Arka dan yang lainnya masih menunggu didepan ruang UGD. Pagi telah berganti menjadi sore.
"Arka kita pulang dulu ya" ucap Rani, Arka hanya mengangguk.
"Lo ngga mau pulang?" tanya Iska, Arka menggeleng.
"Yaudah, hati hati"
Setelah itu mereka pergi meninggalkan Arka seorang diri didepan ruang UGD.
Dokter yang memasuki UGD. beberapa waktu yang lalu kini sudah berjalan keluar.
Arka menghampirinya "Dok, saya boleh masuk?"
"Boleh, asal jangan berisik" ucap sang dokter lalu pergi.
Arka berjalan memasuki ruang UGD, hal pertama kali yang Arka lihat adalah Diandra yang sedang terbaring lemah.
Arka berjalan mendekati Diandra yang sedang koma. Arka memandang wajah Diandra yang sedang tertidur dengan damai.
"Cepet bangun Di. Gue harap, setelah lo bangun nanti lo ngga kecewa sama keadaan lo saat ini. Bangun Di, gue kangen suara lo. Banyak yang nunggu lo bangun Di"
Arka sadar dirinya kini sudah seperti orang gila yang berbicara sendiri. Setidaknya dia bisa mengungkapkan isi hatinya.
Pintu UGD kembali terbuka, menampakkan orang tuanya dan orang tua Diandra. Disertai Alea dan Arsen yang berada disampingnya.
"Arka kamu belum pulang?" tanya Cecil menghampiri Arka yang masih mengenakan seragam sekolah.
Arka menggelengkan kepalaya "Pulang sayang, Diandra biar tante sama om yang jagain" ucap Shella yang sepertinya keadaannya sudah lebih baik.
"Cil, gue titip Arsen dirumah lo ya. Besok dia harus sekolah" ucap Revan
"Iya sans ea" ucap Cecil
"Arka pamit ya om, tante" ucap Arka sembari menyalami tangan Shella dan Revan.
Arka dan kedua orang tuanya beserta arlea(Arsen dan Alea) berpisah di parkiran Rs karena, Arka membawa mobil sendiri.
"Hati hati ya Kak nyetirnya, jangan ngebut" ucap Cecil lalu memasuki mobil
Arka kemudian melajukan mobilnya, menyusul mobil Dika dan Cecil yang membelah jalanan ibu kota.
****
Pagi pagi Arka sudah berada di ruang UGD, Arka sengaja meminta untuk Cecil mengizinkannya hari ini.
Meski awalnya ada perdebatan antara ibu dan anak namun akhirnya Cecil menuruti kemauan Arka.
Cecil tak bisa menolak kemauan putranya yang satu ini.
"Pagi Di, bangun dong. Udah kaya putri tidur aja, tidur mulu ngga bangun bangun. Ngga kangen sama gue Di? Kalau lo bangun pasti lo marah marah karena gue ngga sekolah. Tapi lo tidur terus, bangun dong Di. Gue tau lo bisa rasain keberadaan gue ya kan?"
"Di gue udah ngga kayak Arka lagi ya? Gue berubah jadi bawel, gue udah ngga irit ngomong Di. Gue udah ngga jadi manusia kutub Di. Bangun dong Di"
"Lo capek ngga Di denger gue ngomong? Ohh lo capek kan makannya lo tidur terus. Nanti kalau udah puas tidurnya bangun ya Di"
Ruangan kembali hening, Arka menatap Diandra yang matanya terpejam dan belum membuka mata dari kemarin.
arka.ardi: Get up quickly honey, i'm waiting for you. I love you♥ @diandraa
369.125 likes, 8695 coment
andri.prtama: Arka dimana?
seka.grazel: Cepet bangun Di! Biar ada temen ribut lagi
putra.snjya: Gws Di
frIska: Wake up honey
carani: Really!! I miss youuuu-,-
kean: Diandra kenapa?
alif: Yaallah Cecan kelas gue, kenawhy?
jihaniaa: Diandra gws
reina.reiii: Gws Di
ardi(arka diandra) fansclub: Gws kak Diandraaa
Arka menutup hpnya. memasukan kedalam saku celana jeans yang dikenakannya.
"Loh Arka ngga sekolah?" ucap Revan memasuki ruangan bersama Shella.
Arka menggeleng "Kenapa sayang?" tanya Shella mengusap punggung Arka.
"Ngga papa tante"
"Kamu sudah sarapan?" tanya Shella.
"Sudah tante" ucap Arka berbohong.
"Tante tau kamu boong, ini makan dulu. Nanti Diandra bangun, kamu yang sakit kan ngga lucu" ucap Shella menyodorkan bubur ayam.
"Makasih tante, nanti Arka makan"
"Loh kok nanti? Sekarang dong"
Arka memakan bubur ayam tersebut kedalam mulutnya, Shella hanya tersenyum melihat Arka memakan bubur yang sudah dibelikannya.
"Om, sama tante belum nemu pendonor mata" ucap Revan.
Arka berhenti mengunyah bubur ayamnya "Arka mau kok om jadi pendonornya" ucap Arka
"Arka senang kalau Diandra bisa liat dengan mata Arka"
Shella terharu mendengar ucapan Arka. Hingga ia menitihkan air mata.
"Jangan dong, pasti ada kok pendonornya. Mungkin untuk saat ini belim ada, tapi tante yakin pasti nanti ada" ucap Shella
Arka hanya diam, menatap Diandra yang masih terbaring di ranjang rumah sakit.
"Om, sama tante harus konsul sama dokter. Kamu tunggu disini ya ka" ucap Revan dan Shella pergi meninggalkan Arka berdua dengan Diandra.
****
Kini kelima remaja ini sedang duduk dikantin dengan pikiran masing masing.
"Bu Uum udah tau soal ini?" tanya Rani, semuanya menggeleng.
"Kerumah bu Uum yuk, jam kos juga ni" ajak Iska
"Yaudah yuk"
Kelima most wanted keluar dari area sekolah menuju rumah Bu Uum.
"Assalamualaikum bu" ucap kelimanya didepan pintu Bu Uum.
"Waalaikumsalam"
Munculah Aurel dari balik pintu "Eh kakak kakak, ayo masuk kak"
"Bu ada temannya kak Diandra ni" ucap Aurel duduk diantara mereka, tak lama Bu Uum keluar dari kamarnya.
"Ehh ada kalian, Diandra sama Arka mana?" tanya Bu Uum
"Diandra di Rs bu, Diandra kecelakaan kemarin. Kita kesini mau kasih tau ibu soal ini" ucap Putra
Bu Uum menutup mulutnya dengan kedua tangannya "Astagfirullah, yasudah ayok kita kesana sebentar ibu siap siap dulu. Aurel kamu panggil kakakmu"
Selang waktu 5 menit, mereka semua sudah melajukan mobil menuju Rs dimana Diandra dirawat.
Mereka memasuki ruang UGD, disana ada Arka yang menggenggam erat tangan Diandra.
"Nak Arka"
Bu Uum menghampiri Arka, lalu mengusap punggung Arka.
"Nak Arka yang sabar ya ini cobaan dari Allah"
"Bu, kok kak Di ngga bangun?" tanya Aurel dengan polosnya.
"Kak Diandra capek sayang, makannya kak Diandra ngga bangun bangun. Ngantuk"
"Maaf ya ibu ngga bisa lama, besok atau lusa ibu kesini lagi" ucap Bu Uum setelah itu pergi bersama kedua anaknya.
*****
Next? Votment-,-
Follow!
Ig//triaslsbilh21
Tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Teen FictionKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.