Penantian Terindah #8

850 52 0
                                    

Karena hanya skenario-Nya yang menjadi jawaban dari setiap do'a.

🌸🌸🌸

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa kini Lia tengah usai menjalani masa magangnya. Dia sangat bersyukur karena usaha yang di lakukan selama ini membuahkan hasil manis. Dia bahkan mendapatkan tawaran kerja dari beberapa perusahaan ternama di Indonesia. Namun Lia belum bisa memberikan keputusannya saat ini.

Drrttt Drrtt

Lia merasakan getaran di tasnya. Dia kemudian melihat nama orang yang tertera di layar, lalu menggeser tanda hijau di layarnya.

"Wa'alaikum salam, iya mbak."

"..."

"Udah selesai, ini di kantin kampus."

"..."

"Harus banget ya, mbak. Kan udah ada umi abi dan keluarga di sana. Lagian kan ukuran baju aku sama kaya mbak."

"..."

"Iya deh, iya. Nanti aku ke sana."

"..."

"Iya, Wa'alaikum salam."

Lia kemudian memasukkan kembali ponselnya. Dia baru saja mendapat panggilan dari kakaknya yang memaksanya untuk ikut fitting baju yang akan di gunakan saat acara pernikahan, dan sebentar lagi Fajar akan menjadi kisah pedih di masa lalunya. Karena Fajar akan menikah dengan kakaknya, dan itu berarti dia akan menjadi kakak iparnya.

Lia menghembuskan nafasnya sebelum dia beranjak dari tempat duduknya. Dia sudah memantapkan hatinya untuk mengikhlaskan Fajar untuk kakaknya, dan menganggap semuanya baik-baik saja. Dia yakin jika di balik semua ini ada hikmah dan rahasia besar dari Allah untuknya.

***

Di lain tempat seorang pria tampan tengah sibuk dengan pikirannya. Dia menatap kosong pada foto seorang gadis kecil yang membawa boneka dan pita kecil di kepalanya.

'Bintang nggak mau main sama bang Kiki, bang Kiki nakal sama Bintang. Bintang mau main sama kak Iel aja.'

"Bintang, aku tau kita memang tidak seumuran. Tapi, aku selalu berdo'a, semoga kita bisa berdampingan seumur hidup." gumam Alby, dengan senyum yang terbit di wajahnya.

"Ternyata seorang manusia batu bisa tersenyum juga yah." sindir Alfian yang sudah kesal.

'Pantes aja di panggil dari tadi nggak nyaut. Orang yang punya nama aja ada di dunia lain.' batin Alfian sebal.

Alby menatap adiknya sebal, karena dia telah mengganggu dirinya yang sedang mengenang masa lalu. Masa di mana dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang sangat lucu. Seorang gadis yang dia sayangi dan dia anggap sebagai adiknya sendiri. Seorang gadis yang tanpa sadar telah mencuri hati Alby.

Dia baru saja ingin memarahi adiknya, tapi di urungkan karena wanita yang sangat ia cintai tengah memberikan peringatan siaga satu.

"Abiii...!! Iaannn...!! Cepetan turun kalian berdua."

"Iya bunda." jawab Alby, lalu beranjak dari tempat duduknya.

Penantian Terindah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang