Noah punya masalah dengan jam tidurnya.
Di malam hari, ia akan melakukan banyak aktivitas. Bermain gitar dan bernyanyi hingga berjam-jam, menggambar Mandala, mencoba melakukan sesuatu dengan rambutnya–gaya rambut baru, yang kebanyakan tak menghasilkan sesuatu yang memuaskan–dan sederet aktivitas yang seharusnya ia lakukan saat matahari masih berjaya di atas langit sana.
Seperti malam, oh tidak, pagi itu. Noah baru terlelap pukul tiga pagi. Ia bergelung bersama selimut hangat dan buku catatan yang sudah jatuh ke bawah tempat tidur.
Dengan kebiasaan itu, tak heran kalau Noah selalu kena tegur gurunya kalau ia sudah tidur di waktu pelajaran.
Noah juga bukan murid-murid teladan yang selalu menghasilkan nilai sempurna di mata pelajaran eksak. Ia menonjol dalam mata pelajaran yang memerlukan diskusi dan keterampilan berbicara. Namun sayangnya, orang-orang masih menganggap tingkat kecerdasan ditentukan dari nilai matematika.
Kembali lagi ke kebiasaan tidur di kelas, biasanya Noah memejamkan mata dan melebur di alam mimpi pada jam pelajaran setelah istirahat kedua. Ia sudah makan, dan udara semakin panas. Alhasil, Noah semakin malas bergerak atau sekadar mendengar penjelasan dari guru. Dia akan melipat tangan di atas meja, lalu menjadikannya sebagai bantal.
Kebiasaan itu bahkan sudah ada sejak ia kelas tujuh SMP. Hingga kini, kelas sembilan SMP. Guru-guru sudah terlalu hafal, juga kehabisan akal untuk menghadapi Noah. Masalahnya, keseluruhan nilai yang dimiliki cowok itu terbilang aman. Juga, tidak ada kesalahan lain yang dia perbuat kecuali tidak bisa menahan kantuknya.
Jangan salah, bukan hanya Noah yang sering ketahuan tidur. Kayla, teman satu kelasnya juga beberapa kali kedapatan tertidur di tengah pelajaran IPS bagian sejarah. Tidak heran, guru IPS mereka terlalu fokus membaca materi di buku paket tanpa memedulikan murid-muridnya.
Noah baru satu kelas dengan Kayla sejak kelas sembilan. Awalnya, ia tidak begitu mengenal cewek itu. Sebab sebelumnya dia juga tidak begitu populer. Yang Noah tahu, Kayla suka berjualan makanan. Donat, atau apa saja yang ingin dia bawa ke sekolah.
Biar ia katakan sekarang, Kayla cukup cantik untuk ukuran anak SMP. Hanya saja, dia tak pernah begitu peduli dengan penampilannya. Setiap kerja kelompok di luar jam sekolah, Kayla sering mengenakan pakaian yang membuat Noah meringis. Kaus biasa dan jeans.
Hei, cewek itu bisa tampil lebih menarik dengan sweater dan rok selutut, misalnya.
Oke, ini merupakan kebiasaan lain Noah. Ia senang mengamati apa yang dikenakan seseorang, lalu menilainya.
Oh, ini juga bagian dari rahasianya. Lahir dalam keluarga dengan latar belakang hukum, membuatnya dituntut untuk mengikuti rekam jejak yang sama. Padahal, menjadi jaksa atau pengacara bukanlah impian Noah.
Ia ingin jadi model.
Pernah Noah mengungkapkan mimpinya itu. Akan tetapi, kedua orang tuanya langsung menentang keras. Hal itu mengubur harapannya, membuat keinginan itu terkekang oleh ekspektasi yang berujung pada paksaan.
Namun, Tuhan selalu punya cara untuk meyakinkannya.
Kayla Nasonya. seseorang yang hadir dalam hidupnya, yang membuat Noah bertekad untuk mengejar mimpinya kembali.
"Kamu boleh memenuhi harapan orang lain. Tapi kalau kamu nggak bahagia dengan itu, apa harapan mereka malah membebani kamu? Hidup itu cuma sekali, Noah. Sekali kamu benar-benar membuang mimpi kamu, nggak ada kesempatan lagi untuk meraihnya."
Itu adalah kalimat yang Kayla katakan kepadanya. Kala mereka sama-sama berbaring di bawah pohon rindang di padang rumput dekat lintasan kereta, bersama suara deru kereta di kejauhan. Yang membuat Noah ingin menangis, karena dia menyadari banyak hal.
Bahwa mimpi adalah sesuatu yang berhak dia perjuangkan, bahwa ada yang mengerti tentang mimpinya, dan kalau Kayla adalah bagian dari mimpinya juga.
Kayla adalah cinta pertama yang selalu ia inginkan bahkan dalam mimpi-mimpi terburuknya.
***
So, let's say hello to Noah Trenellio Tan. A sleepy boy with his dream.
Tinggalkan komentar di sini untuk yang ingin terus membaca.
--Prince Kendic
Instagram & Twitter :
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys Darling ✓
Novela JuvenilWARNING: ADULT CONTENT (SELESAI, PART LENGKAP) Leandro biasa saja dengan kenyataan bahwa ia anak haram dan tak punya siapa-siapa untuk bergantung. Langit Leandro sudah lama mati sinarnya. Marshal merasa sulit ketika sayapnya dijerat tali kekang. Ma...