31.Resiko yang ditanggung

8.1K 434 44
                                    

Vote and commen nya dong!!!

Setelah acara makan malam selesai. Aku memutuskan untuk menonton film terbaru yang sebelumnya aku meminta Gita untuk memindahkan beberapa film di flashdisk ku.

"Mau nonton apa Sat??"tawarku setelah Satya kembali membawa beberapa cemilan dari kulkas

"Horror boleh"ucap Satya membuatku tersenyum masam

"Jangan horror lahh"ucapku tak suka

"Kenapa?? Takut??"tebak Satya tepat sasaran

"Bukan takut, cuma aku males aja nanti kebayang-bayang"ucap ku bergidik

"Ya udah enggak usah dibayangin"jawab Satya santai kemudian duduk di sebelahku

"Apaa??"tanya Satya setelah melihat tatapan tajamku

"Bisa gak sih kurangin dikit nyebelinnya"ucapku kesal

"Enggak"jawab Satya

"Kenapa kamu gak balik ke barak aja sana.. Huss"ucapku jengah

"Enggak mau, di luar dingin dan mungkin jalanan macet"ucap Satya mengedikkan bahu nya

"Ngeselinn banget sihh"ucapku kalah telak

"Dari dulu memang begini"ucap Satya sambil memakan kacang polongnya

Rasanya percuma saja berdebat dengan Satya, tohh akhirnya aku juga yang kalah. Aku melirik Satya yang tengah mengutak-ngatik remote nya.

"Ngapain sih??"tanyaku penasaran

"Jadi nonton gak?"ucap Satya

"Iya jadi lah"jawabku namun seketika mataku membulat ketika sosok valak tiba-tiba muncul di layar TV

"Aaaaaaa!!!"pekikku terkejut membuat Satya menutup telinganya

"Gakk lucuu Satyaa!!!"ucapku kesal membuat Satya terkekeh

"Kamu takut??"tanya Satya kali ini lembut

"Yaaa"jawabku ketus

"Sini, bunny"ucap Satya lalu menarik tubuhku ke pelukannya

"Kita nonton yaa, jangan takut"ucap Satya menyelipkan rambutku di telinga

"Gak mau nonton"ucapku menggeleng

"Terus??"tanya Satya

"Mau nya ginii ajaa"ucapku manja mengeratkan pelukan

"Aduhh bunny jangan erat-erat. Enggak bisa nafas ini"ucap Satya tertawa kecil

"Ehh maaf"ucapku mengedorkan pelukan

Aku tidak mempedulikan film tersebut dan lebih memilih memeluk tubuh Satya dan menghirup aroma tubuh Satya yang selalu ku rindukan. Sementara Satya, ia lebih memilih fokus menonton dan sesekali ia mengecup singkat pucuk rambutku.

"Aduhh hp kamu geter tuh"ucapku terkejut saat merasakan getar di saku celana Satya

"Aku angkat dulu yaa"ucap Satya membuatku terpaksa melepaskan pelukan

Aku menatap Satya yang nampak sedang berbincang-bincang dan sesekali aku mendengar sentakan dari Satya. Sekembali nya Satya, aku melihat raut wajahnya yang mendadak berubah itu.

"Kenapa??"tanyaku penasaran setelah Satya kembali duduk

"Aku harus kembali ke barak, dan menuntaskan kewajibanku" ucap Satya menghela nafas

"Maaf, aku harus meninggalkanmu lagi"ucap Satya membuatku bungkam

"Kamu mau kemana??"tanyaku lirih

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang