Berandai mungkin tak akan ada gunanya, namun untuk menyesal pun rasanya tidak sanggup.
❄❄❄
Runtuh sudah harapanku selama ini. Sungguh, bagaimana bisa aku tidak menyadari jika Aulia adalah Bintang, gadis kecil yang aku temui sepuluh tahun yang lalu. Padahal Dia gadis yang selama ini aku cari, ternyata berada begitu dekat denganku.
"Nak, Alby?" panggil tante Asma mengejutkanku.
"Ehh, ada apa, Tante?"
"Nak Alby, baik-baik saja kan?" kata tante Asma yang aku rasa sejak tadi memperhatikanku.
Aku membalas pertanyaan tante Asma dengan senyumanku, kemudian mengalihkan pandanganku kembali pada buku yang saat ini aku pegang. Lebih tepatnya pada sebuah foto dua anak kecil yang tak asing bagiku.
Terdengar helaan nafas berat dari tante Asma, terlihat begitu banyak beban masalah yang di pikul. Namun aku sungguh kagum padanya yang begitu tegar menghadapi semua masalahnya.
"Dia... Sungguh gadis yang tegar." kata tante Asma sambil menerawang ke depan.
Kuperhatikan tante Asma yang terlihat sedang mengenang sosok seorang Aulia.
"Kamu tahu, Nak Alby... " katanya kembali menatapku. "... Tante sungguh merasa telah menjadi ibu yang tidak baik untuk Aulia."
"Sejak kecil dia selalu di kucilkan oleh keluarganya sendiri, karena sebuah peristiwa tertukarnya bayi yang kebenarannya masih di ragukan. Tapi tante yakin jika Aulia itu adalah anak kandung tante. Sungguh tante masih sangat ingat saat pertama kali dia melihat dunia.
Namun karena kesalahan pahaman itu, dia selalu di kucilkankan dalam keluarga. Hingga pada akhirnya dia tinggal bersama kakeknya. Aulia... Dia sungguh gadis yang sangat kuat." kata tante Asma dengan mata yang berkaca-kaca.
Sungguh aku tak percaya, begitu berat beban yang di tanggung oleh Bintang. Ternyata selama ini aku memang tidak benar-benar paham dan mengenalnya. Karena yang aku tahu dia adalah seorang gadis kecil yang ceria dan selalu mendapatkan penuh kasih sayang. Tapi, setelah aku tahu cerita hidupnya, sungguh aku tak menyangka betapa berat hidupnya.
"Hmm, sebelumnya maaf tante. Kalau boleh tahu, sebenarnya Aulia pergi kemana?" kata Alfian mewakili pertanyaan yang sejak tadi bercokol di benakku.
Tetapi bukan jawaban yang kita dapatkan, melainkan hanya sebuah gelengan kepala dari tante Asma.
"Kita sudah melacak keberadaannya, namun hingga saat ini belum ada hasil yang kita dapatkan. Dia benar-benar telah pergi. Bahkan semua tanggung jawab pada usaha keluarga dan beberapa fasilitas lainnya telah ditinggalkan begitu saja." kata tante Asma dengan air mata yang sesekali mengalir pada pelupuk matanya.
"Hanya buku ini yang tante miliki dari Aulia. Hiks... Meskipun ini sebenarnya adalah catatan dari mendiang kakeknya, tapi buku ini yang selalu dibawanya kemana pun dia pergi." kata tante Asma terisak kembali.
Kupandang sekali lagi foto dua anak kecil tersebut. Sungguh, aku masih ingat kapan foto ini di ambil. Yah, gadis yang ada di foto itu adalah Bintang. Gadis kecil yang membuat aku hingga bisa seperti sekarang, gadis yang selama ini kucari dan kali ini aku tidak akan membiarkannya pergi lagi dari hidupku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian Terindah ✅
SpiritualHidup dengan sebuah masa lalu yang kelam memang bukanlah pilihan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa meraih masa depan yang indah dan penuh kebahagiaan. Meskipun banyak rintangan yang menghadang, bukan berarti kita menyerah pada keadaan. Cukup ikh...