37.Tetap Tinggal?Relakan?

7.4K 356 39
                                    

Satya menatap Felis dari balik kaca. Terdengar kegaduhan di dalam sana.  Tubuhnya merosot begitu saja, melihat kondisi Felis yang menurutnya sangat menyiksa.

"Kapten?"ucap Gading

"Pergi"ucap Satya dingin

"Felis akan baik baik aja, percayalah. Dia gadis yang kuat, aku yakin itu"ucap Gading berjongkok

"Seharusnya Felis tidak terlibat dalam masalah ini"ucap Satya

Dalam perjalanan pengawalan Barta menuju bandara internasional. Tak mengalami kendala apapun. Satya yang mengawal mobil Barta dari belakang bersama dengan Gading dan Reno sedangkan Fero dan Dimas berada di depan.

"Kapten, seperti nya mobil hitam itu mengikuti kita"ucap Gading melihat dari spion mobil

"Roger, tetap pantau mobil itu"ucap Satya tetap fokus menyetir

"Siap pak"jawab Gading

"Wolf, pelan kan mobil mu"perintah Satya pada Fero

"Siap pak"jawab Fero

Fero melambatkan mobil nya dan membiarkan mobil Barta dan beberapa bodyguard nya melajukan mobilnya.

Saat melewati jalan yang sepi kendaraan, dengan cepat Satya memblokir jalan agar mobil hitam tersebut berhenti. Satya keluar dari mobil diikuti oleh tim Alpha lainnya. Nampak beberapa mobil ikut berhenti. Satya terus memantau gerak gerik orang-orang yang mulai dari mobil.

"Minggir lah kalian menghalangi jalan"ucap pemimpin kelompok yang diduga musuh dari Barta

"Tidak semudah itu, tuan"ucap Satya dingin

"Apa kalian cari mati"ucap pemimpin tersebut memperlihatkan anak buahnya yang jumlahnya banyak dan bersenjata

"Coba saja tuan"sahut Gading membuat Satya melirik ke arah Gading

"Menantang sekali, acungkan senjata kalian"perintah pemimpin itu terhadap anak buahnya

"Kau menambah perkejaan"ucap Satya  pada Gading yang hanya nyengir

Mau tak mau Satya juga mengeluarkan senjatanya. Ia memberi perintah pada timnya untuk berlindung di balik mobil saat tembakan dari musuh mulai terdengar.

Terjadi aksi baku tembak, termasuk peluru yang menembus dada sang pemimpin tersebut. Aksi itu berhenti ketika pemimpin tersebut tumbang. Tak melewatkan kesempatan, Satya dan tim Alpha menyerang kelompok tersebut hingga beberapa yang tumbang, setelah mereka kembali ke dalam mobil dan melarikan diri. Satya tersenyum kecut melihat serangan yang payah ini.

"Kabur mereka"ucap Gading kembali berdiri

"Serangan yang payah"ucap Reno

"Jangan remehkan mereka"ucap Satya membuat semuanya menoleh

"Maksud kapten??"tanya Reno tak mengerti

"Salah satu peluru kita mengenai pemimpin mereka, kemungkinan besar mereka marah dan membalas dendam"ucap Satya menatap jalanan yang sepi

"Apa pemimpin mereka mati?"tanya Gading

"Mungkin saja, peluru tersebut menembus jantungnya"ucap Satya yang melihat kejadian tersebut

"Kita harus lebih berhati-hati kapten dalam pengawalan setelah ini"ucap Reno

"Yaa"

Satya merutuki kebodohan nya karna lengah dalam menjaga Felis. Tidak seharusnya Felis yang menjadi korbannya. Seharusnya sekarang, ia melihat Felis tersenyum manis di hadapan nya setelah ia mengantar nya pulang. Bayangan Felis saat terjatuh terus berputar di pikiran Satya.

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang