Selamat Malam Terakhir • 39

1.6K 318 50
                                    

Apa yang menyenangkan dari memiliki keluarga berkecukupan tetapi tak ada kebebasan yang diberikan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang menyenangkan dari memiliki keluarga berkecukupan tetapi tak ada kebebasan yang diberikan?

Hari ini, Noah tak bisa menghindar dari makan malam keluarga. Biasanya, ia akan makan sendiri atau sengaja pergi ke luar. Makan bersama adalah neraka.

Waktu di mana dengan mudahnya kedua orang tuanya membuatnya merasa lebih rendah daripada apa pun.

Sejak awal, sejak salah satu pelayan rumah menunjukkan ekspresi tak yakin saat mengetuk pintu kamarnya, Noah sudah memasang ekspresi keruh. Pelayan rumah itu tak berani membalas tatapnya, terus menunduk dan berkata semua ini adalah permintaan ayahnya.

Noah tak ingin membalas tatap siapapun. Meja makan penuh dengan berbagai makanan, tetapi tak satupun kursi terisi. Sebelum duduk, Noah mendengus kuat-kuat. Untuk apa ia ia datang cepat.

Mungkin ada sesuatu yang istimewa, yang ingin diceritakan kepada Noah, yang membuatnya termotivasi.

Noah merasakan ponsel di dalam celana pendeknya bergetar. Entah mengapa, tadi ia menyambar jaket kulitnya, mengenakannya untuk menutupi kaus tipisnya. Saat derap kaki makin nyaring, Noah berusaha keras untuk tidak menoleh, tetapi gagal juga.

Kedua orang tuanya datang bersama Mick, kakak tertuanya yang lulus kuliah kedokteran di usia muda. Namanya sering muncul di portal berita. Dokter muda ini, selalu jadi motivasi untuk anak-anak SMA memilih jurusan, dan segudang prestasi lainnya. Di keluarga Noah, Mick adalah bintang paling terang.

Dan hadirlah Noah. Tak tertarik mengikuti jejak ibu ataupun ayahnya. Si kuda hitam.

Mick sebenarnya tak pernah menyebalkan di mata Noah. Memang, dia seorang yang angkuh dan menganggap Noah tak bisa apa-apa. Namun, itu lebih dari cukup dibanding kedua orang tuanya yang seakan tak bisa menahan diri agar tidak menyinggung sebentar saja. Sekarang pun, baru sedetik setelah dia duduk, ayah Noah menunjuk Mick bangga.

"Lihat Mick, Noah. Dia sedang dalam proses pembicaraan kontrak dengan stasiun televisi. Bulan depan, kamu bisa lihat dia di televisi."

Noah sudah jarang menonton televisi, tetapi ia tak mau menghancurkan euforia ayahnya. "Selamat," katanya datar pada Mick. Sementara para pelayan meletakkan masing-masing piring di hadapan keluarga Noah.

"Tentu saja kamu akan sulit mencapai prestasi itu," timpal ibunya kemudian.

Sudah Noah pastikan, makan malam ini akan jadi siksaan panjang.

Telinganya panas. Noah tak benar-benar mengunyah makanannya sampai halus, membuat ia sering minum untuk menghilangkan sensasi kering kerongkongannya. Terlalu banyak minum membuatnya jadi cepat kenyang. Noah tidak tertarik berlama-lama di sana, ingin segera tidur. Menghirup udara yang sama dengan keluarganya membuat ia muak.

Noah baru saja berdiri ketika Baskara, sang ayah, memintanya duduk kembali.

Ini akan jadi malam yang sangat panjang.

Bad Boys Darling ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang