Arka sedang menatap bintang malam dibalkon kamarnya, dia masih tak menyangka sudah berpacaran dengan Diandra
Tiba tiba handphone Arka berdering, Arka tak melihat namanya dan langsung mengangkatnya
"Arkaaa"
Diandra tiba tiba memanggil nama Arka dengan nada kesal
"Kenapa?"
"Di chat ngga di bales bales ngapain si! Ayoo keluar"
"Kemana? malam malam gini"
"Belum malem baru jam 7, ayoo dong"
"Ya udah 10 menit gue kesitu"
Arka langsung memutuskan sambungannya, dan segera memakai jaketnya
Arka berjalan melewati kamar Alea, dan berhenti di depan kamar Cecil
Tokk..tokk..tokk
"Bun"
Tak lama pintu terbuka menampakkan sosok Dika
"Ada apa? Kamu udah rapih mau kemana?"
"Keluar bentar ya yah"
"Sama siapa?"
"Diandra"
"Oh oke jangan pulang larut malam, atau pintunya ayah kunci nanti"
Arka mengangguk dan menyalami tangan Dika, Arka menghampiri bagasi mengeluarkan motornya
Dari kejauhan Arka sudah melihat Diandra yang duduk disoffa depan rumahnya
Diandra berjalan menghampiri Arka "Naik motor?"
Bukannya menjawab Arka malah memasangkan helm ke kepala Diandra
"Cepet naik"
Diandra langsung naik keatas motor Arka "Pegangan atau jatoh"
Diandra melingkari tangannya di perut Arka
"Nyokap lo belum pulang?"
"Belum, bunda apa kabar?"
"Baik"
Diandra menyandarkan wajahnya dipundak Arka. Diandra memperhatikan bintang sepanjang perjalan
Tiba tiba Diandra bersuara "Arka stop!"
Arka menghentikan motornya "Kenapa?"
"Ayo kesana" Diandra menunjuk kearah pasar malam, Arka tak percaya dengan Diandra dia memilih pasar malam sungguh unik
"Pasar?"
"Heem ayoo" Diandra turun dari motor Arka. Arka melepaskan helm yang masih ada dikepala Diandra
Arka menggandeng tangan Diandra memasuki pasar malam, Diandra matanya berbinar bahagia
Diandra melihat biang lala, mengajak Arka naik biang lala "Naik itu yuk" tunjuk Diandra
"Nggaa takut?"
"Ngga dong" Arka dan Diandra menaiki biang lala, semulanya Diandra sangat bersemangat namun ketika biang lala sudah berjalan Diandra langsung mendekat kearah Arka
"Hei kenapa?"
"Tinggi banget"
Arka tersenyum memeluk Diandra "Coba buka mata lo" ucap Arka
"Ngga"
"Buka dulu"
Mau tak mau Diandra membuka mata "Liat kedepan" ucap Arka
Diandra melihat kearah depan, dan Diandra takjub melihat pemandangannya diatas ada bintang bintang dilangit, dari kejauhan terlihat danau dan sebagainya
"Keren"
Diandra merasa nyaman berada dipelukan Arka saat ini
Mereka turun dari biang lala, Diandra menunjuk kearah permainan melempar bola jika berhasil mendapatkan hadiah
Diandra yang sudah mencoba 5 kali selalu gagal menampakkan wajah kesalnya, Arka tertawa melihat Diandra yang putus asa
"Sini" Diandra menoleh, dan memberikan bola terakhirnya kepada Arka
Dengan sekali lemparan Arka berhasil menjatuhkan semua kaleng kaleng yang ada didepannya
Diandra menoleh kearah Arka "Hebat" dengan mengacungkan kedua jempolnya
Arka yang gemas melihat Diandra langsung mengacak acak rambut Diandra
Sang penjual memberikan boneka kepada Arka, Arka memberikannya kepada Diandra
Mereka banyak memainkan permainan, Arka melirik jam yang melingkar ditangannya menunjukkan pukul 21.00 wib
"Pulang yuk" Diandra hanya mengangguk, mereka segera melajukan motornya
Sesampainya didepan rumah Diandra, Diandra turun dari motor
"Arka tutup mata deh"awalnya Arka bingung, namun akhirnya dia menutup kedua matanya
"Makasih"
Cupp
Satu ciuman mendarat dipipinya,Arka segera membuka matanya. Namun Diandra sudah berlari ke dalam rumahnya
Arka hanya menggeleng gelengkan kepala sambil tersenyum, lalu melajukan motornya
****
Arka kini sedang berada dimeja makan bersama keluarganya. Tak ada yang bersuara hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu
"Semalam pulang jam berapa ka?" tanya Dika, memulai pembicaraan
"Set 10"
"Emang kamu abis dari mana?" tanya Cecil bingung
"Keluar bun"
"Malam malam?"
Arka hanya mengangguk "Tumben" ucap Cecil
"Pergi kemana kamu" sambungnya
"Pasar malam"
Yang ada dimeja makan melongo menatap Arka, sedangkan Arka bingung dengan mereka semua
"Kenapa?" tanya Arka
"Ngapain ke pasar malam?" Cecil menatap heran putranya
"Diandra yang minta bun"
Seketika yang ada dimeja makan tertawa menatap Arka
"Kok ngga ngajak gue si" ucap Alea
"Lea, kakak kamu itu mau pacaran masa kamu ikutan. Kamu sama cowok kamu lah" ucap Dika
"Diandra yang minta ka?" tanya Cecil, dan Arka hanya mengangguk
"Unik" ucap Cecil
"Bunda juga dulu gitu kan" ucap Dika, Cecil hanya tertawa menatap Dika. Arka dan Alea sudah sering melihat kejadian orang tuanya ini bermesraan didepan mereka sudah tak aneh lagi untum mereka berdua
****
Next? Votmen-,-
Follow!
Ig//triaslsbilh
Tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Teen FictionKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.