak ingin mendengar

"Hanya bercanda, ohh yaa apa tugas mu udah selesai??"tanya Satya mengalihkan pembicaraan

"Udah sih, dan hari ini juga aku gak ada jadwal operasi"ucapku mengedikkan bahuku

"Bisakah waktumu untukku hari ini??"ucap Satya membuatku melirik

"Emmm"ucapku mengetuk-ngetuk daguku

Satya yang mulai jengah dengan ku yang nampak berpikir cukup lama. Ia bangkit lalu menarik tanganku untuk berdiri.

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang