Tak akan datang sebuah ujian, melainkan untuk meningkatkan keimanan seorang hamba.
🌿🌹🌿
Sebuah taman yang begitu indah berhiaskan bunga-bunga yang tengah mekar, menunjukkan harum dan keelokannya. Di sana tengah berjalan seorang gadis cantik yang menyusuri sebuah jalan setapak yang terbentang indah di antara bunga-bunga. Gadis cantik tersebut terus berjalan dengan sorot kagum yang sangat kentara pada wajah cantik berserinya.
"Kakak..."
Sebuah suara seorang anak kecil tiba-tiba saja terdengar dan membuat gadis cantik tersebut menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak ada satu pun orang di taman indah tersebut kecuali dirinya.
"Kak Aulia..."
Suara tersebut kembali terdengar dan kali ini semakin jelas, membuat gadis cantik yang tak lain adalah Aulia semakin kebingungan. Dia kembali mencari keberadaan suara seorang anak kecil yang memanggilnya tersebut.
"Kakak ... Kak Aulia..."
"Siapa Kamu? Keluarlah, dimana Kamu."
"Aku di sini, Kak."
Suara seorang anak kecil terdengar semakin keras dari arah belakang Aulia. Dia kemudian berbalik dan mendapati seorang gadis perempuan kecil yang tengah terduduk di bawah sebuah pohon yang sangat rindang.
Melihat hal tersebut, membuat Aulia sedikit mengernyit bingung. Pasalnya sejak tadi Dia tidak melihat pohon rindang tersebut disana. Tetapi Dia di buat lebih terkejut lagi saat melihat siapa gadis perempuan yang tengah duduk di bawah pohon rindang tersebut.
"K_kamu__."
Tubuh Aulia bergetar saat melihat gadis perempuan kecil tersebut yang berdiri dan berjalan ke arahnya. Gadis tersebut tersenyum manis ke arah Aulia, memamerkan wajah cantik berseri dan sorot bahagia diwajahnya.
"Lily, k_kamu__"
Tubuh gadis tersebut berhenti tidak jauh dari posisi Aulia berdiri. Dia tersenyum kembali ke arah Aulia dan pada saat itu juga terdengar sebuah suara gadis perempuan kembali di benak Aulia.
"Kembalilah, Kak. Belum saatnya, perjalanan Kakak masih panjang." ujar suara itu dan semuanya menjadi gelap.
***
Adakah sebuah rasa bahagia yang bisa melebihi dari obat sebuah rindu. Bila ada maka tidak akan pernah ada lagi sebuah rasa kasih sayang itu di dunia ini. Hal itulah yang saat ini tengah di rasakan oleh Alby. Entah bagaimana caranya mendeskripsikan, yang pasti Dia sungguh merasa sangat bahagia saat ini.
Sudah satu minggu yang lalu Dia merasakan sebuah rasa takut akan sebuah penolakan. Tetapi nyatanya sebuah kabar gembira datang dan membuatnya berakhir di sebuah kamar rawat yang di dalamnya telah terbaring sumber kebahagiaannya, separuh agamanya, belahan jiwa dan nafasnya. Di sana, diatas sebuah brankar Rumah Sakit, telah terbaring sosok perempuan yang selama tiga bulan terakhir ini telah membuat dunianya hancur.
Air mata yang sejak tadi berusaha di tahan oleh Alby, akhirnya keluar dan tidak dapat terbendung lagi. Dia sungguh merasa sedih, marah, dan bahagia secara bersamaan. Entah apa yang harus Dia katakan, yang pasti hanya sebuah rasa syukur yang dapat Alby ucapkan berkali-kali, karena Dia dapat kembali bertemu dengan Aulia.
Alby berjalan perlahan ke arah brankar dan duduk di sebelah ranjang Aulia. Air matanya lagi-lagi kembali keluar saat melihat kondisi Aulia. Yah meskipun Dia sudah tahu kalau Aulia sudah baik-baik saja dan saat ini tengah berada dalam pengaruh obat tidur, tetapi rasa sakit itu menjalar ke hatinya saat melihatnya. Seakan Alby dapat merasakan kesakitan yang selama ini di rasakan oleh Aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Terindah ✅
EspiritualHidup dengan sebuah masa lalu yang kelam memang bukanlah pilihan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa meraih masa depan yang indah dan penuh kebahagiaan. Meskipun banyak rintangan yang menghadang, bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Cukup ikh...