Diandra, Rani, dan Iska sedang berjalan menuju kantin. Mereka baru mengenal namun sudah sangat dekat entalah mengapa bisa begitu.
"Di kelas pacar lo dimana?" ucap Iska
"Emang Diandra punya pacar?" tanya Rani yang belum mengetahui kabar jika Arka dan Diandra sudah resmi berpacaran
"Punya siapa Di namanya, emang lo ngga tau?" tanya Iska kepada Rani
"Ngga! Di lo pacaran sama siapa?" tanya Rani penasaran
"Sama gue" ucap Arka yang tiba tiba ada dibelakang Rani
"Hah?"
Arka mengulurkan tangannya kepada Diandra, dan Diandra segera menerima uluran tangan Arka. Mereka berjalan terlebih dahulu menuju kantin
"Ini apaan si gue bingung" ucap Rani
"Diandra sama Arka pacaran?" tanya Rani kepada tiga orang di hadapannya, dan tiga orang itu mengangguk
"Awas lo Di, utang penjelasan ke gue!" ucap Rani berjalan bersama Iska menuju kantin
Andri menoleh kearah Seka, Andri langsung berjalan meninggalkan Seka sembari kedua tangannya dimasukan ke saku celana
"Terus ini gue judulnya ditinggal lagi?" tanya Seka kepada dirinya sendiri, ketika Seka hendak melangkah tiba tiba saja ada yang memanggilnya
"Seka"
Seka menoleh ke sumber suara, ternyata disana ada Luna yang melambaikan tangan. Luna segera menghampiri Seka
"Lo mau ke kantin?"
"Iya kenapa?"
"Kok sendiri, Arka mana"
"Lahh ngapain ni anak nanyain Arka, jangan jangan dia demen sama Arka!" batin Seka
"Oh Arka udah ke kantin duluan tadi"
"Ya udah kita kesana yuk"
Seka berjalanan dengan Luna menuju kantin. Sebenernya Seka termasuk laki laki yang bisa dibilang ganteng. Dengan alis tebal, hidung mancung, tinggi, dan putih tapi sayang, ada tapinya ni. Dia gesrekk****
Rani melihat Arka dan Diandra yang sedang asik tertawa, dan kadang kadang Diandra terlihat kesal ketika dijahili oleh Arka
Seulas senyum muncul di wajah Rani.
Iska yang melihat Rani senyum senyum sendiri langsung menegornya"Rani lo kenapa senyum senyum sendiri?" tanya Iska
"Ehh ngga, ayo kesana" Rani menghampiri Diandra
"Diandra lo hutang penjelasan sama gue!" ucap Rani disamping Diandra
"Penjelasan apa?"
"Kenapa lo bisa pacaran sama Arka"
"Karena kita saling suka" ucap Diandra dan Arka lalu tertawa
"Dih setres bego lo! Ngga ada yang lucu ketawa"
"Suka suka lah" ucap Arka, Rani tak menanggapi
"Ehh gue pesen makan dulu ya" pamit Iska
Iska berjalan kearah bakso mba wati, Tiba tiba Iska ditabrak seseorang yang tak dikenalnya
"Eh sorry" ucap Putra
"Ahh ngga papa" Iska mencoba berdiri, tiba tiba satu tangan terulur kepadanya. Iska langsung meraihnya
"Thanks" ucap Iska lalu melihat ke depan
"Iya sama sama, lo murid baru?" tanya Putra
"Emm iya"
"Pantesan gue baru liat, oh iya gue Putra" ucap Putra
"Iska"
"Cantik" batin Putra
"Nanti lain kali kita ngobrol lagi ya, sorry gue harus buru buru" ucap Putra, seulas senyum tertera diwajah Iska
"Duh sampe lupa mau pesen makan" ucapnya pada diri sendiri, Iska langsung berjalan ketempat mba wati
Seka berjalan memasuki kantin bersama Luna
"Cewek tadi yang rambutnya item mana?" yang dimaksud Seka adalah Iska
"Iska namanya" ucap Diandra, sekilas melirik ke Luna yang berdiri disampingnya
"Lo ngapain disitu" tanya Diandra, Arka melirik Luna. Lalu kembali menatap Diandra sekilas
"Misi dong gue mau duduk disitu" ucap Luna
"Apaan si tempat duduk banyak juga kenapa harus di tempat Diandra si!" ucap Rani sinis
"Sini Di" panggil Arka, sembari menempuk kepahanya
Diandra berjalan menghampiri Arka, dan duduk dipangkuan Arka
Luna yang berada tepat didepan Arka dan Diandra sangat kesal
"Heh apaansi ni cewek, sok kecantikan banget! Awas aja lo!" batin Luna
Iska kembali dibelakangnya sudah ada pelayan Mba Wati yang membawakan bakso, namun Iska hanya memesan untuk 6 orang dan mau tak mau Luna pergi memesan
Diandra hendak bangkit dari duduknya,namun ditahan oleh Arka
"Mau kemana?"
"Pindah lah"
"Ngga usah"
"Ngga enak diliatin orang tau!" Diandra kembali ketempat duduknya menikmati baksonya
****
Iska sedang duduk ditaman sembari membaca teori yang diberikan guru tadi. Iska memang cantik, tubunya ideal, putih, bola matanya berwarna biru kehijauan, hidungnya yang mancung dan matanya yang belo. Membuatnya semakin terlihat cantik
Putra sedang menikmati jam kosongnya, Putra berjalan kearah taman. Putra melihat Iska sedang membaca buku
"Hai" sapanya
Iska menoleh "Hai" jawabnya sembari tersenyum
Iska menutup bukunya, dan menoleh ke arah Putra. Putra yang terkejud melihat Iska yang tiba tiba menatapnya langsung mengalihkan pandangannya ke depan
"Baca buku apa?"
"Ohh ini teori tadi dikelas"
"Lo pindahan dari mana?" tanya Putra menoleh kearah Iska, Iska menjawab namun pandangannya tetap ke depan
"Rusia"
"Kenapa pindah?"
"Disuruh mami"
"Kok lo mau?"
"Mau apa? Mau buat pindah?" kini Iska menoleh kearah Putra. Putra menganggukkan kepalanya
"Liat mami senyum, liat mami bahagia, itu rasanya lebih dari segalanya. Apapun yang bisa bikin mami bahagia pasti gue lakuin. Lagian mami juga udah kasih semua yang gue mau, masa gue cuma diminta pindah ke indo ngga mau?" ucapnya
Putra dibuat takjub dengan penuturan Iska
"Di rusia tinggal sama siapa?"
"Sama tante"
"Oh, btw gue boleh minta id line lo?" Iska menatap Putra lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya
Mereka berbincang banyak hal, entah mengapa Iska bisa nyaman dengan laki laki yang baru dikenalnya. Keajaiban bukan? Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta. Apa Iska jatuh cinta dengan Putra? Lalu apa Putra juga sama?
****
Next? Votment-,-
Follow!
Ig//triaslsbilh21
Tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Teen FictionKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.