Karena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara
Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.
Arka menuruni tangga rumahnya, berjalan menghampiri anggota keluarganya yang sedang meunggunya untuk sarapan.
"Pagi yah, pagi bun, pagi Lea" ucap Arka menyapa seluruh anggota keluarga.
"Pagi" ucap kedua orang tuanya.
"Tumben lo nyapa gue,"
Namun Arka menghiraukan ucapan adiknya, Arka segera melahap makanan yang sudah di buatkan oleh bundanya.
"Kak kamu ngga sekolah?" tanya Dika basa basi, Arka menggelengkan kepala.
"Udah bunda izinin kok yah" ucap Arka.
"Lo mau ke Rs?" tanya Alea.
"Lea mulutnya" ucap sang ayah mengingatkan ucapan putrinya.
Alea hanya cengengesan menampilkan deretan gigi rapinya,
Seusai makan Arka pamit kepada kedua orang tuanya, untuk segera pergi ke Rs.
Seusai di Rs, Arka segera memasuki ruangan Diandra.
"Eh Arka" ucap Shella,
"Pagi mom, pagi dad, pagi omma, pagi oppa, pagi Diandra"
Arka menyapa semua orang yang berada diruangan Diandra, lalu menghampiri mereka.
"Arka, mom titip Diandra dulu ya. Kita mau pulang dulu mau ambil beberapa berkas berkas yang harus diurus sama ambil baju ganti" ucap Shella, mereka meninggalkan ruangan Diandra.
Kini tersisalah dua insan didalam ruangan, Arka mengamati gadisnya. Perasaan sedih, senang, takut menghampirinya saat ini.
"Kamu ngga sekolah?" tanya Diandra,
"Ngga dong masa aku sekolah kan aku mau jadi orang pertama yang kamu liat" ucap Arka menoel pipi Diandra,
"Dihh apa si" ucap Diandra tertawa.
"Teruslah tersenyum seperti itu Diandra" batin Arka.
"Udah siap?" tanya Arka duduk disebelah Diandra.
Diandra menganggukan kepalanya, namun setelah itu Diandra menghela nafas "Aku takut" lirih Diandra,
Arka memeluk erat tubuh Diandra "Takut kenapa hm?"
"Takut ngga berha-
"Stttt kamu tenang aja ya, kita pasrahin semuanya sama yang di atas. Kamu ngga boleh patah semangat" ucap Arka sembari mengusap ngusap rambut Diandra.
Arka kembali pada pikirannya sendiri bagaimana jika suatu saat ia menyakiti Diandra, bagaimana jika suatu saat mereka harus berpisah.
"Arka"
Panggilan Diandra membuyarkan segala lamunan yang ada di dalam fikiran Arka.
"Hm?"
"Jam berapa sekarang?"
Arka melirik ke arah jam yang berasa di dalam ruangan Diandra "8"
"Masih lama dong?" tanya Diandra, Arka mengangguk.
"Kamu jangan ngangguk, aku kan ngga bisa liat" ucap Diandra dengan nada suara sumbang.
"Iya sayang"
****
Arka dan Diandra sedang tertawa didalam ruangan, entah apa yang mereka tertawakan.
Tiba tiba pintu ruangan terbuka, suster, keluarga Diandra, keluarga Arka, dan teman temannya datang.
"Maaf nyonya Diandra harus di pindah keruangan operasi sekarang" ucap sang suster.
Arka memeluk Diandra memberikan semangat "Kamu pasti bisa, kita disini doain kamu. Jangan takut" bisik Arka
Setelah itu Diandra dibawa keruang operasi, Arka mengikuti ketika Diandra dipindah ruangan bersama yang lainnya.
Hingga sampai didepan ruang operasi "Maaf bapak,ibu dan kalian bisa menunggu di depan ruangan"
Setelah itu pintu ruangan tertutup, lampu ruangan mulai menyala menandakan bahwa operasi sudah dimulai.
Mereka semua mendoakan agar operasi Diandra lancar tanpa kendala apapun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
arka.ardi: Berjuanglah sayang♥ @diandraa
1.965.859 likes
Arka sengaja menonaktifkan kolom komentarnya, Sebelum Diandra masuk ke dalam ruangan Arka sempat mengngambil gambarnya.
Mereka semua masih duduk dengan perasaan tak karuan, doa tak henti henti mereka ucapkan.
Tiiiitttt
Setelah menunggu kurang lebih 1 jam tiba tiba lampu ruangan berbunyi menandakan operasi telah selesai.
Dokter keluar dari ruangan menghampiri keluarga dan kerabat yang sudah menunggu.
Dokter tersenyum kearah mereka "Operasinya lancar, Diandra akan dipindahkan keruang semula" ucap sang dokter
"Alhamdulillah" ucap mereka bersama mengucap syukur.
Arka menghela nafasnya lega, mengucap syukur tak henti hentinya.
Iska dan Rani sudah berpelukan sejak mendengar ucapan dokter.
Diandra kembari dipindah ruangan keruangan sebelum melakukan operasi.
Kink mereka semua sudah berada di ruangan Diandra yang semula bersama sang dokter yang sedang melepaskan perbannya.
"Diandra dalam hitungan ketiga kamu buka mata kamu pelan pelan ya" ucap Dokter memberi instruksi
Perban sudah selesai dibuka dan Dokter mulai menghitung.
"1"
"2"
"3"
Diandra membuka matanya perlahan berusaha menerima cahaya yang masuk ke matanya.
Hal pertama yang Diandra lihat adalah Arka, Diandra tersenyum.
"Diandra anak mom" Shella memeluk Diandra sambil menangis membuat suasana haru.
Revan berjalan bersama sang dokter untuk membicarakan beberapa hal lagi.
"Omma! Oppa" ucap Diandra
Keduanya memeluk Diandra, setelah itu bergantian ke Iska dan Rani.
"Akhirnya sahabat gue bisa liat dunia lagi" ucap Rani
"Haha iyaa"
"Selamat ya Di" ucap Seka, Andri, Putra dan Kean berbarengan.
"Selamat sayang" ucap Cecil memeluk Diandra.
"Makasih bunda"
"Kak Diandra" ucap Arsen dan Alea berbarengan memeluk Diandra. Mereka berdua baru pulang sekolah.
"Haii kalian" ucap Diandra
"Ekhemm, kayaknya kita harus keluar ruangan" ucap Seka
Mereka seisi ruangan tertawa, dan akhirnya meninggalkan Arka bersama Diandra di dalam ruangan.
Diandra memberi isyarat membuka tangannya lebar untuk menerima pelukan dari Arka.
Arka terkekeh lalu berjalan mendekati Diandra, memeluk Diandra.