Pagi ini koridor masih sangat sepi, Arka berjalan terus memandang kedepan tanpa berniat menengok ke samping kanan mau pun kiri.
Bahkan kelaspun pagi ini masih sepi, hanya baru datang beberapa orang ketua kelas Gion, Ucup, dan siswa perempuan yang Arka sendiri tak begitu tau namanya
Arka berjalan mendekati tempat duduknya, semalam dia memikirkan tentang Diandra dan perasaannya
Namun Arka selalu menepis perasaan yang datang menghampirinya, di hatinya saat ini hanya ada dua orang wanita yang pertama adalah Cecil sang ibunda yang sangat berjasa untuk hidupnya, dan sangat menyayanginya hingga dia tidak kekurangan kasih sayang
Yang kedua adalah Alea. Adiknya, meskipun Alea sering kali membuatnya kesal dengan tingkahnya yang membuat Arka murka. Namun Alea adalah adik yang paling disayanginya, Arka tidak bisa melihat Alea terluka semua itu tertutupi oleh sikap dinginnya yang seperti kutub utara
"Itu si Arka ngapa pagi pagi udah ngelamun" ucap Seka yang baru datang bersama Andri
Seka duduk di samping Arka, lalu melambai lambaikan kedua tangannya didepan wajah Arka. Namun tak ada respon
"Mikirin apa si ni anak!" ucap Andri
"Arka" panggilnya namun tetap saja Arka masing bergeming
Seka yang kesal melihat Arka dengan tiba tiba Seka menggoyangkan tubuh Arka
"Apa apaan si" ucap Arka setelah sadar dari lamunannya
"Lo yang apa apaan! Pagi pagi udah ngelamun, ngelamunin apa kali" ucap Andri
"Gue tau, lo pasti ngelamunin Diandra kan, ayo ngaku" Seka mengatakan itu dengan nada menggoda
"Ngga jelas" Arka kembali memakai tasnya dan pergi
"Arka lo mau kemana?" tanya Seka
Arka tak menjawab dia hanya menunjuk kepalanya dengan tangan yang berarti
"Pikir sendiri"
"Mau bolos tuh anak? Ini pan masih pagi" ucap Seka
"Sultan mah bebas" lalu, Andri meninggalkan Seka
"Selalu aja gue yang ditinggalin"
****
Keberuntungan pagi ini berpihak kepada Arka, sang satpam tidak ada di tempatnya
Sebelumnya Arka sudah menyiapkan jawaban jika satpam itu bertanya, Arka akan menjawab jika bundanya sakit dan menyuruhnya pulang. Terkutuklah Arka jika bundanya tau, Arka menjadikan dirinya sebagai alasan membolos
Dengan cepat Arka melajukan mobilnya keluar dari area sekolah.
Arka berhenti disupermarket untuk membeli buah buahan, lalu Arka membeli roti dan coklat untuk Diandra. Entah dorongan dari mana Arka ingin memberi Diandra coklat
Setelah selesai dengan urusannya disupermarket Arka segera melajukan mobilnya, namun tiba tiba telfonnya berdering
Tertera nama diatas layarnya "Bunda" gumam Arka, Arka segera mengangkatnya
"Hallo bun"
"Dimana kamu! Kenapa kamu bolos sekolah" ucap Cecil dengan nada yang masih tenang namun penuh penekanan
"Arka lagi dijalan bun, Arka mau jenguk Diandra dia sakit"
Entah apa yang terjadi dengan bundanya, setelah mendengar nama Diandra, Cecil langsung bersikap mendukung bolosnya hari ini
"Hah Diandra sakit? Kenapa kamu ngga bilang si, ya udah nanti bunda bilang ke kepsek kamu kalau bunda yang nyuruh kamu pulang"
"Ini kan Arka udah bilang bun, makasih bun, Arka tutup ya"
"Hati hati"
Bipp
Setelah menutup sambungannya dengan Cecil, Arka segera melajukan mobilnya menuju rumah Diandra
Hanya memerlukan waktu 20 menit dari sekolah menuju rumah Diandra. Sesampainya didepan rumah Diandra, Arka disambut oleh sang satpam
"Den Arka" ucap satpam itu ketika melihat Arka
"Arka aja pak, Diandra ada pak?"
"Ada den eh Arka, silahkan" satpam itu langsung membukakan gerbang untuk Arka
Tanpa basa basi Arka berjalan menghampiri pintu utama dan memencet bel yang ada disampingnya
Tak lama pintu terbuka, menampakkan pembantu Diandra.
"Loh den Arka mari masuk den" ucapnya sangat ramah
"Makasih bi" Arka berjalan melewati sang pembantu
Diandra yang sedang asik menonton acara televisi kesukaannya yaitu Spongebob tiba tiba terkejut melihat Arka ada dihadapannya
"Arka! Lo ngapain disini lo ngga sekolah" ucap Diandra dengan raut muka tak biasa
Alih alih menjawab pertanyaan Diandra, Arka malah berjalan menghampiri Diandra
Dan langsung memegang jidat Diandra dengan telapak tangannya
"Lo ngapain disini? Kenapa ngga istirahat" tanya Arka, lalu duduk disamping Diandra sembari menaruh buah buahan dan roti yang sudah dibelinya
"Bosen gue, dikamar mulu sumpek"
"Lo bolos" tanya Diandra yang baru sadar Arka masih mengenakan seragam sekolah
"Keliatannya"
Mendengar jawaban Arka. Diandra langsung menjitak kepala Arka
"Aww apaansi" Arka menatap Diandra tajam, menampakkan mata elangnya
"Lagian ngapain lo bolos!"
"Ngga tau"
Diandra hanya menggelengkan kepala melihat laki laki dihadapannya ini
Tiba tiba Arka mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya "Nih"
Arka menyodorkan coklat yang sudah dibelinya disupermarket tadi, Diandra semakin dibuat bingung dengan sikap Arka
"Buat gue" tanya Diandra, sembari menunjuk kepada dirinya sendiri
"Iyalah, ini ambil"
Diandra mengambilnya dari tangan Arka "Ntar kalau gue gemuk gimana ngga lucu dong, gue ngga seksehhhhh menggoda iman lagi"
Diandra menggoda Arka dengan mendekatkan tubuhnya kearah Arka, hingga Diandra bisa merasakan detak jantung Arka
"Kok lo deg degan, hayoo jangan jangan lo suka ya sama gue" ucap Diandra menaikan alisnya naik turun
"Apaansi"
Arka segera memalingkan wajahnya, tak ada suara Diandra setelah itu, Arka menengok kepalanya kearah Diandra ternyata dia sedang asik memakan coklat
"Kata Putra dia minta maaf"
"Dia ngga salah"
"Terserah"
Hening diantara mereka cukup lama, Arka melirik kearah jamnya
"Gue harus balik, jangan lupa makan jangan lupa minum obat, jangan lupa istirahat, jangan lupa makan buah buahannya"
Diandra menaikkan tangannya memberi hormat
"Siyapp kapten"
Arka yang gemas mengacak rambut Diandra dengan tangannya sembari sedikit tertawa
Deg!
"Cepet sembuh, besok gue ajak jalan jalan kemanapun lo mau kalau lo sembuh" setelah mengucapkan kata itu Arka langsung pergi meninggalkan Diandra
Sedangkan Diandra pipinya sudah seperti kepiting rebus karena perbuatan Arka
****
Next? Votmen-,-Follow!
Ig//triaslsbilh21
Tq
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Fiksi RemajaKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.