Usai mengantarkan adiknya, Arka langsung melajukan mobilnya menuju Sma yang sudah dipilihnya.
Arka dan Alea hanya berbeda satu tahun, Arka memiliki sifat yang dingin dan terkesan cuek berbanding balik dengan Alea yang lebih bersifat ramai dan selalu menganggu ketenangan Arka.
Siapa yang tidak kenal dengan mereka? Arka Ardikari Bagaskara dan Alea Putri Bagaskara. Anak dari seorang pengusaha ternama diindonesia Andika Dwi Bagaskara dan sang istri Nyonya.Cecilia Andriana.S Bagaskara
30 menit perjalan dari sekolah Alea menuju sekolah Arka. Mobil Arka memasuki area sekolah
Tanpa mendengarkan ucapan orang orang yang melihat Arka, Arka langsung berjalan memasuki tempat dimana siswa baru harus berkumpul.
"Selamat pagi para calon siswa Sma harapan 3" ucap kepsek.
Arka memang memilih Sma harapan 3 dimana Ayah dan Bundanya menjalin kisah dan dimana mereka menimba ilmu.
"Selamat datang disekolah ini, selama 3 hari kedepan kalian akan dibimbing untuk mengikuti orientasi sekolah" kepsek itu turun dari mimbar.
Sang ketua osis bergantian menaiki mimbar "Hallo semaunya, perkenalkan nama saya Rehan Putra Sanjaya kalian bisa memanggil saya Putra saya disini selaku ketua osis. Saya ucapkan selamat datang untuk kalian" ucap sang ketos.
Para calon siswa termasuk Arka, dibubarkan dari lapangan dan panitia panitia menuntun mereka memperkenalkan kepada mereka area area sekolah. Dari mulai koridor, mading, kelas, kantin, perpus, ruang guru dll.
Mereka semua kembali dituntun untuk kembali kelapangan tempat awal mereka dipertemukan.
"Hai, nama lo siapa?" ucap salah satu laki laki bermata coklat.
"Arka" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Arka.
"Gue Seka" ucap laki laki itu.
"Lo dari smp mana?" sambungnya.
Bukannya mendapat jawaban namun Seka malah ditinggalkan.
"Lahh woy gue malah ditinggal" ucap Seka berlari mengejar Arka.
Mereka dibolehkan duduk di pinggir pinggir kursi lapangan.
Arka mengamati seorang siswa perempuan yang mendapat hukuman itu.
Seka mengikuti pandangan Arka, sejak perkenalan tadi Seka memang selalu mengikuti Arka.
Mata Arka tak pernah lepas dari gadis itu, tiba tiba Arka melihat gadis disebelahnya yang sepertinya senior hendak mengguyur gadis yang sedang dihukum itu.
Tanpa babibubebo Arka langsung menghampiri lapangan dan menyangkal tangan yang hendak mengguyur gadis itu.
"Gausah berlebihan" ucap Arka.
"Siapa lo! Biar gue kasih dia pelajaran dia ini telat datang dihari pertama" ucap senior itu.
"Gausah kayak gitu caranya" ucap Arka yang rahangnya mulai mengeras kenapa ada siswa seperti ini disekolah Ayahnya.
"Lari 10 lapangan" ucap senior itu, Gadis itu langsung menunduk dan segera mengikuti perintah senior itu.
Arka kembali ketempat duduknya, disamping Seka ada seseorang yang Arka tidak kenal siapa. Toh Arka juga tidak ingin tau.
"Arka kenalin ini teman gue Adrio" ucap Seka.
"Oh, Arka".
Arka kembali menatap gadis itu, namun tiba tiba larinya semakin melambat, keringatnya bercucuran, tubuhnya mulai tidak stabil.
Entah angin dari mana Arka langsung menghampiri gadis itu yang hendak jatuh, dan itu menjadi tontonan bagi siswa siswi.
Arka langsung berjalan membopong gadis yang entahlah Arka bahkan tidak mengetahui namanya.
Arka menunggu gadis itu sadar.
"Ka balik yuk" ajak Seka.
"Balik aja sono gue tetap disini"ucap Arka.
"Yaudah gue balik dulu, nanti lo gue izinin ke panitia" ucap Seka, Arka hanya mengangguk.
Tak lama Arka melihat mata gadis itu perlahan lahan mulai terbuka.
"Gue di mana" ucap gadis itu yang suaranya masih terdengar lirih antara takut dan lemas.
"Tenang aja, lo di uks" ucap Arka.
"Makasih, lo yang tadi nolongin gue kan" ucap gadis tersebut.
"Hm, udah bisa bangun kan ayo gue anter balik" ucap Arka terbangun dari kursinya.
"Emang udah boleh pulang?" tanya gadis itu mencoba menuruni tempat tidur uks karna tubuhnya tidak terlalu tinggi, Arka yang melihat sedikit terkekeh dan langsung mengulurkan tangannya.
Dengan cepat gadis itu meraih tangan Arka "Makasih" ucapnya.
"Btw nama lo siapa? Gue Diandra" ucap gadis yang bernama Diandra.
"Arka".
Mereka berdua sampai dilapangan, Arka mengambil tasnya dan tas Diandra yang dibawa oleh Seka tadi.
"Mau kemana Arka?" tanya Andri
"Balik" Arka berjalan mendahului Diandra.
"Hai gue Diandra" sapa Diandra kepada Seka dan Andri.
"Andri"
"Seka".
"Diandraaaa" teriak Arka dari lapangan.
"Gue duluan ya" ucap Diandra berlari menghampiri Arka.
"Gue mencium bau bau cinta" ucap Seka dan langsung mendapat jitakan dari Andri.
Diandra memasuki mobil Arka, Arka langsung melajukan mobilnya.
"Jemput adik gue dulu" ucap Arka.
"Lo punya adik?" tanya Diandra.
Namun bukannya menjawab Arka malah tetap fokus menyetir.
Sesampainya disekolah Alea, Arka langsung membunyikan klakson mobilnya.
Tiinnnnn
"Woy anjing kaget gue" ucap Alea dan menghampiri mobil itu.
Ketika Alea hendak mengetuk kaca mobil, Arka langsung menurunkan kacanya.
"Ehh kak Arka, ngangetin aja jangan bilang bunda ya. Eh btw siapa ni pacar ya baru masuk Sma udah dapet pacar aja" ucap Alea.
"Masuk, atau gue laporin bunda" ucap Arka datar.
Diandra melongo melihat Arka yang super irit bicara.
Arka langsung melajukan mobilnya.
Alea yang kepo langsung bertanya ke Diandra "Haii kak namanya siapa? Nama gue Alea" ucap Alea menjulurkan tangannya.
Diandra menerima uluran tangan dari Alea.
"Kak Diandra minta id linenya dong" ucap Alea sembari menyodrkan hpnya dan langsung diterima.
"Rumah lo dimana?" tanya Arka.
"Aciee kak Arka Lea bilangin bunda loh" ucap Alea dan langsung mendapat tatapan tak enak dari kakaknya.
"Kawasan kelapa gading" ucap Diandra.
"Wahh searah dong" ucap Alea heboh sendiri.
Diandra mengucapkan terimakasih ke Arka sudah memberi tumpangan kepadanya.
****
Next? Votmen-,-
Follow
Ig//triaslsbilh21
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Подростковая литератураKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.