Penantian Terindah #13

772 48 0
                                    

Terus berjalan, atau mati tertimbun oleh masa.

💫💫💫

Suasana di keluarga Lia setelah kakak Lia, Alyn menikah terasa begitu sepi. Bahkan pagi ini hanya Lia, umi, dan abinya saja, yang tengah sarapan di ruang makan. Alyn kini memilih untuk tinggal bersama suaminya, karena Fajar adalah anak semata wayang. Sedangkan Fikri, abangnya Lia, lebih memilih untuk tinggal sendiri di sebuah rumah yang di beli oleh abinya sebagai hadiah kelulusan dulu. Awalnya abi Lia menyuruh Fikri untuk menjual rumah itu dan tinggal bersama umi dan abinya. Tapi karena sebuah alasan mereka menyetujui keputusan Fikri.

Umi dan abi Lia telah menghabiskan sarapan mereka. Tapi, mereka di buat heran dengan tingkah putri bungsu mereka yang hanya mengaduk-aduk sarapannya sambil melamun.

"Lia ?" panggil Hasan pada putrinya yang berada di seberang tempat duduknya. Tapi tak ada respon dari sang pemilik nama.

"Sayang ?" panggil Asma, sambil menepuk pelan lengan Lia.

"Eh, iya, ada apa umi ?" kata Lia sedikit terkejut.

"Di panggil abi tuh, kog diem aja." kata Asma pada putrinya.

"Maaf abi, Lia nggak tau kalo abi manggil Lia tadi." kata Lia sambil menunduk.

Hasan tersenyum melihat tingkah putri bungsunya. Baginya Lia tetaplah menjadi putri kecil kesayangannya, yany tak pernah berubah. Meskipun kini dia telah beranjak dewasa.

"Lia sayang, princess nya abi lagi mikirin apa sih. Sejak tadi abi liat kog diem aja. Kamu ada masalah ya sayang ?"

"Nggak kog bi, Lia hanya kepikiran sama nenek aja. Kenapa nenek nggak ikut tinggal di sini aja sih, nanti biar Lia bisa temenin nenek tiap hari." kata Lia sendu.

"Lia, sayang, abi tau bagaimana perasaan kamu. Tapi kita nggak bisa memaksa, karena nenek pasti punya alasan kenapa nggak mau ikut tinggal bersama kita. Kamu faham kan sayang ?"

"Iya, tapi bi, bagaimana kalo misalkan nenek__"

"Sayang, kita nggak bisa memaksa nenek. Lagian di sana kan ada om Husain dan istrinya yang akan jaga nenek. Jadi, kamu nggak perlu khawatir lagi."

"Iya, bi." kata Lia dengan senyum yang terbit di wajahnya.

"Hmm, baiklah kalo begitu abi mau berangkat ke kantor dulu. Lia ?"

"Iya, bi ?"

"Kamu ada acara atau ketemu dospem kamu nggak setelah ini ?"

"Hmm, sepertinya nggak ada bi. Skripsi Lia udah selesai, tinggal nunggi sidang saja, dan pekerjaan di Madinah Travel juga udah selesai. Jadi, Lia free hari ini." jawab Lia pada abinya.

Sekedar info saja, abi Aulia adalah seorang pengusaha sukses. Dia sudah memiliki beberapa cabang dari perusahaannya. Sedangkan Lia sendiri, sejak memasuki penghujung semester, Lia telah mengelola salah satu usaha travel abinya dalam pemberangkatan jama'ah haji dan umroh. Sedangkan abangnya mengelola bisnis perhotelan yang baru-baru ini telah di rintis oleh abinya, yaitu Kusuma Group, dan Alyn, dia lebih memilih mengelola cafe keluarga. Selain karena dia memiliki hobby memasak, dia kini juga telah berkolaborasi dengan cafe milik suaminya, dan Alhamdulillah, mendapat respon baik dari para pelanggannya.

"Yasudah, kalo gitu kamu ikut abi ke kantor aja hari ini, dari pada nggak ada kerjaan. Hitung-hitung sambil belajar." kata Hasan pada putrinya.

"Hmm, ceritanya umi di tinggal sendirian, nih." kata Asma pura-pura merajuk.

Penantian Terindah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang