Penantian Terindah #38

725 48 2
                                    

Janganlah suka terburu-buru, karena hanya akan menimbulkan sebuah penyesalan bagimu.

🌿🌱🌿

Acara pernikahan Alby akan di mulai sebentar lagi. Kini seluruh keluarga serta tamu undangan sudah mulai berdatangan memenuhi hotel yang akan di jadikan tempat akad tersebut.

Acara pernikahan akan di laksanakan beberapa menit lagi, tetapi kedua orang tua Marissa justru terlihat begitu gusar. Hal tersebut tentu saja telah membuat keluarga Alby dan beberapa tamu undangan menatap heran padanya. Sementara Alby justru terlihat biasa saja, seakan tidak ada hal yang perlu di khawatirkan.

"Bagaimana ini, Mah. Dimana anak itu?" kata ayah Marissa berbisik pada istrinya.

"Mama juga nggk tahu, Pah. Tadi setelah selesai make up bareng sama Mama, Dia udah berangkat duluan." balas mama Marissa.

"Bagaimana mbak, apakah Marissa sudah sampai?" tanya Nadia yang telah sampai setengah jam yang lalu.

"Kami mohon bersabar dulu ya, Dia masih ada di jalan. Sebentar lagi pasti sampai kog." jawab papa Marissa.

Waktu masih terus berjalan. Bahkan untuk acara akad nikah telah terlewat hampir setengah jam. Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda acara akan di mulai. Semua tamu undangan mulai ragu dan mempertanyakan tentang kebenarannya. Bahkan ada beberapa yang ingin segera pergi dari tempat tersebut.

"Mbak, bagaimana? Sebenarnya Marissa ada dimana? Kenapa belum sampai." tanya Nadia pada mama Marissa yang gusar.

Belum sampai mama Marissa menjawab, banyak tamu undangan yang melontarkan pertanyaan lagi. Sedangkan Alby justru terlihat acuh pada keadaan sekitar, bahkan Dia tidak peduli dengan tatapan bertanya dari beberapa orang yang di layangkan padanya.

"Nyonya, kapan acara ini dimulai?"

"Maaf Pak, Kami mohon tunggu sebentar lagi, yah. Anak saya masih di perjalanan."

"Alah, alasan...! Lebih baik Kita pulang saja, buat apa menunggu acara yang tidak pasti seperti ini."

'Iya betul.'

'Betul, mempelai perempuannya juga nggak ada.'

"Pak, Kami mohon bersabar dan tunggu sebentar saja." kata Nadia menengahi.

Belum sempat para tamu undangan menjawab, datanglah beberapa orang polisi yang membelah kerumunan. Semua orang menatap heran pada polisi yang datang, tak terkecuali sang pemilik acara.

"Selamat siang, Bu."

"Iya, selamat siang, Pak."

"Kami dari pihak kepolisian, bisakah Kami bertemu dengan keluarga dari Marissa Almeera Maharani?"

"Iya, dengan saya sendiri."

"Baiklah, kalau begitu mari ikut dengan saya ke__."

Belum sampai pak polisi mengatakan tempat tujuannya, terdengar sebuah teriakan terlebih dahulu yang berasal dari salah satu tempat duduk tamu kehormatan. Teriakan dari salah satu anggota keluarga Mumtaza tersebut telah menarik perhatian semua undangan.

"APA...!! AULIA KECELAKAAN...!!"

Bagaikan sebuah petir di siang hari. Sebuah kabar yang baru saja di dapatkan oleh Fikri telah membuat banyak orang syok, tak terkecuali Alby yang secara tiba-tiba saja tanpa disadari merasakan sesak di hatinya. Baru saja Dia bisa mengendalikan dirinya yang sakit hati, kini kabar yang baru saja di dapat tentang Aulia justru semakin membuatnya semakin hancur.

Penantian Terindah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang