40. Keputusan terburuk

6.8K 311 22
                                    

Setelah mengantarkan Igna ke ruang medis, Satya lebih memilih untuk kembali ke barak. Setelah sampai di depan pintu, semua rekannya menyambut dengan hangat.

"Darimana saja kau kapten??"tanya Reno

"Seperti biasanya, kapten bersama Igna"sahut Dimas membuat yang lainnya tertawa

"Kapten tidak dengan Letnan Ria-"ucap Fero terpotong ketika Gading menyumpal mulutnya dengan roti

"Jangan hiraukan kapten"ucap Gading nyengir

Satya yang melihat kelakuan mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia lebih memilih untuk kembali ke ranjangnya dan membuka ponselnya yang jarang ia buka jika tidak ada kepentingan. Satya melihat history pesan-pesan dari teman-temannya, sampai ia berhenti menggerakkan jarinya karna nama yang terpampang jelas di layar ponselnya. Bunny Sweety , ia hendak membuka nya namun tiba-tiba layar berganti dengan panggilan telepon bertuliskan IGNA memanggil.

"Kapten Satya?"ucap dari seberang sana

"Yaa" jawab Satya

"Bisakah temani aku sebentar??"tanya Igna

"Untuk apa?"tanya Satya

"Hanya sebentar, kumohon"ucap Igna terdengar memelas

"Baiklah"jawab Satya kemudian menutup telepon nya

Satya bangkit dari ranjangnya membuat semua rekan nya menoleh. Satya hanya menatap lurus tanpa memedulikan tatapan sekitar.

"Kapten mau kemana?"tanya Gading yang berada dekat dengan Satya

"Medicube"jawab Satya lalu melangkahkan kakinya

"Hati hati kapten"ucap Gading sebelum Satya hilang dari pandangan

Setelah sampai di medicube, Satya bertanya kepada salah seorang petugas medis yang berjaga di sana. Satya melangkahkan kakinya menuju Igna dirawat. Sesampainya, Satya berdiri kaku menatap Igna yang sedang merebahkan tubuhnya.

"Halo kapten, kemari"ucap Igna menyambut kedatangan Satya dengan hangat

"Kemana sanak saudara mu?"tanya Satya melangkahkan kakinya perlahan

"Mereka tidak tahu, dan jangan beri tahu bahwa aku berada disini"ucap Igna

"Mengapa?"tanya Satya

"Aku tidak ingin membuat semuanya khawatir dengan kondisi ku yang tidak begitu parah"ucap Igna

"Kapten?"ucap Igna

"Yaa"jawab Satya

"Bisakah tolong ambilkan makanan itu, aku sangat lapar"ucap Igna lmemegangi perutnya

"Baiklah"jawab Satya mengambilkan makanan tersebut

"Tidak menyuapiku kah?"tanya Igna pelan

"Apa??"ucap Satya tak mendengar

"Gak papa gak jadi"ucap Igna masam kemudian melanjutkan makannya

Setelah menunggui Igna memakan makanan nya. Satya bangkit dari duduknya, karna ia merasa tak ada hal penting yang ia lakukan disini.

"Kapten, mau kemana?"tanya Igna

"Mencari udara segar"jawab Satya bohong

"Ohh, jangan terlalu lama"ucap Igna

"Memangnya urusan nya apa?"tanya Satya

"Nanti aku rindu"ucap Igna terkekeh dan tak digubris oleh Satya

Satya berbalik dan meninggalkan Igna yang cemberut dengan respon yang diberikan oleh Satya, cuek dan terkesan dingin.

******

Renjana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang