Part 31

396 21 0
                                    

Sorre ini Arka sedang duduk di balkon kamarnya sembari memegang fotonya bersama Diandra

Arka menatap lekat lekat foto yang berada ditangannya itu, tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari foto tersebut

Difoto tersebut Diandra sedang tertawa lepas memeluk Arka, Angin sepoi sepoi disore ini cukup menemaninya

Cecil yang sejak tadi berdiri dibelakang Arka hanya menatap putra nya sembari menggelengkan kepala

"Kenapa di liatin terus fotonya"

Cecil ikut duduk disebelah Arka

"Arka takut bun"

Cecil menatap putranya dengan tatapan menyelidik

"Apa yang kamu takutin?" kini Cecil kembali menatap matahari yang mulai tenggelam

"Arka takut ngga bisa bahagiain Diandra bun"

"Bunda yakin, kamu slalu ada disampingnya saja udah bikin Diandra bahagia. Bunda juga slalu ngerasa gitu. setiap bunda jatuh, setiap bunda nyerah, setiap bunda ngga tau harus apa. Bunda selalu punya ayah kamu" ucap Cecil menoleh ke arah Arka

"Ayah kamu yang selalu bantu bunda buat bangkit, ayah kamu yang selalu buat bunda semangat. Disetiap hubungan itu selalu ada masalahnya Arka, hubungan bunda sama ayah juga selalu aja ada masalahnya, semua itu tergantung yang menjalaninya" sambung Cecil

Arka hanya mengangguk mengerti apa yang diucapkan bundanya

"Kamu ada masalah sama Diandra?"

Arka menggelengkan kepalanya

"Bun, tadi Arka ketemu anak jalanan. Kasian bun, mereka putus sekolah. Mereka nyari uang buat ibunya bun, ibunya sakit jantung. Mereka masih kecil kecil, Arka bilang sama tante Risa, kata tante Risa ibu mereka boleh dirawat dirumah sakit tante Risa gratis. Terus mereka Arka daftarin sekolah juga di sekolah ayah boleh kan bun?" tanya Arka

Cecil tersenyum menatap putranya yang satu ini

"Boleh dong, bunda bangga sama kamu"

Cecil mengusap kepala Arka dengan tangannya sendiri, anaknya yang ia didik sungguh tidak mengecewakan dia dan Dika

"Awalnya Diandra bun yang manggil mereka, suruh ikut makan bareng Arka sama Diandra"

"Bunda tau, Diandra itu anak baik. Ya udah kamu mandi, bunda turun dulu" ucap Cecil meninggalkan Arka seorang diri di balkonnya

****

Pagi harinya Arka sudah siap untuk pergi mengunjungi ibu fajar dan membawanya ke rumah sakit

Arka menuruni anak tangga sembari mengenakan jamnya

Dilihat ayahnya yang sudah rapih memakai baju yang santai, meskipun usianya sudah memasuki kepala 4 ayahnya tetap saja terlihat keren

Arka beralih menatap sang ibunda, begitu pun dengan bundanya. Masih terlihat cantik dengan polesan makeup dan perawatan yang selalu dilakukannya

Arka menatap adiknya Alea, Alea pun sudah rapih. Ada apa dengan keluarganya?

"Pagi yah, bun, Lea" ucap Arka menarik kursi dan mendudukinya

"Pagi" ucap mereka serentak

"Kalian mau kemana?"

"Ayah lupa bilang sama kamu Arka" ucap Dika sembari memakan roti kemulutnya

"Kita mau pergi ke rumah nenek kamu" ucap Cecil

"Arka ngga bisa, Arka harus antar ibu Fajar"

"Oh ya sudah, besok kamu susul yah. Soalnya kita nginep disana sampai beberapa hari" ucap Bunda

Menyimpan Rasa-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang